Pilpres 2024
Kaesang Persilakan Ade Armando Angkat Kaki dari PSI, Buntut Polemik Politik Dinasti DI Yogyakarta
Kaesang Pangarep Persilakan Ade Armando Angkat Kaki dari PSI, Buntut Polemik Politik Dinasti DI Yogyakarta
"Benar, Polda DIY hari ini terima LP terkait UU ITE. Laporan baru kami terima, akan dipelajari dan didalami," ucapnya.
Laporan ini tertuang dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan nomor: STTLB/B/945/XII/2023/SPKT/POLDA DI YOGYAKARTA. Surat tanda penerimaan laporan ini ditandatangani oleh KA SIAGA 1 SPKT Polda DIY AKP Suyadi.
Sementara itu, pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya Budi menilai pernyataan Ade Armando memiliki efek elektoral bagi PSI di DIY.
"Efek elektoral ada. Jika sekarang misalnya disurvei tentu itu berpengaruh ya. Apalagi cukup banyak masyarakat yang sebenarnya terganggu dengan statement itu," katanya saat dihubungi, Selasa (5/12/2023).
Arya Budi menyampaikan pernah melakukan riset sikap warga Yogyakarta tentang keistimewaan jabatan gubernur yang turun temurun.
Dari riset tersebut, cukup besar warga masyarakat yang setuju, angkanya mencapai 75 persen.
Baca juga: Optimis Bawa PSI Lolos ke Senayan, Kaesang Pangarep Targetkan Minimal Kursi Wakil Ketua DPR RI
Artinya, di akar rumput yakni warga DIY mayoritas setuju dengan konsep itu.
"Jadi berdasarkan data itu, jika ada tokoh atau elit politik atau misalnya pegiat sosial media seperti misalnya Ade Armando yang secara konfrontatif berbicara terkait dengan preferensi politik pemerintahan di Yogya tentu itu ada efek elektoralnya," bebernya.
Arya Budi menuturkan Ade Armando saat ini dikenal sebagai politisi dan maju sebagai caleg dari Partai Solidatitas Indonesia (PSI).
Sehingga pernyataan Ade Armando tetap akan berdampak pada partai yang menaunginya.
"Efek elektoral ke PSI itu terutama yang di Yogya tentu juga akan terasa. Tinggal magnitudenya itu besar atau kecil. Efeknya besar atau kecil," tuturnya.
Terkait efek elektoral tersebut, Arya Budi menduga tidak akan terlalu besar.
Baca juga: Kaesang Pangarep Protes ke Wartawan yang Sebut Nama Ganjar dan Prabowo tapi Anies tak Disebut
Sebab suara PSI sejak awal memang tidak kuat di DIY maupun di nasional.
"Dugaan saya tidak terlalu tinggi, karena PSI sendiri sejak awal memang tidak kuat. Jadi jika menggunakan data Pemilu yang lalu, ya dia (PSI) nggak lolos threshold 4 persen ya. Angkanya berada di rentang 1-3, bahkan di data survei itu datanya dari 0 koma sampai maksimal 2 persen," urainya.
Masa kampanye masih berjalan dua bulan lagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.