Liga Italia
Geoffrey Moncada Tuntaskan Operasi Transfer Serhou Guirassy, AC Milan Punya Striker No 9 Baru
Direktur Olahraga AC Milan, Geoffrey Moncada menjadi motor pengejaran Serhou Guirassy dari Stuttgart.
TRIBUNKALTIM.CO - Direktur Olahraga AC Milan, Geoffrey Moncada menjadi motor pengejaran Serhou Guirassy dari Stuttgart.
AC Milan telah menetapkan Serhou Guirassy sebagai target utama untuk mengisi posisi sebagai striker nomor 9.
Serhou Guirassy juga diproyeksikan menjadi striker masa depan AC Milan, untuk menggantikan peran Olivier Giroud.
Olivier Giroud sendiri akan meninggalkan AC Milan pada akhir musim nanti, Ia dikabarkan akan melanjutkan karier di MLS Amerika Serikat.
Baca juga: Perburuan AC Milan di Bursa Transfer Dimulai, Intip Sejumlah Nama yang Diincar Raksasa Liga Italia
Baca juga: Stefano Pioli dalam Bayang-bayang Antonio Conte, Karir Kepelatihan Bersama AC Milan di Ujung Tanduk
Baca juga: Baru Terbongkar, Ternyata Maldini Pernah Ingin Pioli Dipecat dari AC Milan, Punya 2 Nama Pengganti
Serhou Guirassy menjadi sosok yang baru bagi AC Milan.
Namanya baru muncul setelah penampilan gemilannya di Bundesliga Jerman.
Bahkan, Serhou Guirassy kini menjadi pesaing utama Harry Kane di Bayern Munchen, sebagagi top skor Bundesliga.
Kini, Geoffrey Moncada memimpin langsung pengejaran Serhou Guirassy.
Bahkan, Serhou Guirassy dikabarkan tak akan menolak tawaran AC Milan di jendela transfer Januari 2024.
Menurut laporan dari La Gazzetta dello Sport, Serhou Guirassy sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan Stuttgart pada pertengahan musim, dan AC Milan ingin mempercepat pengejaran mereka terhadapnya.
AC Milan, Manchester United, Tottenham, dan klub-klub lain bertujuan untuk memboyong Guirassy di bulan Januari dengan mengaktifkan klausul pelepasannya yang bernilai €17 juta.
AC Milan telah mengupayakan hal ini selama beberapa minggu dan ada dua perkembangan positif.
Baca juga: Sosok Eks Inter Milan yang Kini di Real Madrid Bisa Jadi Solusi Banyaknya Pilar AC Milan yang Cedera
Pertama, akan ada peluang konkret untuk menyelesaikan operasi pada bulan Januari.
Kedua, perpanjangan dekrit pertumbuhan, yang tampaknya hampir pasti, akan mendorong AC Milan untuk sangat fokus pada operasi di musim dingin.
Guirassy telah membuat dua komitmen konkret menjelang tahun baru, yang pertama adalah dengan Guinea, tim nasional yang ia pilih untuk bermain.
Guirassy akan tampil di Piala Afrika mulai pertengahan Januari, namun ia bisa saja kembali sebelum akhir bulan ini karena Guinea akan menghadapi Kamerun dan Senegal di grup mereka.
Dia telah membuat komitmen pada dirinya sendiri untuk meninggalkan Stuttgart demi sebuah proyek yang serius, dan menerima tawaran yang sangat baik.
Dia memiliki kebebasan untuk melakukannya tanpa meminta izin karena klausul pelepasannya yang rendah, yaitu €17 juta.
Ini adalah jumlah yang sangat rendah untuk seorang pemain yang tiba-tiba menjadi pencetak gol terbanyak kedua di Bundesliga di belakang Harry Kane.
Pada titik ini, semuanya akan bergantung pada proposal dan penawaran.
Baca juga: AC Milan OTW Jadi Klub Kaya Raya, Gerry Cardinale Beri Sinyal Lepas Rossoneri ke Investor Arab Saudi
Bukan untuk Stuttgart, namun untuk sang pemain.
Tim yang memberikan kontrak terbaik dan lingkungan yang paling kondusif untuk perkembangannya akan keluar sebagai pemenang.
AC Milan, dengan sejarah yang kaya dan Stadion San Siro, tentu saja memiliki kesempatan.
AC Milan telah mengejar Guirassy selama beberapa waktu, karena mereka melihat pemain berusia 27 tahun ini sebagai kesempatan yang menggiurkan dan tidak ingin membayar €50-60 juta untuk seorang penyerang.
Meskipun klub-klub Liga Premier dapat menawarkan gaji yang lebih besar, AC Milan tertarik pada sang pemain.
Pengejaran ini dimotori oleh Geoffrey Moncada.
AC Milan memiliki dua pilihan: mencoba untuk mendapatkan Guirassy dengan segera dan bersaing dengan tim lain atau menunggu dan mempertimbangkan Luka Jovic yang telah berkembang dan meminta gaji yang mungkin berada di luar parameter yang biasa dilakukan oleh AC Milan, karena dia adalah pemain No.9 Stuttgart.
Di sisi lain, AC Milan juga tengah mempertimbangkan untuk mengganti Stefano Pioli dengan Antonio Conte.
Baca juga: AC Milan Boyong Guido Rodriguez dengan Harga Murah, Real Betis Terpaksa Beri Banyak Diskon
Rentetan hasil buruk yang didapatkan AC Milan, membuat posisi Stefano Pioli semakin rawan tergusur.
Bahkan, AC Milan dikabarkan siap mengontrak Antonio Conte menggantikan Stefano Pioli.
Stefano Pioli sendiri dianggap sudah habis di AC Milan, setelah tersingkir dari Liga Champions, dan gagal meraih kemenangan pada laga terakhir di Liga Italia Serie A.
Stefano Pioli semakin di ujung tanduk, bahkan AC Milan dikabarkan siap kapan saja mendepak pelatih asal Italia itu.
Kedatangan Antonio Conte dinilai dapat meningkatkan performa AC Milan, mengingat eks pelatih Juventus dikenal keras terhadap para pemain.
Ya, setelah gagal lolos ke fase gugur Liga Champions 2023-2024, performa AC Milan tak kunjung juga membaik di kompetisi lokal.
Baru-baru ini I Rossoneri gagal mendulang poin penuh setelah hanya bermain seri 2-2 melawan tim juru kunci Liga Italia 2023-2024, Salernitana, Sabtu (23/12/2023) dini hari WIB.
Kegagalan itu melengkapi statistik buruk AC Milan di Liga Italia musim ini.
Baca juga: Bukan Stefano Pioli, Inilah Sosok yang Dianggap Bersalah Sebabkan 30 Kasus Cedera di AC Milan
Mereka hanya sanggup memenangi 1 dari 3 laga domestik yang dimainkan.
Kondisi itu membuat persaingan dengan Inter Milan dan Juventus dalam perburuan gelar scudetto semakin berat.
AC Milan baru mengemas 33 poin dari 17 pertandingan, terpaut 11 poin dari Inter Milan dan 7 angka dari Juventus.
Posisi empat besar juga rawan digusur oleh Bologna, Fiorentina, dan AS Roma yang berada di bawahnya.
Napas Stefano Pioli bakal terasa sesak jika timnya kembali gagal meraih poin penuh saat menjamu Sassuolo di San Siro, Minggu (31/12/2023) pukul 00.00 WIB.
Belum lagi jika Davide Calabria dkk. terdepak dari gelaran Coppa Italia musim ini andaikata kalah dari Cagliari di babak 16 besar, Rabu (3/1/2024) pukul 03.00 WIB.
Seperti dikutip BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport, Pioli masih bisa dipertahankan oleh manajemen hingga akhir musim ini.
Apalagi kontrak mantan pelatih Lazio dan Fiorentina itu masih berlaku hingga Juni 2025.
Baca juga: AC Milan Manfaatkan Hubungan Emosional untuk Pulangkan De Zerbi ke San Siro, Bukan Godaan Uang
Namun, RedBird dan Gerry Cardinale dilaporkan sudah menyiapkan strategi mengingat pergantian kursi pelatih masih memungkinkan terjadi pada musim panas 2024.
Beberapa nama telah masuk dalam daftar dengan dua nama teratas adalah Ignazio Abate dan Antonio Conte.
La Gazzetta menyebutkan bahwa kandidat terbaik untuk menggantikan pelatih berkepala plontos itu adalah Antonio Conte.
Mantan pelatih Inter Milan dan Juventus tersebut layak menjadi nakhoda anyar I Rossoneri.
Pasalnya, masalah utama yang dihadapi juara 19 kali Liga Italia itu adalah intensitas permainan dan keroposnya lini belakang.
Pendekatan yang dilakukan oleh AC Milan sangat terbuka untuk Conte mengingat sang allenatore masih menganggur.
Namun, beberapa kendala bakal dihadapi oleh AC Milan jika mau merekrut pelatih berusia 54 tahun tersebut.
Upah untuk menggaji Conte cenderung memiliki angka yang tinggi.
Namun, AC Milan memiliki kepercayaan diri tinggi bahwa sang juru taktik nantinya bersedia untuk menerima upah yang nilainya rendah dari yang diterima semasa menukangi Inter Milan dan Spurs.
Baca juga: Sosok Eks Inter Milan yang Kini di Real Madrid Bisa Jadi Solusi Banyaknya Pilar AC Milan yang Cedera
Lalu tuntutan Conte untuk membelanjakan sejumlah dana demi mendapatkan pemain berlabel mahal.
Sesuatu yang diyakini tidak disukai oleh Gerry Cardinale karena itu juga bisa menghalangi niatan AC Milan.
Patut dinantikan apakah AC Milan benar-benar melakukan pendekatan terhadap Antonio Conte.
Perjalanan musim ini masih cukup panjang dan Pioli masih memiliki waktu untuk berbenah yang nantinya bisa membuat manajemen klub berubah pikiran. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.