Pilpres 2024

Bantah Cuma Lulusan SMA, Gibran Rakabuming Tunjukkan Ijazah Sarjana ke Balaikota Solo

Bantah cuma lulusan SMA, Gibran Rakabuming Raka bawa ijazah lulusan luar negeri miliknya ke balaikota Solo.

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka - Bantah cuma lulusan SMA, Gibran Rakabuming Raka bawa ijazah lulusan luar negeri miliknya ke balaikota Solo. 

TRIBUNKALTIM.CO - Bantah cuma lulusan SMA, Gibran Rakabuming Raka bawa ijazah lulusan luar negeri miliknya ke balaikota Solo.

Latar pendidikan calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Gibran Rakabuming Raka tengah menjadi sorotan.

Gelar sarjananya dipertanyakan, apakah Gibran benar lulusan sarjana atau hanya setara SMA.

Calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka menjawab tudingan bukan bergelar sarjana saat menjalani pendidikan di Insearch di University of Technology Sydney (UTS), Sydney, Australia.

Baca juga: Di Mata Najwa, Gibran Jawab Keaslian Ijazahnya, Siap Beri Dokter Tifa Tiket ke Singapura untuk Cek

Baca juga: Iriana Kumpulkan Pengusaha Bantu Gibran? Putra Jokowi Bantah Ibunya Ikut Cawe-Cawe di Pilpres 2024

Baca juga: Ganjar Beri Nilai Merah Penegakan Hukum Era Jokowi, TKN Prabowo-Gibran: Sampaikan pada Pak Mahfud MD

Hal tersebut, diungkap putra sulung Presiden Joko Widodo dengan membawa lembaran kertas bukti ijazah gelar sarjananya.

Ijazah itu ditunjukkannya saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (20/11/2023).

Ijazah yang ditunjukkan Gibran terdapat tulisan berikut :

University of Bradford.

it is hereby certified that

Gibran rakabuming Raka

having completed the approved course of study was at a congregation held today admitted to the Degree of

Bachelor of Science

with

second class honours second division

in

marketing

Ijazah tersebut tertandatangani pada 13 November 2010

"Ini saya bawa. Lagi pula sudah saya upload di KPU. Biar cepat selesai," ungkapnya sembari menunjukkan ijazah tersebut di kantornya, Senin (20/11/2023).

Calon Wakil Presiden KIM, Gibran Rakabuming Raka dan bentuk fisik ijazah University of Bradford serta SK Kemendikbudristek saat berada di Balai Kota Solo, Senin (20/11/2023).
Calon Wakil Presiden KIM, Gibran Rakabuming Raka dan bentuk fisik ijazah University of Bradford serta SK Kemendikbudristek saat berada di Balai Kota Solo, Senin (20/11/2023). (TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin)

Ijazah University of Bradford tersebut telah dilaporkan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.

Kemendikbudristek juga telah mengeluarkan surat keputusan (SK) terhadap ijazah tersebut.

Baca juga: Pembentukan TKD di Kaltim Diserahkan ke Prabowo-Gibran atau Tim Kampanye Nasional

Di laman Kemendikbudristek, nomor SK terhadap ijazah Gibran tercatat : 2296/Belmawa/Kep/IJLN/2019.

Itu dilengkapi dengan keterangan bahwa Gibran mengambil kuliah di University of Bradford dengan program studi marketing dengan gelar Bachelor of Science.

Gelar tersebut kemudian disetarakan menjadi sarjana.

Berdasarkan penelusuran TribunSolo.com, laman MDIS menyampaikan bila mereka pernah terafilisasi dengan University of Bradford UK.

Dua institusi pendidikan tersebut juga pernah menggelar acara wisuda pada 2017.

Namun, kini University of Bradford tidak termasuk dalam daftar kampus yang bekerja sama dengan MDIS.

Putra sulung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka ketika wisuda program Insearch di University of Technology Sydney (UTS), Sydney, Australia.
Putra sulung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka ketika wisuda program Insearch di University of Technology Sydney (UTS), Sydney, Australia. (istimewa/Warta Kota)

Saat ini berdasarkan situs MDIS hanya ada delapan mitra yakni Prifysgol Bangor University, Edinburgh Napier University, Teesside University, Leeds Beckett University, University of Central Oklahoma, Northumbria University, University of Sunderland, serta University of Roehampton London.

Gibran merasa heran baru sekarang ijazahnya dipermasalahkan.

Dirinya menanggapi santai bentuk black campaign semacam ini.

"Kalau palsu harusnya dipermasalahkan dari awal waktu pendaftaran," jelas dia.

"Ya biasa (black campaign). Makanya saya bawakan ijazah," tambahnya.

Ijazah Gibran bukan kali pertama dipermasalahkan, diantaranya pada 12 Oktober 2022 dan 4 Februari 2023.

Saat itu, Gibran dituding membeli ijazah luar negeri.

Gibran saat itu juga telah merespons soal itu.

Ia pun mengaku harus berjuang agar bisa mendapatkan ijazah.

"Mengko (nanti) tak posting foto wisuda. Telitinen diedit po ora (diteliti saja diedit atau tidak). Ijazah e sisan (ijazahnya sekalian). Aneh-aneh wae sekolah angel-angel sok sangune kurang barang (aneh-aneh saja, sekolah susah-susah kadang sangunya kurang juga)," jelasnya saat ditemui di Balai Kota Solo pada 12 Oktober 2022.

Diberitakan sebelumnya, tuduhan Gibran bukan sarjana diungkap seorang doktor yang juga aktivis, Dr Tifa lewat status twitternya @DokterTifa pada Kamis (16/11/2023).

"Bran @gibran_tweet Ijazah kursusmu seka Insearch UTS endi coba tak delok. Insearch sak ngertiku artine program utowo kursus utk persiapan masuk UTS. Upamane ngetokke ijazah, levele mung D1 alias kursus. Dadi sak jane kowe ki nang Australi kuliah opo ming kursus tow?" tulis Dr Tifa.

(Bran @gibran_tweet ijazah kursusmu dari Insearch UTS coba mana lihat. Insearch sepengetahuanku artinya program atau kursus untuk persiapan masuk UTS. Misalnya mengeluarkan ijazah, jenjangnya hanya D1 alias kursus. Jadi kamu di Australia kuliah atau hanya kursus saja?)

Pertanyaan tersebut langsung direspons oleh Gibran.

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu kemudian menantang Dr Tifa untuk menganalisa potret wisudanya.

Tantangan itu dibuktikan Dr Tifa lewat tangkapan layar sebuah pemberitaan berjudul, 'Sindir Dokter Tifa Perihal Ijazah Palsu, Gibran: Coba Fotonya Dianalisa Siapa Tahu Hasil Editan' dalam statusnya.

Seraya membagikan tangkapan layar pemberitaan tersebut, Dr Tifa menyampaikan Gibran bukanlah lulusan S1 dari UTS, melainkan hanya lulusan setara D1.

"Saya disuruh @gibran_tweet analisa foto ini. OK. Insearch UTS, program persiapan masuk University Technology Sidney. Dia keluarkan Sertifikat Kursus atau yaaa setara D1 lah. Artinya 'Wisudawan' adl penerima sertifikat kursus, bukan Ijazah Bachelor/Sarjana UTS," tulisnya.

Namun seorang pengguna media sosial, mengunggah data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Isinya tangkap layar bahwa Gibran memang telah lulus S1.

Hanya saja data yang ditunjukan, menjelaskan Gibran menyelesaikan program S1 di program studi Marketing, University of Bradford, Inggris.

Sementara yang memicu isu ijazah palsu adalah program Insearch UTS, Australia.

Dikomentar Roy Suryo

Lewat akun twitternya @KMRTroysuryo1 pada Kamis (16/11/20230, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Roy Suryo mengunggah sebuah tautan situs resmi dari UTS.

"Monggo, Dok..," tulis Roy Suryo.

Dikutip dari situs resmi UTS, INSEARCH adalah penyedia jalur premium ke University of Technology Sydney (UTS).

Program tersebut membantu mempersiapkan siswa untuk masuk ke derajat UTS.

Kemitraan dengan UTS berarti siswa mendapatkan manfaat dari standar akademik UTS yang tinggi dan reputasi untuk keunggulan.

Mereka juga memiliki akses ke kampus baru yang dirancang arsitektur dan mutakhir.

UTS: INSEARCH menawarkan program Bahasa Inggris Akademik, UTS Foundation Studies dan diploma pendidikan tinggi

Sebagian besar ijazah mereka mengarah langsung ke tahun kedua gelar sarjana UTS yang sesuai.

Siswa dapat memilih dari bidang studi berikut: Akademik Inggris, Bisnis, Komunikasi, Desain dan Arsitektur, Teknik, Teknologi Informasi dan Ilmu Pengetahuan.

Mereka menawarkan dukungan akademik yang berdedikasi termasuk lokakarya keterampilan belajar dan penasihat akademik yang berdedikasi.

Bantah ibunda Iriana Widodo yang muluskan jalanya jadi cawapres
Dalam kesempatan itu, Gibran juga embantah bila Ibu Negara Iriana Joko Widodo ikut campur mendorong berbagai pihak untuk memuluskan jalannya sebagai cawapres.

“Enggak. Enggak juga (ada dorongan),” kata Gibran.

Menurutnya tuduhan itu cuma gosip yang tidak perlu dibesar-besarkan.

“Yang tentang ibu, saya kira hanya gosip aja. Tidak perlu dibesar-besarkan,” tuturnya.

Ia sendiri heran dengan beredarnya gosip ini.

Menurutnya, hal ini sama sekali tidak benar.

“Gosip-gosip itu dengar dari mana toh? Bingung aku,” tuturnya.

Ia pun sempat menanyakan ke awak media darimana kabar ini berhembus.

Sejauh ini kabar sudah menyebar melalui media sosial.

“Siapa? Masak referensinya dari medsos,” terangnya.

Ia pun meminta agar tidak mudah percaya informasi yang disebarkan oleh akun yang tidak jelas asal-usulnya.

“Akunnya akun apa? Akun bodong? Ya jangan dipercaya. Jangan langsung dijadikan berita. Gosip hanya sekedar gosip,” ungkapnya.

Sejauh ini ibunya hanya memberi dukungan dalam bentuk doa.

Begitu juga dengan istrinya Selvi Ananda.

“Dukungan dalam bentuk doa,” jelasnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tangkis Tuduhan Bukan Sarjana, Gibran Bawa Ijazah Lulusan Luar Negeri ke Kantor Wali Kota Solo

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved