Hari Pahlawan 2023
Profil 6 Tokoh yang Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada Peringatan Hari Pahlawan 2023
Inilah profil 6 tokoh yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan 2023.
Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah profil 6 tokoh yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan 2023.
Diketahui, Hari Pahlawan 2023 jatuh pada hari Jumat, 10 November 2023.
Dalam rangka peringatannya, Presiden Jokowi telah menetapkan 6 orang Pahlawan Nasional.
Melansir kompas, hal tersebut dinyatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
"Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 115-TK-TH-2023 tertanggal 6 November 2023, Presiden menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 6 orang pejuang-pejuang," kata Mahfud dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Lantas, siapa aja daftar tokoh Pahlawan Nasional tersebut?
Baca juga: Biodata Singkat 13 Tokoh Sumpah Pemuda Lengkap Perannya
Berikut ini daftar 6 orang tokoh yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Simak pula profil Pahlawan Nasional yang ditetapkan dalam rangka Hari Pahlawan 2023.
1. Ida Dewa Agung Jambe dari Bali

Ida Dewa Agung Jambe atau Ida Dewa Agung Jambe II dikenal sebagai raja keturunan pendiri Kerajaan Klungkung, Ida Dewa Agung Jambe I.
Menurut situs Kabupaten Klungkung, Ida Dewa Agung Jambe adalah raja Kerajaan Klungkung sejak tahun 1686 dan merupakan penerus Dinasti Gelgel.
Ia adalah anak dari raja sebelumnya, Dalem Di Made, yang memindahkan puri kerajaan ke Klungkung.
Peristiwa ini mengakibatkan pembagian permanen Pulau Bali menjadi beberapa kerajaan kecil pada abad ke-17 Masehi.
Ida Dewa Agung Jambe gugur dalam perang puputan melawan Belanda pada 28 April 1908, sebuah peristiwa yang dikenal sebagai Hari Puputan Klungkung.
Puputan adalah bentuk perang habis-habisan, di mana tujuannya bukanlah untuk menang, melainkan untuk menerima kematian dengan gagah berani di hadapan musuh hingga akhirnya habis tak bersisa.
Semua rakyat kerajaan ikut serta dalam perang ini, tanpa terkecuali.
2. Bataha Santiago dari Sulawesi Utara

Tokoh Pahlawan Nasional yang ditetapkan menjelang Hari Pahlawan 2023 berikutnya yaitu Bataha Santiago.
Bataha Santiago adalah seorang Pahlawan Nasional asal Provinsi Sulawesi Utara.
Melansir Kemdikbud, Bataha Santiago memerintah sebagai Raja Manganitu dari tahun 1670 hingga 1675 di wilayah Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara.
Ia merupakan raja ketiga Manganitu yang terkenal karena menolak kerjasama dagang dengan VOC.
Satu-satunya raja di Kepulauan Sangihe yang berani melawan Belanda.
Penolakan ini memicu konflik selama empat bulan, meskipun kekuatan persenjataan tidak seimbang dan siasat licik VOC membuat perlawanannya akhirnya terhenti.
Walaupun demikian, keberaniannya menolak tunduk kepada pemerintah kolonial Belanda membuatnya dihukum pancung pada tahun 1675 di Tanjung Tahuna.
Nama Lengkap: Bataha Santiago
Nama panggilan: Santiago
Tempat, Tanggal Lahir: Manganitu Sangihe, Tahun 1622
Meninggal: Tahun 1675 di Bungalawang, Sangihe
Dimakamkan: Di Nento, Kampong Karatung I, Kecamatan Manganitu, Kab. Kepulauan Sangihe
3. Mohammad Tabrani dari Jawa Timur

Mohammad Tabrani Soerjowitjitro atau Tabrani adalah seorang Jurnalis sekaligus politikus Indonesia.
Tabrani terkenal sebagai seorang wartawan yang memiliki peran di berbagai media massa seperti Hindia Baroe, Pemandangan, Suluh Indonesia, Koran Tjahaja, dan Indonesia Merdeka.
Dikutip dari berbagai sumber, Tabrani diakui sebagai seorang wartawan senior yang juga merupakan tokoh awal dalam penggunaan Bahasa Indonesia.
Karenanya, Tabrani dijuluki sebagai Bapak Bahasa Indonesia
Selama hidupnya, Tabrani turut mendirikan Institut Jurnalistik dan Pengetahuan Umum bersama Mr. Wilopo di Jakarta.
Tabrani meninggal di Jakarta pada tanggal 12 Januari 1984, pada usia 80 tahun.
Nama Lengkap: Mohammad Tabrani Soerjowitjitro
Nama panggilan: M. Tabrani S.
Tempat, Tanggal Lahir: 12 Oktober 1904 di Pamekasan, Madura
Meninggal: 12 Januari 1984
Makam: Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
4. Ratu Kalinyamat dari Jawa Tengah

Mengutip Jurnal 'Ratu Kalinyamat: Ratu Jepara yang Pemberani', Ratu Kalinyamat, yang aslinya bernama Retna Kencana, adalah putri dari Sultan Trenggono, penguasa ketiga Kerajaan Demak setelah Pangeran Sabrang Lor dan Raden Patah.
Ratu Kalinyamat adalah cucu dari Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak.
Ia memerintah sebagai Adipati Jepara dengan wilayah yang meliputi Kudus, Pati, Rembang, dan Blora.
Ratu Kalinyamat digambarkan sebagai tokoh wanita yang cerdas, berwibawa, bijaksana, dan pemberani. Kewibawaan dan kebijaksanaannya tercermin dalam peranannya sebagai pusat keluarga Kesultanan Demak.
Ratu Kalinyamat menikah dengan Pangeran Hadiri, putra Sultan Ibrahim dari Aceh yang bergelar Sultan Mughayat Syah.
Meskipun pernikahannya singkat karena kematian Pangeran Hadiri pada tahun 1549, Ratu Kalinyamat kemudian naik takhta sebagai Ratu Kalinyamat.
Selama pemerintahannya, Jepara menjadi pusat perdagangan penting di pantai utara Jawa dengan armada laut yang kuat.
Ia juga terlibat dalam upaya membantu Sultan Johor mengusir Portugis dari Malaka, meskipun usahanya tidak berhasil.
Meskipun dua serangan tidak berhasil, keberaniannya diakui oleh Portugis, dengan Diego de Couto menyebutnya sebagai 'Ratu Jepara, Seorang Wanita Kaya dan Pemberani'.
Nama: Ratu Kalinyamat
Tempat, Lahir: Demak Bintoro, 1520
Meninggal: 1579
Makam: Desa Mantingan Jepara
5. KH Abdul Chalim dari Jawa Barat

KH Abdul Chalim Leuwimunding dinobatkan sebagai calon pahlawan nasional pada tahun 2023.
Semasa hidupnya, KH Abdul Chalim adalah salah satu pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu NU.
Dia memiliki hubungan erat dengan KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahab Hasbullah, pendiri NU, dan dianggap sebagai orang kepercayaan keduanya.
Peranannya dalam memajukan umat Islam dan masyarakat Indonesia sangat signifikan, karena dia berperan sebagai komunikator pada berdirinya NU pada tahun 1926.
Majalengka kini memiliki dua Pahlawan Nasional, termasuk KH Abdul Chalim Leuwimunding yang diberi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2023.
Serta KH Abdul Halim, pendiri Persatuan Umat Islam (PUI), yang diangkat sebagai pahlawan nasional pada tahun 2008 saat masa jabatan Presiden SBY.
Nama Lengkap: Kiai Abdul Chalim Leuwimunding
Tempat, Tanggal Lahir: Kecamatan Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat pada 1898
Meninggal: 12 Juni 1972
Makam: samping Musholla di Desa Leuwimunding Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
6. KH Ahmad Hanafiah dari Lampung

KH Ahmad Hanafiah, seorang ulama dan pejuang asal Lampung, pernah menjabat sebagai ketua Laskar Hizbullah.
Ia aktif dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, terutama saat Agresi Militer Belanda I tahun 1947.
Bersama Laskar Hizbullah, ia memberikan perlawanan sengit terhadap pasukan Belanda. Tragisnya, KH Ahmad Hanafiah gugur di medan perang di Front Kamerung, Baturaja, Sumatera Selatan, menjelang malam 17 Agustus 1947 dalam usahanya mempertahankan kemerdekaan RI dari agresi Belanda.
Sampai sekarang, jasad dan makamnya masih belum diketahui keberadaannya.
Nama Lengkap: KH Ahmad Hanafiah
Tempat, Tanggal Lahir: Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 1905
Meninggal: -
Makam: -
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.