Liga Italia

Update Transfer AC Milan: Rade Krunic Out, Giorgio Furlani Boyong Bintang Torino

AC Milan mulai mencari pengganti Rade Krunic, dan bintang Torino masuk dalam daftar beli Giorgio Furlani.

Carlo HERMANN / AFP
Gelandang AC Milan, Rade Krunic. Nasib pemain asal Bosnia itu di ujung tanduk usai negosisasi perpanjangan kontrak menemui kata sepakat. 

Tak heran jika Pioli juga kerap mempercayakan posisi gelandang serang kepada Krunic.

Mengingat ia mempunyai kemampuan untuk berduel dan daya jelajah yang tinggi dalam 'memonitor' setiap jengkal permainan.

Lantas, dari sekian banyak tugas yang bisa diemban oleh Rade Krunic, posisi natural seperti apa yang dimiliki oleh pemain 27 tahun tersebut?

Baca juga: Kursi Panas Stefano Pioli di AC Milan, Ignazio Abate Siap Naik Kelas

Usut punya usut, Krunic mengaku memiliki posisi ideal seorang Mezzala.

"Bahkan pelatih tahu bahwa peran alami saya adalah sebagai mezzala," terangnya, dikutip dari laman Sempre Milan

"Tidak ada satu pun dalam formasi kami, tapi saya bisa melakukannya dengan baik sebagai gelandang dan sebagai playmaker atau pemain sayap. Itu tergantung pada permainan, jelas keputusan selalu ada pada pelatih.”

Namun bagi Krunic, posisinya tersebut tak penting. Ia lebih mengutamakan kebangkitan AC Milan di Liga Italia dan Eropa.

Tak pelak hal itu membuktikan bahwa seorang Rade Krunic tak pernah mengeluh untuk mengemban tugas apapun di lapangan tengah.

Mulai dari gelandang bertahan hingga membantu penyerangan.

Lantas peran Mezzala sendiri seperti apa?

Posisi bermain Mezzala berbeda dari mediano (gelandang bertahan) atau centrocampista (gelandang tengah), namun mendekati gelandang serang.

Baca juga: Warning Bagi Stefano Pioli, Ignazio Abate Siap Emban Jabatan Baru Sebagai Pelatih AC Milan Senior

Pemain yang berperan sebagai Mezzala, dianggap sebagai pemain langka, karena menyerupai bunglon: samar-samar dalam sebuah pertandingan, karena posisi bermainnya ada di antara lini tengah dan depan, dan biasa beroperasi sebagai half-winger (gelandang setengah pemain sayap).

Peran Mezzala mulai terlihat di sepak bola pada era 1970-an, dan menjadi salah satu elemen penting dalam taktik zona mista, evolusi taktik catenaccio.

Zona Mista memiliki arti mixed zone atau dalam arti harafiah, tempat di mana biasanya wartawan berkumpul pasca pertandingan untuk melakukan doorstop, atau wawancara kepada pemain yang pasti melewati area tersebut.

Tapi, dari sudut pandang taktik, zona mista merupakan istilah yang terkenal pada era 1970-an hingga pertengahan 1990-an.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved