Kisah Buaya Riska di Bontang

Cerita Pak Ambo Soal Buaya Riska, 'Riska Bukan Buaya Sembarangan dan Gak Membahayakan'

Pak Ambo cerita dan mengenang momen bersama Buaya Riska sembari mengelilingi Sungai Guntung Bontang.

YouTube/Fitriyani RISKA
Pak Ambo cerita soal Buaya Riska, kenang kebersamaan dan sebut Buaya Riska bukan buaya sembarangan dan tak berbahaya. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pak Ambo cerita dan mengenang momen bersama Buaya Riska sembari mengelilingi Sungai Guntung Bontang.

Saking rindunya, Pak Ambo berkeliling Sungai Guntung Bontang tempat keberadaan Buaya Riska dahulu.

Saat ini, Buaya Riska berada di Tabang Zoo Kutai Kartanegara.

Melalui unggahan videonya di channel YouTube pribadinya, Pak Ambo bercerita kenangannya selama 26 tahun bersama Buaya Riska.

Ia juga menyebut Buaya Riska bukan buaya sembarangan dan tidak membahayakan.

Baca juga: Kapan Buaya Riska Balik ke Bontang? Ini Lokasi Pindahnya, Tidak ke Sungai Guntung Bersama Pak Ambo

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh teman-teman ya ini kami ke Muara beserta Fitri, Ibu nah ini kami ke tempatnya Riska yang sering dia aktif di atas ini, sering Pak Ambo peluk cium, nah ini kami ada di samping tempatnya Riska karena Pak Ambo rindo gak pernah saya ketemu, jadi kami lari ke Muara sini pergi melihat tempatnya Riska karena
Pak Ambo sangat rindu sekali sama Riska," ucap Pak Ambo dikutip dari YouTube Fitriyani RISKA, Kamis (14/12/23).

Pak Ambo juga menunjukkan tempat Buaya Riska saat dievakuasi di Bontang dan dipindahkan ke Penangkaran Teritip Balikpapan.

Pak Ambo cerita soal Buaya Riska, kenang kebersamaan dan sebut Buaya Riska bukan buaya sembarangan dan tak berbahaya.
Pak Ambo cerita soal Buaya Riska, kenang kebersamaan dan sebut Buaya Riska bukan buaya sembarangan dan tak berbahaya. (YouTube/Fitriyani RISKA)

"Jadi tempat dia di saat ditangkap kemarin di Muara sana pas belok ke rumah karena memang dia tempatnya tidur kalau malam di situ dia teman-teman dia, di situlah dia terakhir ditangkap karena malam itu saya mau turun anak saya kusuruh pergi lihat si Riska," lanjutnya.

Diungkapkan Pak Ambo, Buaya Riska bukanlah buaya sembarangan selama mereka bersahabat 26 tahun.

"Pak Ambo sering bilang Riska itu bukan buaya sembarang teman-teman ya, karena 26 tahun Pak Ambo pelajari dia masalah kata-kata agar dia mengerti, bisa dia mengenal manusia sampai saat ini teman-teman lihat sendiri, menyaksikan sendiri kayak apa kedekatannya Riska sama Pak Ambo, keluarganya Pak Ambo, terhadap orang lain pun dia juga begitu tidak pernah membedakan saya atau orang lain apa," tutur Pak Ambo.

Karena bukan buaya sembarangan, Pak Ambo menyebut sahabatnya tidak membahayakan.

"Terus terang Riska gak membahayakan, karena di sini sangat lain di sinilah kelahirannya," ucapnya.

Pak Ambo berharap agar Buaya Riska bisa kembali ke Bontang seperti dahulu.

"Harapan kami keluarga Riska itu secepatnya kembali agar dia sehat lagi seperti dulu bisa beraktivitas layaknya kami dulu, dia berenang dikasih makan disuapin, dia bukan buaya yang berbahaya teman-teman, bukan, dia itu juga pikirannya itu pikiran manusia sudah karena semuanya di sini mendukung Riska," sambungnya lagi.

Kapan Buaya Riska Balik ke Bontang?

Buaya Riska bakal kembali lagi ke Bontang, namun bukan ke lokasinya dulu di Sungai Guntung bersama Pak Ambo.

Melainkan, Buaya Riska akan ditempatkan di kawasan Mangrove yang berada di Jalan Bete-Bete RT 01, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan.

Baca juga: Pak Ambo Mengenang saat Kasih Makan Buaya Riska di Sungai Guntung, Dulu Makannya Lahap Kini Berbeda

Ya, Buaya Riska akan berada di bawah pengawasan BKSDA Kaltim.

Sebagai informasi, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik sudah menyetujui jika Buaya Riska dikembalikan ke Bontang.

Namun, karena ini masih rencana, belum diketahui pasti kapan Buaya Riska kembali ke Bontang.

Akmal Malik pun turut mengecek lokasi untuk Buaya Riska kembali ke Bontang.

Ia berkunjung ke kawasan Mangrove yang terletak di Tanjung Laut, Bontang pada Jumat 8 Desember 2023 lalu.

"Kami akan mendukung rencana ini, karena kami tahu, pariwisata ini memiliki dampak ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat,” tegas Akmal Malik, pada Minggu (10/12/2023).

Pj Gubernur, Akmal Malik juga menyatakan kagum setelah berkeliling di area Konservasi Mangrove yang dikelola oleh PT Badak NGL.

"Tempatnya sangat bagus, saya pikir ini cocok untuk dijadikan wisata terpadu di Bontang," ujarnya.

BKSDA Kaltim Beri Sinyal Setuju

Kebersamaan Pak Ambo saat memberi makan Buaya Riska di Sungai Guntung sebelum direlokasi ke Penangkaran Teritip Balikpapan.
Kebersamaan Pak Ambo saat memberi makan Buaya Riska di Sungai Guntung sebelum direlokasi ke Penangkaran Teritip Balikpapan. (YouTube/Fitriyani RISKA)

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim Ari Wibawanto memberi sinyal menyetujui Buaya Riska dikembalikan ke Bontang.

Hal itu ia ungkapkan saat ditemui Tribunkaltim.co, di Pendopo Walikota Bontang, Jumat (8/12/2023).

Ia mengaku pihaknya akan turun melihat lokasi yang berada di Jalan Bete-Bete RT 01, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan.

Tempat tersebut merupakan Pusat Konservasi Mangrove, yang sebelumnya telah ditinjau Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik.

Setelah itu pihaknya akan membuat perencanaan, apakah bentuknya lembaga konservasi atau penangkaran.

"Yang jelas di situ (lokasi) akan menjadi tempat penampungan. Yang penting aman dulu," kata Ari.

Disinggung soal pernyataan dirinya sebelumnya, yang menegaskan bahwa jika Buaya Riska diminta untuk dikembalikan ke Bontang, buaya lain juga harus ikut diangkut yang jumlah sekitar 40 buaya.

Ia menjawab, "Kita harus melihat sisi prioritas dan kemanfaatan untuk masyarakat. Jadi kita membuat sistem yang tidak gaduh juga. Untuk sementara mungkin yang terbaik seperi itu. Tapi di sisi lain, tetap melakukan edukasi," tuturnya.

Baca juga: Diyakini Bisa Buat Bontang Terkenal, Pj Gubernur Kaltim Ungkap Rencana Baru Soal Buaya Riska

Lebih lanjut, Ari menjelaskan untuk pengelolaan yang dipersiapkan saat ini yaitu bentuknya penampungan, dengan membuatkan kandang dan hal tersebut menjadi tanggungjawab BKSDA.

"Jadi itu di bawah kendali kami," bebernya.

Sementara, jika ke depannya memungkinkan untuk membuat lembaga konservasi atau penangkaran. BKSDA akan memfasilitasi, namun harus dalam bentuk badan usaha.

"Aturannya seperti itu," pungkasnya.

Buat Bontang Terkenal

Kawasan mangrove menurut Akmal Malik diharapkan bisa menjadi wisata edukasi dan pusat kuliner Bontang.

Selain itu, juga direncanakan menjadi tempat pemindahan Buaya Riska.

Karena tidak bisa dipungkiri, adanya konten di media sosial tentang Buaya Riska, membuat Kota Bontang juga semakin terkenal di Indonesia dan mancanegara.

“Nanti bisa dibuat atraksi memberi makan buaya Riska, yang saat ini masih dititipkan di Tabang Zoo,” imbuh Akmal Malik.

Terkait hal itu, Akmal Malik menegaskan akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim terkait standar keamanan konservasi Buaya Riska di Bontang.

“Tentu kami akan koordinasi juga dengan lembaga penangkaran yang berada di bawah pengawasan BKSDA Kalimantan Timur,” sambungnya.

Tanggapan Aktivis Lingkungan

Sementara itu, Pengelola Pusat Penangkaran Mangrove sekaligus aktivis lingkungan Muhammad Ali, menyambut baik.

Dan tentu saja menyatakan kesiapannya jika kawasan itu dijadikan wisata terpadu sekaligus tempat konservasi Buaya Riska.

“Pokoknya kami siap mendukung rencana tersebut, apalagi berdampak positif bagi masyarakat sekitar,” singkatnya, mengutip keterangannya dari laman resmi Pemprov Kaltim. 

(TribunKaltim.co/Briandena, Muhammad Ridwan, Muhammad Fairoussaniy)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved