Respon Kenaikan Harga Ikan Jelang Nataru, Walikota Rahmad Mas'ud: Naiknya tak Beratkan Warga

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud menyebut nilai kenaikan harga bahan pokok termasuk ikan segar dan ayam potong, menjelang Natal dan Tahun Baru di Kota Balikpapan masih dalam ambang batas kewajaran.

Hal itu dikatakan Rahmad Mas'ud usai melakukan kegiatan inspeksi mendadak di pasar Sepinggan Balikpapan pada Rabu (13/12).

Menurutnya, kenaikan harga ikan ditengarai oleh perubahan cuaca sehingga menyulitkan para nelayan untuk melaut.

"Ya mungkin situasi dan kondisi kan kita liat mungkin nelayannya, kita nanti akan pantau terus nanti supaya gak begitu signifikan, apalagi mau tahun baru ini biasanya tahun baru kan keperluan sangat banyak biasa hukum pasarlah," katanya.

Baca juga: Walikota Balikpapan Rahmad Masud Sebut Stok Bahan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru Masih Aman

Baca juga: Rahmad Masud Tanya Kondisi Stok ke Pedagang Pasar Sepinggan Balikpapan Jelang Natal

Meski demikian, Rahmad juga mengimbau para pedagang untuk ikut peduli sesama dengan tetap menjual barang dagangan mereka dengan harga yang wajar.

"Begitu banyak permintaan ya, tetapi kita minta supaya pedagang juga turut peduli dengan kondisi saat ini," harapnya.

Politisi partai berlambang pohon beringin itu juga menjelaskan tujuan dari penyelenggaraan kegiatan Sidak di pasar dan swalayan menjelang Nataru, adalah untuk memastikan bahwa pemerintah selalu hadir dan memberikan pengawasan langsung guna mengantisipasi adanya indikasi kecurangan oknum pedagang yang memainkan harga atau jenis kecurangan lainnya yang dapat merugikan banyak pihak.

Baca juga: Jadwal Pasar Murah di Balikpapan, Pesan Walikota Rahmad Masud Harus Bijak

"Ini kan memastikan aja bahwa pemerintah hadir, ya kalau nanti dibiarkan pemerintah tidak hadir khawatirnya nanti tidak ada pengawasan ya nanti hal-hal yang tidak diinginkan nanti terjadi yang disalahkan pemerintah, tetapi dengan kita turun bersamaan dengan Forkompinda minimal ini ikhtiar kita.

Kalau terjadi apa-apa bahwa kita sudah mengingatkan, nanti kalau kita tidak mengingatkan dibilang pemerintah nggak peduli, nah ini jadi masalah lagi," ungkapnya. (*)