Liga Italia
Terlalu Banyak Tawaran yang Masuk, AC Milan Bingung Lepas Rade Krunic, ke Klub Arab Saudi?
AC Milan telah mengkonfirmasi agar Rade Krunic mencari klub baru pada jendela transfer Januari 2024 ini.
TRIBUNKALTIM.CO - AC Milan telah mengkonfirmasi agar Rade Krunic mencari klub baru pada jendela transfer Januari 2024 ini.
Rade Krunic wajib mencari klub baru jika tetap ingin mendapatkan menit bermain, yang sudah tidak didapatkannya di AC Milan.
Dalam beberapa bulan terakhir, Rade Krunic hampir tidak pernah lagi dimainkan AC Milan, baik di kompetisi Eropa, maupun domestik.
Maka dari itulah, inilah waktu yang tepat bagi Rade Krunic untuk mencari pelabuhan baru.
Baca juga: Akhirnya Conte Sepakat Gabung AC Milan, Rekomendasi Moncada dan Ibrahimovic, Tunggu Restu Furlani
Baca juga: Prediksi Skor Empoli vs AC Milan di Liga Italia, Cek H2H, Starting XI dan Link Streaming Malam Ini
Baca juga: Geoffrey Moncada Buktikan Kapasitasnya, Datangkan Filippo Terracciano ke AC Milan, Senin Tes Medis
Namun, ternyata bukan perkara mudah menjual Rade Krunic.
Banyaknya tawaran yang masuk, membuat AC Milan kebingungan untuk menentukan pilihan.
Sejauh ini, Fenerbahce menjadi salah satu klub yang paling serius mengincar Rade Krunic.
Namun, Fenerbahce menghadapi persaingan serius dari Arab Saudi, Yunani, dan Rusia untuk mendapatkan gelandang asal Bosnia dan Herzegovina tersebut.
Baca juga: Update Bursa Transfer Liga Italia, AC Milan dan Manchester United Rebutan Bek Ajaib Girona
Krunic merupakan salah satu pemain kunci dalam skuat AC Milan saat mereka memenangkan Scudetto, dan beberapa tawaran telah ditolak selama musim panas.
Namun, kegagalannya untuk menyepakati kontrak baru dan penampilannya yang semakin buruk telah membuatnya ditempatkan di pasar pada bursa Januari.
Dalam konferensi pers, Stefano Pioli menyatakan bahwa akan menguntungkan bagi Krunic dan tim jika ia mencari klub lain.
Fenerbahce telah menyatakan ketertarikannya terhadap Krunic selama beberapa bulan.
Baca juga: Live Streaming Liga Italia Malam Ini, Empoli vs AC Milan, Akses Nonton via Link TV Online
Namun, mereka tidak bersedia memenuhi harga yang diminta AC Milan, yaitu setidaknya €6 juta.
Menurut pakar transfer Matteo Moretto, Fenerbahce masih kurang €2-3 juta dari jumlah yang dibutuhkan untuk mengamankan kesepakatan.
Akibatnya, AC Milan sedang menjajaki opsi lain.
Al-Shabab dari Arab Saudi termasuk di dalamnya, sementara pihak Rusia dan Yunani juga meminta informasi tentang situasi Krunic.
Baca juga: Prediksi Skor Empoli vs AC Milan di Liga Italia, Simak Head to Head dan Starting XI
Krunic saat ini berusia 30 tahun dan kontraknya dengan AC Milan berjalan hingga Juni 2025.
Rade Krunic merupakan gelandang yang memiliki kemampuan unik, yakni dapat bermain di segala penjuru posisi lapangan tengah.
Sebut saja trequartista dan regista menjadi dua peran yang sejauh ini telah diemban tuntas oleh mantan pemain Empoli tersebut.
Ia merupakan 'ban serep' ketika satu di antara andalan regista atau trequarstista AC Milan berkendala untuk bermain.
Baca juga: Update Bursa Transfer AC Milan, Pilar Andalan Jadi Rebutan Arsenal dan Bayern, Miranda Dicoret
Pemain kelahiran Bosnia, 7 Oktober 1993 itu memiliki fisik yang prima.
Dengan tinggu 184 cm, pemain yang terkenal lugas itu memiliki kemampuan untuk berduel di lapangan tengah.
Tak heran jika Pioli juga kerap mempercayakan posisi gelandang serang kepada Krunic.
Mengingat ia mempunyai kemampuan untuk berduel dan daya jelajah yang tinggi dalam 'memonitor' setiap jengkal permainan.
Baca juga: Lilian Brassier Hanya Bisa Datang ke AC Milan dengan Status Permanen, Brest Tolak Skema Peminjaman
Lantas, dari sekian banyak tugas yang bisa diemban oleh Rade Krunic, posisi natural seperti apa yang dimiliki oleh pemain 27 tahun tersebut?
Usut punya usut, Krunic mengaku memiliki posisi ideal seorang Mezzala.
"Bahkan pelatih tahu bahwa peran alami saya adalah sebagai mezzala," terangnya, dikutip dari laman Sempre Milan.
"Tidak ada satu pun dalam formasi kami, tapi saya bisa melakukannya dengan baik sebagai gelandang dan sebagai playmaker atau pemain sayap. Itu tergantung pada permainan, jelas keputusan selalu ada pada pelatih.”
Baca juga: Jadwal dan Bagan Perempat Final Coppa Italia, Kans AC Milan dan Juventus Jumpa di Babak Final
Namun bagi Krunic, posisinya tersebut tak penting. Ia lebih mengutamakan kebangkitan AC Milan di Liga Italia dan Eropa.
Tak pelak hal itu membuktikan bahwa seorang Rade Krunic tak pernah mengeluh untuk mengemban tugas apapun di lapangan tengah.
Mulai dari gelandang bertahan hingga membantu penyerangan.
Lantas peran Mezzala sendiri seperti apa?
Baca juga: Geoffrey Moncada Pantau Laga Bologna vs Genoa, 3 Pemain Jadi Target AC Milan
Posisi bermain Mezzala berbeda dari mediano (gelandang bertahan) atau centrocampista (gelandang tengah), namun mendekati gelandang serang.
Pemain yang berperan sebagai Mezzala, dianggap sebagai pemain langka, karena menyerupai bunglon: samar-samar dalam sebuah pertandingan, karena posisi bermainnya ada di antara lini tengah dan depan, dan biasa beroperasi sebagai half-winger (gelandang setengah pemain sayap).
Peran Mezzala mulai terlihat di sepak bola pada era 1970-an, dan menjadi salah satu elemen penting dalam taktik zona mista, evolusi taktik catenaccio.
Zona Mista memiliki arti mixed zone atau dalam arti harafiah, tempat di mana biasanya wartawan berkumpul pasca pertandingan untuk melakukan doorstop, atau wawancara kepada pemain yang pasti melewati area tersebut.
Baca juga: Geoffrey Moncada Pantau Laga Bologna vs Genoa, 3 Pemain Jadi Target AC Milan
Tapi, dari sudut pandang taktik, zona mista merupakan istilah yang terkenal pada era 1970-an hingga pertengahan 1990-an.
Dalam aplikasinya, zona mista mengacu kepada sistem zonal (daerah) yang mengharuskan pemain bergerak seirama, kolektif, dan terorganisir ketika bertahan maupun menyerang.
Apabila ada satu pemain yang meninggalkan zonanya, maka pemain lain akan menggantikannya.
Itulah kenapa zona mista disebut sebagai evolusi taktik catenaccio, karena memiliki kesamaan dari segi kolektivitas bermain.
Baca juga: Update Bursa Transfer Liga Italia, AC Milan dan Manchester United Rebutan Bek Ajaib Girona
Taktik yang biasa digunakan dalam sistem bermain zona mista adalah 3-5-2 dan 4-3-3, yang juga melibatkan libero, bek sayap, penyerang sayap, dan tentunya, mezzala.
Karakteristik mezzala di masa lalu tidak diwajibkan membantu tim dalam fase bertahan.
Namun, mereka juga harus tetap bergerak seirama untuk menjaga keseimbangan zonal marking zona mista.
Ketika menyerang, seorang mezzala biasanya pintar mencari posisi terbaik untuk melibatkan dirinya dalam proses serangan.
Biasanya, mezzala selalu bergerak di area yang sempit di antara kawalan lawan, apalagi di masa lalu saat berhadapan dengan tim yang masih memeragakan catenaccio. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.