Liga Italia
Update Transfer AC Milan: Rade Krunic Menuju Fenerbahce dengan Mahar €5 Juta
Rade Krunic dipastikan meninggalkan AC Milan pada jendela transfer mendatang
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Heriani AM
TRIBUNKALTIM.CO - Rade Krunic dipastikan meninggalkan AC Milan pada jendela transfer mendatang.
Rade Krunic dikabarkan telah mencapai kata sepakat dengan Fenerbahce, dan akan meninggalkan AC Milan pada Januari 2024 mendatang.
Demi bisa memboyong Rade Krunic dari AC Milan, Fenerbahce telah menyiapkan anggaran mencapai €5 juta.
Sinyal kepergian Rade Krunic memang sudah sangat terlihat, selain pulihnya Ismael Bennacer, pemain asal Bosnia itu kini kembali menjadi penghangat bangku cadangan.
Bahkan, Stefano Pioli tak lagi memainkan Rade Krunic ketika AC Milan melawan Frosinone di pekan ke-14 Liga Italia Serie A, Minggu (3/12/2023).
Stefano Pioli lebih memilih Yacine Adli ketimbang Rade Krunic pada laga tersebut.
Sesuai laporan Daniele Longo, kepergian Krunic akan segera terjadi.
Krunic telah menyetujui kesepakatan dengan Fenerbahce, dengan nilai sekitar €3.5 juta per tahun, atau €1 juta lebih besar dari tawaran yang diajukan AC Milan untuk perpanjangan kontrak.
Selain itu, Sporx mengklaim Fenerbahce menawarkan €5 juta kepada AC Milan, yang telah menuntut lebih dari €10 juta di musim panas.
Baca juga: Lini Belakang AC Milan Tangguh, Pioli Akui Tempatkan Theo Hernandez Jadi Bek Tengah Bukan Idenya
Baca juga: Tambal Kekosongan di Lini Pertahanan, Matteo Gabbia Dipulangkan AC Milan Lebih Cepat
Baca juga: Comeback Bersama AC Milan, Inilah Tugas Pertama Zlatan Ibrahimovic
Persepsinya adalah bahwa tawaran saat ini tidak cukup untuk mengamankan kesepakatan.
Terlepas dari itu, Pioli dapat bergantung pada kemampuan Bennacer dalam beberapa pekan ke depan.
Tentu hal ini membuat posisi Krunic semakin sulit untuk mendapatkan waktu bermain.
Namun, mungkin ada baiknya untuk memberikan Krunic waktu bermain untuk mencegah nilainya menurun terlalu banyak.
Sementara itu, manajemen telah mengidentifikasi Samuele Ricci sebagai pengganti yang ideal.
Gelandang Torino ini dikejar oleh Lazio selama musim panas dan sekarang sedang dipertimbangkan sebagai pengganti potensial untuk Krunic.
Jika pemain asal Bosnia itu pergi, bahkan di bulan Januari, AC Milan mungkin akan mencoba untuk mendapatkan pemain berbakat Granata tersebut.
Baca juga: Matteo Gabbia Jadi Juru Selamat AC Milan, Akhiri Masa Peminjaman di Villarreal Lebih Cepat
Rade Krunic Pemain yang "Langka"
Rade Krunic menjadi salah satu pemain paling senior di skuat AC Milan musim 2023/2024.
Rade Krunic berkali-kali dijuluki "lord", menjadi pesakitan, berulang kali dikabarkan akan ditendang dari skuat AC Milan, tapi pemain Bosnia tetap bertahan hingga saat ini.
Kini, Rade Krunic telah menjadi pemain penting bagi AC Milan.
Pemain asal Bosnia ini banyak dikaitkan dengan Fenerbahce selama jendela transfer musim panas.
Lebih lanjut, Stefano Pioli menegaskan bahwa sang gelandang sangat penting bagi AC Milan.
Sang pelatih benar, karena Krunic telah menjadi salah satu pemain terbaik bagi Rossoneri di awal musim ini.
Menurut Daniele Longo, dia harus dihargai dengan perpanjangan kontrak satu tahun (kontrak saat ini akan berakhir pada 2025) dan juga akan mencakup kenaikan gaji.
Baca juga: Hasil Liga Italia - Assist Kiper dan Luka Jovic Pecah Telur Bikin AC Milan Tekuk Frosinone 3-1
Diyakini bahwa gaji barunya bisa mencapai €2.2m per tahun, yang akan menjadi dua kali lipat dari apa yang dia dapatkan saat ini (€1.1m).
Fenerbahce dilaporkan bersedia menawarkan sekitar €3 juta.
Namun, seperti yang dikatakan, mereka tidak pernah menawarkan biaya transfer yang diperlukan untuk meyakinkan AC Milan.
Ya, pemain asal Bosnia itu adalah 'pahlawan' yang dapat datang sewaktu-waktu jika dibutuhkan oleh pelatih AC Milan, Stefano Pioli.
Rade Krunic merupakan gelandang yang memiliki kemampuan unik, yakni dapat bermain di segala penjuru posisi lapangan tengah.
Sebut saja trequartista dan regista menjadi dua peran yang sejauh ini telah diemban tuntas oleh mantan pemain Empoli tersebut.
Ia merupakan 'ban serep' ketika satu di antara andalan regista atau trequarstista AC Milan berkendala untuk bermain.
Pemain kelahiran Bosnia, 7 Oktober 1993 itu memiliki fisik yang prima.
Baca juga: AC Milan vs Frosinone di Liga Italia Malam Ini: H2H, Prediksi Skor, Starting XI dan Link TV Online
Dengan tinggu 184 cm, pemain yang terkenal lugas itu memiliki kemampuan untuk berduel di lapangan tengah.
Tak heran jika Pioli juga kerap mempercayakan posisi gelandang serang kepada Krunic.
Mengingat ia mempunyai kemampuan untuk berduel dan daya jelajah yang tinggi dalam 'memonitor' setiap jengkal permainan.
Lantas, dari sekian banyak tugas yang bisa diemban oleh Rade Krunic, posisi natural seperti apa yang dimiliki oleh pemain 27 tahun tersebut?
Usut punya usut, Krunic mengaku memiliki posisi ideal seorang Mezzala.
"Bahkan pelatih tahu bahwa peran alami saya adalah sebagai mezzala," terangnya, dikutip dari laman Sempre Milan
"Tidak ada satu pun dalam formasi kami, tapi saya bisa melakukannya dengan baik sebagai gelandang dan sebagai playmaker atau pemain sayap. Itu tergantung pada permainan, jelas keputusan selalu ada pada pelatih.”
Namun bagi Krunic, posisinya tersebut tak penting. Ia lebih mengutamakan kebangkitan AC Milan di Liga Italia dan Eropa.
Baca juga: Update Transfer AC Milan: Rade Krunic Out, Giorgio Furlani Boyong Bintang Torino
Tak pelak hal itu membuktikan bahwa seorang Rade Krunic tak pernah mengeluh untuk mengemban tugas apapun di lapangan tengah.
Mulai dari gelandang bertahan hingga membantu penyerangan.
Lantas peran Mezzala sendiri seperti apa?
Posisi bermain Mezzala berbeda dari mediano (gelandang bertahan) atau centrocampista (gelandang tengah), namun mendekati gelandang serang.
Pemain yang berperan sebagai Mezzala, dianggap sebagai pemain langka, karena menyerupai bunglon: samar-samar dalam sebuah pertandingan, karena posisi bermainnya ada di antara lini tengah dan depan, dan biasa beroperasi sebagai half-winger (gelandang setengah pemain sayap).
Peran Mezzala mulai terlihat di sepak bola pada era 1970-an, dan menjadi salah satu elemen penting dalam taktik zona mista, evolusi taktik catenaccio.
Zona Mista memiliki arti mixed zone atau dalam arti harafiah, tempat di mana biasanya wartawan berkumpul pasca pertandingan untuk melakukan doorstop, atau wawancara kepada pemain yang pasti melewati area tersebut.
Tapi, dari sudut pandang taktik, zona mista merupakan istilah yang terkenal pada era 1970-an hingga pertengahan 1990-an.
Baca juga: AC Milan Tetapkan Bintang Torino Sebagai Pengganti Rade Krunic
Dalam aplikasinya, zona mista mengacu kepada sistem zonal (daerah) yang mengharuskan pemain bergerak seirama, kolektif, dan terorganisir ketika bertahan maupun menyerang.
Apabila ada satu pemain yang meninggalkan zonanya, maka pemain lain akan menggantikannya.
Itulah kenapa zona mista disebut sebagai evolusi taktik catenaccio, karena memiliki kesamaan dari segi kolektivitas bermain.
Taktik yang biasa digunakan dalam sistem bermain zona mista adalah 3-5-2 dan 4-3-3, yang juga melibatkan libero, bek sayap, penyerang sayap, dan tentunya, mezzala.
Karakteristik mezzala di masa lalu tidak diwajibkan membantu tim dalam fase bertahan.
Namun, mereka juga harus tetap bergerak seirama untuk menjaga keseimbangan zonal marking zona mista.
Ketika menyerang, seorang mezzala biasanya pintar mencari posisi terbaik untuk melibatkan dirinya dalam proses serangan.
Biasanya, mezzala selalu bergerak di area yang sempit di antara kawalan lawan, apalagi di masa lalu saat berhadapan dengan tim yang masih memeragakan catenaccio.
Bermain baik bersama Sutjeska, Rade Krunic pun diangkut oleh klub Serbia, Donji Srem pada musim 2013/14.
Hanya bertahan sekitar setahun, Rade Krunic melanjutkan kiprahnya di sepak bola dengan bergabung bersama klub Italia, Hellas Verona.
Namun, dikarenakan kalah saing dengan pemain utama, Rade Krunic pun sempat dipinjamkan kembali ke Donji Srem pada 2014 lalu.
Rade Krunic yang berstatus pemain Hellas Verona kemudian dilepas untuk bergabung Borac Cacak. Lalu Empoli meminangnya sejak tahun 2015
Setelah empat tahun bersama Empoli, rekan dari Ismael Bennacer itupun dipinang oleh AC Milan, tepatnya pada bursa transfer musim panas 2019. (*)
Ikuti saluran Tribun Kaltim di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaAdSxwHVvTbruIloW3H
Ikuti kami di Google Berita untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.