Nobar Debat Capres 2024 di Balikpapan, 3 Politisi Lokal Paparkan soal Pertahanan dan IKN Nusantara

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Debat Calon Presiden atau Capres 2024 Republik Indonesia putaran ke tiga berlangsung pada Minggu malam (7/1/2024) sekira pukul 20:00 Wita. 

Seperti biasa, Tribun Kaltim kembali menggelar Nonton Bareng (Nobar) Debat Capres di Cafe Lopongka Jl. Indra Kila Kampung Timur.

Pada Nobar tersebut juga sekaligus membuka sesi dialog yang dipandu langsung Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim Ibnu Taufik Juwariyanto dengan menghadirkan tiga narasumber politisi lokal dari masing-masing Capres pendukung.

Ketiga politisi lokal itu adalah:

- Sekjen Partai Gerindra Provinsi Kalimantan Timur, Seno Aji;

- Fungsional Partai Nasdem yang juga sekaligus mantan Walikota Balikpapan, Rizal Efendi;

- dan Politisi PDIP yang juga anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Samsun.

Seno Aji menjadi narasumber pertama yang memberikan tanggapan dalam dialog tersebut.

Menurut Seno Aji, pasangan Capres Prabowo-Gibran adalah sosok pemimpin yang siap meneruskan program pembangunan dari kepala negara sebelumnya.

Baca juga: Pesan PKS Kaltim Saat Nobar Debat Capres 2024 Malam Ini untuk Para Kader dan Simpatisan

"Bapak Prabowo siap meneruskan program Pak Jokowi yaitu pembangunan Ibu Kota Negara, dan ibukota negara sangat penting bagi Kalimantan Timur yang pertama adalah membuka seluas-luasnya lapangan kerja kemudian yang kedua manfaat yang didapat Kalimantan Timur adalah infrastruktur di Kalimantan Timur akan menjadi perhatian pemerintah pusat," kata Seno Aji.

Sementara dari sisi pertahanan negara, Seno Aji menilai bahwa dengan kepemimpinan Prabowo - Gibran maka sistem pertahanan negara Indonesia akan semakin kokoh.

"Dari segi pertahanan karena topiknya nanti adalah pertahanan tentu saja semua markas besar TNI, markas besar kepolisian dan lain sebagainya akan berpindah ke Kalimantan Timur.

Nah, ini tentu saja Kalimantan Timur akan menjadi semakin aman walaupun memang Kalimantan Timur dalam panjang sejarah satu-satunya provinsi yang tidak pernah adanya keretakan hubungan antar suku.

"Nah jadi ini merupakan berkah bagi Kalimantan Timur ke depan," ungkapnya.

Sementara itu, Politisi PDIP Muhammad Samsun juga menuturkan bahwa Ganjar - Mahfud adalah sosok pemimpin yang akan mewujudkan Indonesia sentris karena keduanya juga komitmen sama-sama mendukung pembangunan IKN di Kalimantan Timur.

"Pak Ganjar dan pak Mahfud secara eksplisit menyatakan dukungan terhadap IKN juga sama bahkan mas Ganjar sudah melihat langsung perkembangan pembangunan IKN dan beliau sudah menyatakan."

"Bro, beda sama walaupun sama-sama mau melanjutkan IKN tapi beda-beda latar belakangnya," ungkapnya.

Beda motifnya ya kalau mas Ganjar melanjutkan IKN ini adalah tanggung jawab sejarah perintah ideologi dari bung Karno.

"Juga dari PDI perjuangan untuk melanjutkan memindahkan ibukota negara," ungkapnya.

Baca juga: Polisi Periksa 11 Orang, Prabowo Subianto Minta Aparat Bongkar Motif Penembakan Relawannya di Madura

Samsun juga menyebutkan bahwa Capres nomor urut 2 punya motif lain dalam pembangunan IKN di Kalimantan Timur.

"Tapi kalau barangkali pasangan nomor urut 2 beda gitu karena mungkin ada banyak sekali aset-aset di sana yang dikuasai duluan oleh mereka yang satu alasannya ideologi dan sejarah ini alasan berbeda," ucapnya.

Sementara itu, Rizal Efendi juga mengatakan bahwa pasangan Capres Anis - Muhaimin adalah sosok pemimpin yang melakukan pemerataan pembangunan dan akan membawa perubahan besar di negeri ini. Meski perubahan itu kata, dia tanpa harus adanya IKN Nusantara. 

Pemerataan, kalaupun AMIN itu koreksi terhadap IKN Nusantara sebenarnya baik.

"Menurut saya, tadi mas Seno bilang terbuka peluang kesempatan kerja yang luas dengan IKN, saya ingin menunjukkan data dari 13.000 tenaga kerja yang ada di IKN itu hanya 3000 yang dari Kalimantan," beber Rizal Effendi.

Baca juga: Hari Ini Nonton Bareng Debat Capres 2024 di Balikpapan, Ada Diskusi Bareng 3 Politisi Kaltim

Itupun dari Kalimantan begitu. "Lalu yang kedua apa benar infrastruktur ini sudah terangkat menurut saya belum," kata Rizal Effendi.

"Keadaan Balikpapan sangat berat sekarang ini, kondisi daya dukungnya, BBM-nya antri, jalan yang macet dan belum banyak proyek strategi nasional yang ada di Kaltim," ungkapnya Rizal Efendi.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.