Berita Kukar Terkini
Cak Imin Sebut IKN Pindah ke Hutan, Begini Respons Warga Kaltim
Cak Imin sebut IKN pindah ke hutan, inilah beragam respons warga Kalimantan Timur.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, tengah menjadi perbincangan hangat khususnya masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim).
Cak Imin menjadi perbincangan karena pernyataannya tentang Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pernyataan Cak Imin soal pemindakan IKN dari Jakarta ke Kaltim itu pun menuai kontroversi.
Dalam pernyataannya, Cak Imin menganggap pemindahan IKN ke Kaltim tidak efektif.
Hal ini mengingat wilayah IKN masih dipenuhi dengan hutan.
Pernyataannya itu pun memancing emosi warga Kaltim.
Baca juga: Progres Pembangunan IKN Nusantara Capai 60 Persen di Saat Timnas AMIN Gencar Usulkan Pembatalan
Sejumlah organisasi masyarakat di Kabupaten Kutai Kartanegara ikut bereaksi.
Mereka merasa prihatin dan kecewa terhadap pernyataan yang dilontarkan pada masa politik tersebut.
Ketua Dewan Adat Dayak Kutai Kartanegara, Agus Talis Joni angkat bicara soal pernyataan Cak Imin tersebut.
Ia mengaku keberatan atas pernyataan cawapres nomor urut 1 tersebut.
"Saya pribadi dan atas nama lembaga keberatan dengan statemen Cak imin. Beliau beranggapan Kalimantan masih hutan dan masih belum layak jadi IKN," ujar Joni- sapaan akrabnya, Jumat (1/12/2023).
Ia pun meminta agar Cak Imin lebih dulu datang ke Kalimantan untuk melihat kondisi yang ada.
Baca juga: IKN Nusantara Terancam Kepentingan Politik, NU Bulat Dukung Pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan
Menurut Joni, pernyataan Cak Imin sangat mencederai perasaan dan hati warga Kalimantan yang dinilai belum siap dengan pemindahan IKN.
Padahal, masyarakat Kalimantan Timur sejak awal siap lahir batin dalam mendukung, mengawal, dan menerima pemindahan IKN ke wilayahnya.
"Kalau ada orang yang tiba-tiba di tengah jalan membuat statemen seperti itu, itu bukan jualan politik yang bagus, kalau menurut saya. Itu malah mencederai perasaan dan hati masyarakat Kaltim khususnya masyarakat adat," ungkapnya.
Joni juga mengungkapkan, Indonesia membutuhkan calon pemimpin yang mendukung program pemerintah, terutama mengenai keberlanjutan pembangunan IKN di Kalimantan Timur.
"Dengan adanya IKN di Kaltim, saya kira akan terjadi pemerataan pembangunan dari barat ke timur, pemerintah tidak terfokus di jawa saja," ucapnya.
Baca juga: Andi Harun Surati Maskapai, Perbanyak Penerbangan Domestik dari Samarinda, Tatap IKN Nusantara
Senada, Ketua Kelompok Bubuhan Banjar (KBB) Kutai Kartanegara, Rakhmadi mengungkapkan, warga asli Kalimantan sejak awal siap menerima Ibu Kota Nusantara.
Menurutnya, pemerintah pusat juga telah banyak menggelontorkan anggaran untuk membangun IKN di Kaltim.
Bila tak berlanjut, maka sudah kepalang tanggung dan mubazir.
"Itu politiknya Cak Imin saja untuk mencari simpati orang, supaya dia terpilih, kalau saya lihat dan saya dengar informasi, Cak imin merasa pembangunan tidak merata, sementara itu sudah dibuat Undang-undang," kata Rakhmadi.
"DPR sudah membuat UU soal IKN, masa kita tidak taat dengan itu. Jangan sebut di sini hutan, dengan IKN berpindah ke Kaltim pemukiman bisa ditata kembali," lanjutnya.
Baca juga: Pembangunan IKN Nusantara Terancam Mangkrak? Timnas AMIN Usulkan Dana IKN Dialihkan Bangun 14 Kota
Sementara itu, Ketua IKA Pakarti Kutai Kartanegara, Slamet Hadi Rahardjo mengungkapkan, pihaknya sampai saat ini masih mendukung keberadaan IKN.
Ia pun meminta agar cawapres nomor urut 1 tersebut kembali datang ke Kalimantan untuk melihat kondisi terkini dengan adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara.
"Cak Imin kan sudah pernah kesini, bisa dilihat Kalimantan hutan atau bukan. Dengan masuknya IKN, banyak diuntungkan kalimantan, ini juga apresiasi pemerintah pusat terkait dengan kontribusi Kalimantan ke pemerintah pusat," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.