PKT

Gelar PIC 2023, Pupuk Kaltim Wadahi Inovasi dan Ide Kreatif Masyarakat Bontang

Tingkatan budaya inovasi di lingkungan masyarakat, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali menggelar Pupuk Kaltim

Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Budi Susilo
HO/Pupuk Kaltim
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali menggelar Pupuk Kaltim Innovation Challenge (PIC) 2023 

Mengingat pentingnya sebuah gagasan dalam menghadapi suatu kondisi, inovasi bisa dikatakan telah menjadi suatu kebutuhan yang harus terus didorong untuk dikembangkan, tidak hanya bagi dunia usaha dan pemerintah tapi juga seluruh unsur masyarakat.

"Oleh karena itu ajang PIC Pupuk Kaltim menjadi inisiatif yang harus kita dukung agar berkesinambungan, sebagai wadah stimulasi bagi masyarakat dalam menumbuhkan daya kreatif untuk melahirkan berbagai ide guna meningkatkan daya saing di Kota Bontang," papar Syahruddin.

Berdasarkan hasil penilaian dewan juri, pemenang kategori sekolah dan perguruan PIC 2023 berhasil diraih tim Ravata yang meraih predikat Gold, melalui gagasan kreatif pemanfaatan mangrove menjadi selai dan kue khas Bontang.

Sementara predikat Gold untuk kategori Mitra Binaan diraih oleh Makrifah Herbal Loktuan dan Sekatup Sari Indonesia yang menggagas teh gaharu khas Kalimantan.

Selanjutnya predikat Gold untuk kategori masyarakat umum diraih tim Pobalin, dengan inisiasi pembuatan baterai portable.

Kemudian predikat Silver berhasil diraih oleh 11 gugus dari seluruh kategori, dan predikat Bronze sebanyak 56 gugus dari seluruh kategori.

Selain penganuerahan pemenang, PIC 2023 turut dirangkai Innovation Talk bersama Dianisa Ester, Founder dan COO Ciro Waste (CIROES) sebagai aplikasi inovatif yang berhasil membuat perubahan di Kota Balikpapan, dengan menjembatani pengumpulan sampah dari masyarakat untuk diolah menjadi barang bernilai guna.

Diungkapkan Dianisa, inovasi dihasilkan dari pengembangan sebuah ide dengan melihat kondisi aktual di masyarakat, dan diimplementasikan melalui gagasan kreatif untuk menciptakan suatu peluang agar mampu memberi manfaat lebih luas.

Hal inilah yang dilakukan Ciroes, dengan membantu sekaligus memfasilitasi bank sampah serta memperbanyak titik pengumpulan di tiap wilayah, sehingga masyarakat dipermudah untuk memilah dan menjual sampah hasil rumah tangga.

Menurut Dianisa ada tiga poin utama dalam berinovasi, yakni start from why yang berangkat dari melihat kondisi lapangan hingga melahirkan suatu inovasi.

Lalu berkolaborasi aktif dengan berbagai pihak dalam implementasi ide kreatif yang dihasilkan, serta menjaga keberlanjutan inovasi melalui berbagai pengembangan.

"Langkah inilah yang diterapkan Ciroes dalam membantu menangani masalah sampah, dengan memfasilitasi bank sampah dan masyarakat sekaligus memberikan edukasi terkait pemilahan agar manfaat yang dihasilkan semakin luas," papar Dianisa.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved