Liga Italia

Update Transfer AC Milan: Rade Krunic Menuju Fenerbahce dengan Mahar €5 Juta

Rade Krunic dipastikan meninggalkan AC Milan pada jendela transfer mendatang

|
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Heriani AM
Carlo HERMANN / AFP
Gelandang AC Milan, Rade Krunic. Nasib pemain asal Bosnia itu di ujung tanduk usai negosisasi perpanjangan kontrak menemui kata sepakat. 

Peran Mezzala mulai terlihat di sepak bola pada era 1970-an, dan menjadi salah satu elemen penting dalam taktik zona mista, evolusi taktik catenaccio.

Zona Mista memiliki arti mixed zone atau dalam arti harafiah, tempat di mana biasanya wartawan berkumpul pasca pertandingan untuk melakukan doorstop, atau wawancara kepada pemain yang pasti melewati area tersebut.

Tapi, dari sudut pandang taktik, zona mista merupakan istilah yang terkenal pada era 1970-an hingga pertengahan 1990-an.

Baca juga: AC Milan Tetapkan Bintang Torino Sebagai Pengganti Rade Krunic

Dalam aplikasinya, zona mista mengacu kepada sistem zonal (daerah) yang mengharuskan pemain bergerak seirama, kolektif, dan terorganisir ketika bertahan maupun menyerang.

Apabila ada satu pemain yang meninggalkan zonanya, maka pemain lain akan menggantikannya.

Itulah kenapa zona mista disebut sebagai evolusi taktik catenaccio, karena memiliki kesamaan dari segi kolektivitas bermain.

Taktik yang biasa digunakan dalam sistem bermain zona mista adalah 3-5-2 dan 4-3-3, yang juga melibatkan libero, bek sayap, penyerang sayap, dan tentunya, mezzala.

Karakteristik mezzala di masa lalu tidak diwajibkan membantu tim dalam fase bertahan.

Namun, mereka juga harus tetap bergerak seirama untuk menjaga keseimbangan zonal marking zona mista.

Ketika menyerang, seorang mezzala biasanya pintar mencari posisi terbaik untuk melibatkan dirinya dalam proses serangan.

Biasanya, mezzala selalu bergerak di area yang sempit di antara kawalan lawan, apalagi di masa lalu saat berhadapan dengan tim yang masih memeragakan catenaccio.

Bermain baik bersama Sutjeska, Rade Krunic pun diangkut oleh klub Serbia, Donji Srem pada musim 2013/14.

Hanya bertahan sekitar setahun, Rade Krunic melanjutkan kiprahnya di sepak bola dengan bergabung bersama klub Italia, Hellas Verona.

Namun, dikarenakan kalah saing dengan pemain utama, Rade Krunic pun sempat dipinjamkan kembali ke Donji Srem pada 2014 lalu.

Rade Krunic yang berstatus pemain Hellas Verona kemudian dilepas untuk bergabung Borac Cacak. Lalu Empoli meminangnya sejak tahun 2015

Setelah empat tahun bersama Empoli, rekan dari Ismael Bennacer itupun dipinang oleh AC Milan, tepatnya pada bursa transfer musim panas 2019. (*)

Ikuti saluran Tribun Kaltim di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaAdSxwHVvTbruIloW3H

Ikuti kami di Google Berita untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved