Pilpres 2024
Pernyataan Keras Para Tokoh TPN Ganjar-Mahfud Soal Tragedi Boyolali, Aria: Ini Pelecahan Demokrasi
Tengok sederet pernyataan keras para tokoh TPN Ganjar-Mahfud MD Soal tragedi Boyolali. Arya Bima sebut hal tersebut merupakan pelecahan demokrasi.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar tragedi Boyolali yang jadi sorotan publik.
Tengok sederet pernyataan keras para tokoh TPN Ganjar-Mahfud MD Soal tragedi Boyolali.
Salah satunya,Arya Bima yang menyebut tragedi boyolali merupakan pelecahan demokrasi.
Selain Arya Bima, ada Arsjad rasjid hingga eks Panglima TNI Andika Perkasa yang saat ini bergabung dengan TPN Ganjar-Mahfud.
Baca juga: Fakta Terbaru Terduga Teroris Ditangkap di Boyolali, Terkuak Kantor Polisi yang Akan Diteror Bom
Baca juga: Kondisi terkini Relawan Ganjar-Mahfud Usai Dikeroyok Oknum Prajurit di Boyolali, Panglima TNI Turun
Baca juga: Panglima TNI Perintahkan Kasad Tuntaskan Kasus Pendukung Ganjar-Mahfud MD Dianiya Oknum Prajurit
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD berdiri bersama relawan yang menjadi korban kekerasan oknum TNI di Boyolali, Jawa Tengah.
TPN bergerak dan memberi pendampingan hukum sampai tuntas, serta mengutuk segala bentuk intimidasi dan kekerasan, agar peristiwa serupa tak terulang lagi dalam rangkaian proses pesta demokrasi Pemilu 2024.
Pernyataan tegas itu disampaikan Ketua TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid, dalam konferensi pers di Media Lounge TPN Ganjar-Mahfud, Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (1/1/2024).
Arsjad menyampaikan keterangan pers didampingi Wakil Ketua TPN Andika Perkasa, Deputi Hukum TPN Todung Mulya Lubis, anggota Kedeputian Hukum TPN Firman Jaya Daeli, Ketua Tim Penjadwalan TPN Aria Bima, dan Deputi Kanal Media TPN Karaniya Dharmasaputra.
“Bagi kami relawan dan pendukung adalah keluarga besar TPN Ganjar-Mahfud. Setiap tindak kekerasan yang menimpa pada satu orang, sakitnya dirasakan oleh semuanya."
"Kita lihat sendiri bagaimana capres Ganjar Pranowo langsung mengunjungi dan menguatkan korban beserta keluarganya, kemarin. Itulah wujud dan tanggung jawab Ganjar sebagai pemimpin,” kata Arsjad.
Arsjad menegaskan, TPN percaya netralitas TNI-Polri pada Pemilu 2024 seperti disampaikan Panglima TNI dan Kapolri.
“Mari kita kawal amanat pesta demokrasi agar berjalan bersih, adil bermartabat, dan membawa kesejahteraan bagi rakyat. Untuk para pendukung Ganjar-Mahfud, tetap tenang, jangan terprovokasi."
"Setiap perbedaan pendapat sebaiknya selesaikan dengan diskusi konstruktif, bukan dengan kekerasan,” ungkapnya.
Baca juga: 5 Soto yang Populer di Bandung, Soto Sedaap Boyolali Hj Widodo Harganya Terjangkau
Wakil Ketua TPN Andika Perkasa menyampaikan apresiasi kepada Panglima TNI dan KSAD yang memberi respon cepat peristiwa ini dengan langsung memerintahkan pemeriksaaan terhadap terduga tersangka pelaku kekerasan.
“Kami yakin, Panglima TNI dan KSAD akan terus mengawal agar proses hukum tidak melenceng dari kejadian sebenarnya,” kata Andika.
Andika memaparkan, pihaknya melihat ada pasal-pasal yang bisa dikenakan kepada pelaku, antara lain Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan korban mengalami luka berat.
Lalu, Pasal 170 KUHP tentang melakukan tindak kekerasan secara bersama-sama, dan Pasal 56 KUHP tentang memberikan bantuan pada upaya melakukan kejahatan.
Selain itu, juga dimungkinkan jeratan Pasal 333 KUHP yakni menyekap sehingga merampas kemerdekaan orang lain sehingga menyebabkan luka berat.
Delik-delik tersebut memiliki ancaman hukuman 5-8 tahun pidana penjara.
“Kami akan kawal sehingga terwujud keadilan seadil-adilnya, dimulai dari penyampaian berkas perkara kepada oditur agar jangan sampai ada pasal-pasal yang terlewat,” tegasnya.
Deputi Hukum TPN Todung Mulya Lubis menggarisbawahi, penanganan ‘Tragedi Boyolali’ secara profesional adalah ujian integritas Pemilu.
Di sini dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.
“Legal process is on trial. Peristiwa Boyolali ini sangat serius. Jangan sampai penanganan kasus ini menimbulkan noda dalam demokrasi kita,” urainya.
Baca juga: 7 Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali Dikeroyok 15 Oknum TNI, PDIP Minta Diusut Tuntas
Todung pun merujuk Undang-undang No. 39/1999 Pasal 9 yang menyatakan setiap orang berhak untuk hidup tenteram, aman, damai, dan dalam hal ini tidak mengalami penganiayaan seperti yang terjadi di Boyolali.
“Kami berkomunikasi dengan Komnas HAM dan kemungkinan akan melaporkan insiden tersebut,” ujar Todung.
Hal senada disampaikan Firman Jaya Daeli.
“Kami berharap penyelesaian hukum kasus ini berlangsung secara cepat dan transparan, untuk mengembalikan kepercayaan dan harapan publik pada kredibilitas proses Pemilu, khususnya Pilpres,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Aria Bima menegaskan bahwa ‘Tragedi Boyolali’ bukan merupakan ekses dari demokrasi.
“Ini adalah pelecehan terhadap demokrasi. Jangan sampai terjadi lagi di masa kampanye terbuka yang dimulai pada 21 Januari – 10 Februari mendatang,” katanya.
Aria Bima menekankan jangan sampai demokrasi kita mundur ke belakang dan kembali ke titik nol.
Untuk itu, anomali-anomali untuk membalikkan jarum demokrasi yang sudah terkonsolidasi menjadi maju tak bisa dibiarkan, harus dilawan.
“Ini bukan persoalan Ganjar, Mahfud, partai pengusung, Tim Kampanye Nasional atau Tim Kampanye Daerah, tapi persoalan demokrasi yang harus kita jaga,” tegasnya.
Baca juga: Kondisi terkini Relawan Ganjar-Mahfud Usai Dikeroyok Oknum Prajurit di Boyolali, Panglima TNI Turun
Adapun Karaniya menyatakan bahwa ‘Tragedi Boyolali’ menunjukkan bahwa tekanan dan intimidasi pada Pemilu 2024 tak hanya dialami oleh mereka yang berusia 30 tahu ke atas, tapi justru diarahkan juga kepada anak-anak muda yang akan jadi penentu pilpres ke depan.
“Inilah saatnya Gen Z dan Milenial bersuara dan tak hanya diam. Jangan sampai kekerasan brutal yang terjadi di Boyolali menjadi wajah Indonesia ke depan."
"TPN Ganjar-Mahfud akan berjuang mewujudkan wajah Indonesia lebih baik tanpa kekerasan,” pungkasnya. (*)
Ikuti Berita Lainnya di saluran whatsapp dan google news Tribun Kaltim
Artikel ini telah tayang di Tribunmuria.com dengan judul Tragedi Boyolali Petaruhan Integritas Pemilu 2024, Eks Panglima TNI: Kawal agar Tidak Melenceng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.