3 Desa di Kukar Jadi Wilayah Percontohan Penanganan Stunting

TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG - Tiga desa/kelurahan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ditetapkan menjadi wilayah percontohan penanganan stunting, yaitu Giri Agung, Desa Loa Janan Ulu dan Kelurahan Kuala Samboja.

Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin pada kunjungan kerjanya ke Kecamatan Samboja, telah melakukan penetapan Kuala Samboja sebagai wilayah Desa Bebas Stunting atau DBest.

"Tiga wilayah ini akan menjadi percontohan untuk percepatan penurunan angka stunting," ungkap Rendi Solihin, Kamis (9/11/2023).

Dari informasi yang diperolehnya, Kukar termasuk daerah yang sukses menekan angka stunting. Diperkirakan angka stunting di Kukar pada 2023 sudah di angka 15 persen. Angka ini turun signifikan dibanding 2022 lalu, yakni 27 persen.

Baca juga: Komitmen Wabup Rendi Solihin Beri Ruang untuk Disabilitas di Kutai Kartanegara

Baca juga: Hadir di Genta Nusantara III, Wabup Rendi Solihin Janji Jaga Budaya Kukar di Tengah Gencarnya IKN

"Tapi, nanti kita tunggu hasil resminya dari Kementerian Kesehatan, yang jelas saya dapat informasi Kukar alami penurunan yang cukup signifikan di tahun ini," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Posyandu Kuala Samboja, Lia Rossa mengaku rutin melaksanakan sejumlah kegiatan guna mendukung program pemerintah untuk menekan angka stunting.

Kegiatan yang dilakukan kader Posyandu berupa sosialisasi, melakukan kontrol rutin dengan mendatangi rumah ke rumah, hingga penyuluhan mengenai asupan gizi untuk bayi dan balita.

“Alhamdulillah penurunan stunting di Samboja cukup tinggi," ucap Lia Rossa.

Ia berharap, upaya para kader menekan angka stunting dapat didukung dengan peningkatan fasilitas di Posyandu.

Baca juga: Pesan Rendi Solihin untuk Pemuda Kutai Kartanegara di Hari Sumpah Pemuda 2023

“Kami berharap ruangan Posyandu ini bisa diperluas agar pelayanan terhadap bayi dan balita bisa berjalan maksimal," harapnya. (*)