Kabar Artis
Meradang karena Kontennya Saat Menyusui Diseksualisasi, Denise Chariesta: Tujuannya untuk Edukasi
Viral Denise Chariesta melahirkan yang kini ramai menjadi bahan perbincangan.
Publik lantas mempertanyakan soal maksud dan tujuan pembuatan konten tersebut.
Seperti yang diurai salah satu akun X (Twitter) bernama jujukyung yang tampak resah dengan konten Denise.
"Editornya yg salah apa ini emg marketing mereka sampe nipple denise terpampang jelas," tulis akun jujukyng.
Baca juga: Denise Chariesta Kecewa, Undang Rekan Artis ke Acara Ulang Tahunnya namun tak Ada yang Datang
Cuitan tersebut ramai dikomentari netizen lain.
"Kalo dibilang kecolongan, masa pasa pas diedit gak keliatan. Nih orang hidupnya penuh gimmick soalnya, jadi orang-orang banyak yg pada trust issue," tulis netizen A.
"Marketing keknya, masa lulus sensor gitu sama editornya," tulis netizen B.
"Ini aneh bgt masa tim nya gaada diskusi atau ngomongin ini di upload apa engga…. jelas bgt kaya marketing dia aja soalnya nama dia udh redup krn gaada sensasi lagi," tulis netizen C.
Akibatnya, nama Denise Chariesta trending di X.
Menilik akun Instagram Denise, ia menanggapi soal postingan tentangnya yang kini sedang ramai.
Ia mengatakan bahwa konten tersebut bermaksud edukasi.
"Siapa orang yang ngambil video video gue nyusuin dari youtube gue ?? terus post di twitter buat hina hina item segala macem ? Sini ngomong langsung sama gue ..Lu tanya mak u .. pas hamil lu smua nya itu membesar dan menghitam .. gue post itu karena gue tujuan mau berbagi konten edukasi dari dokter laktasi .. bukan buat orang orang yang pikiran kotor kayak loe.." tulis Denise.
Direct Breastfeeding atau Menyusui Langsung
Lalu apa itu Direct Breastfeeding atau DBF yang dikampanyekan Denise Chariesta hingga video menyusui viral?
Direct Breastfeeding atau pemberian air susu ibu kepada bayinya atau menyusui langsung dari payudara.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul Kenali Apa itu Direct Breastfeeding pada Bayi, Manfaat, dan Caranya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan, dengan dilanjutkan hingga anak berusia dua tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.