Isran Noor Mundur dari NasDem Kaltim
Isran Noor Mundur dari NasDem Kaltim, Pengamat Sebut Ada Kaitannya dengan Kelanjutan Pembangunan IKN
Isran Noor Mundur dari Partai Nasdem Kaltim, pengamat sebut ada kaitannya dengan kelanjutan pembangunan IKN.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Diah Anggraeni
Mulai dari dukungan Partai Gerindra kepadanya saat Pilkada Kaltim 2018, hingga mundur kebelakang saat Isran Noor masih berseragam Partai Demokrat.
Di mana kala itu, Isran Noor yang menjabat sebagai bupati Kutai Timur mengaku mendukung Prabowo Subianto menjadi calon presiden.
Pernyataan dukungan Isran Noor disampaikan dalam upacara hari ulang tahun Kabupaten Kutai Timur di Sangatta pada 12 Oktober 2013.
Baca juga: Harta Kekayaan Isran Noor Capai Rp 18 Miliar Lebih dan tanpa Hutang
Sementara dengan Ganjar Pranowo, kata Budiman, kedekatan Isran Noor dengan mantan gubernur Jawa Tengah ini dalam konteks kerja sama saat keduanya tergabung dalam APPSI.
Ada juga agenda alumni universitas masing-masing selama dua tahun belakangan yang cukup mengisyaratkan dukungan dua pihak.
"Tetapi saya meyakini faktor penguat beliau mundur karena beda pilihan atau dukungan untuk Pilpres dengan Nasdem," tegas Budiman.
"(Isran Noor) Yang paling dekat memang terlihat ketua Gerindra Kaltim dan ketua Gerindra di Pusat," imbuhnya.
Budiman juga menganalisis soal langkah politik Isran Noor pada 2024 mendatang.
Masyarakat masih berharap pria berdarah Sangkulirang, Kabupaten Kutim, itu kembali menjabat sebagai gubernur Kaltim.
Selain itu, juga mendorong agar maju dalam Pilkada 2024 mendatang, melanjutkan periode keduanya memimpin Bumi Etam.
Budiman menduga, Isran Noor sudah punya ancang-ancang walaupun tak lagi punya perahu untuk maju dalam Pilgub 2024.
Curiculum vitae Isran Noor, menurut Budiman, mumpuni untuk maju padaPilgub 2024 mendatang dan figurnya tentu akan didukung oleh partai-partai besar di Kaltim.
"Dengan pengalaman beliau di pemerintahan dan kemampuan relasi yang banyak. pasti banyak partai besar yang tertarik. Beliau punya magnet yang luar bisa untuk ditarik partai besar dan juga bisa menarik pemilih," pungkas Budiman. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.