Liga Italia
AC Milan Serius Benahi Lini Serang, Geoffrey Moncada Kantongi 3 Nama Potensial
Investasi besar-besaran dilakukan AC Milan untuk memperkuat lini serangnya, dan Geoffrey Moncada telah mengantongi tiga nama potensial.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO - Investasi besar-besaran dilakukan AC Milan untuk memperkuat lini serangnya, dan Geoffrey Moncada telah mengantongi tiga nama potensial.
Geoffrey Moncada sendiri telah mengantongi sejumlah nama potensial, yang digadang-gadang akan menjelma menjadi bintang baru di AC Milan.
Perburuan AC Milan dilakukan sebagai investasi jangka panjang.
Kebutuhan AC Milan untuk seorang striker memang cukup mendesak, mengingat Olivier Giroud hampir bisa dipastikan akan meninggalkan San Siro pada akhir musim nanti.
Baca juga: AC Milan Resmi Umumkan Filippo Terracciano dengan Durasi Kontrak Hingga 2028, Debut Kontra AS Roma
Baca juga: Alasan Kemesraan Pioli dan Krunic Berakhir, Pioli Minta Anak Emasnya Angkat Kaki dari AC Milan
Baca juga: Klasemen dan Hasil Liga Italia: AC Milan Menang Mudah, Juventus Kewalahan Lawan Tim Juru Kunci
Menurut laporan dari TMW via Milan News, AC Milan menyadari perlunya mengganti Olivier Giroud dengan target jangka panjang.
Giroud tidak dapat memimpin lini depan di setiap pertandingan, dan dia akan pergi di akhir musim ini.
Luka Jovic merupakan sebuah opsi cadangan yang berharga, namun dia tidak dianggap sebagai masa depan tim.
Salah satu pemain yang secara konsisten dikaitkan dengan tim adalah Jonathan David, penyerang asal Kanada yang saat ini bermain untuk Lille dan dilaporkan sangat ingin hengkang di musim panas.
Baru-baru ini, terdapat laporan yang mengaitkan pemain Bologna, Joshua Zirkzee.
Zirkzee merupakan mantan pemain Bayern Munchen, dan Ia sangat diinginkan AC Milan.
Selain itu, pemain Genoa, Albert Gudmundsson, juga disebut-sebut, meskipun ia lebih dikenal sebagai pemain sayap.
Aktivitas Transfer AC Milan Lainnya
AC Milan resmi mengumumkan Filippo Terracciano sebagai rekrutan anyarnya di jendela transfer Januari 2024 ini, dan Ia tengah disiapkan untuk debut melawan AS Roma.
Didatangkan dari Verona, Filippo Terracciano diharapkan bisa langsung nyetel dengan penggawa AC Milan lainnya.
Baca juga: Update Transfer Liga Italia, AC Milan Rogoh Kocek €4,5 Juta Boyong Filippo Terracciano dari Verona
Bahkan, Filippo Terracciano dinilai bisa langsung menjalani debutnya ketika AC Milan bentrok dengan AS Roma.
Kedatangan Filippo Terracciano memperkokoh lini pertahanan AC Milan, yang dalam beberapa bulan terakhir telah banyak kehilangan pemain bertahan akibat cedera.
Filippo Terracciano tak hanya bisa beroperasi di posisi saya, namun juga mampu menjalankan tugas sebagai bek tengah.
Terracciano telah menandatangani kontrak jangka panjang dengan AC Milan hingga 2028 dan akan mengenakan jersey No 38.
Terracciano lahir di Verona pada 3 Februari 2008.
Dia berkembang melalui sektor pemain muda di tim masa kecilnya dan bergabung dengan tim senior pada tahun 2021.
Dia telah menjadi starter reguler selama satu setengah tahun bersama Gialloblu, bermain di berbagai posisi seperti bek kanan dan kiri, bek sayap, dan lini tengah.
Ia juga telah membela tim nasional Italia dari level U-18 hingga U-21, membuat penampilan pertama dan satu-satunya pada November 2022.
Ia lebih banyak bermain bersama tim U-20.
Kesepakatan ini bernilai €4.5 juta pada awalnya, dengan potensi bonus sekitar €1-1.5 juta dan klausul penjualan kembali di masa depan sebesar 10 persen untuk Verona.
Baca juga: Terlalu Banyak Tawaran yang Masuk, AC Milan Bingung Lepas Rade Krunic, ke Klub Arab Saudi?
Terracciano diperkirakan akan berlatih dengan rekan-rekan barunya di Milanello, Selasa (9/1/2024) dan dapat melakukan debutnya di Serie A melawan AS Roma di San Siro.
Kabar transfer lainnya, AC Milan telah mengkonfirmasi agar Rade Krunic mencari klub baru pada jendela transfer Januari 2024 ini.
Rade Krunic wajib mencari klub baru jika tetap ingin mendapatkan menit bermain, yang sudah tidak didapatkannya di AC Milan.
Dalam beberapa bulan terakhir, Rade Krunic hampir tidak pernah lagi dimainkan AC Milan, baik di kompetisi Eropa, maupun domestik.
Maka dari itulah, inilah waktu yang tepat bagi Rade Krunic untuk mencari pelabuhan baru.
Namun, ternyata bukan perkara mudah menjual Rade Krunic.
Banyaknya tawaran yang masuk, membuat AC Milan kebingungan untuk menentukan pilihan.
Sejauh ini, Fenerbahce menjadi salah satu klub yang paling serius mengincar Rade Krunic.
Namun, Fenerbahce menghadapi persaingan serius dari Arab Saudi, Yunani, dan Rusia untuk mendapatkan gelandang asal Bosnia dan Herzegovina tersebut.
Krunic merupakan salah satu pemain kunci dalam skuat AC Milan saat mereka memenangkan Scudetto, dan beberapa tawaran telah ditolak selama musim panas.
Baca juga: Prediksi Skor Empoli vs AC Milan di Liga Italia, Cek H2H, Starting XI dan Link Streaming Malam Ini
Namun, kegagalannya untuk menyepakati kontrak baru dan penampilannya yang semakin buruk telah membuatnya ditempatkan di pasar pada bursa Januari.
Dalam konferensi pers, Stefano Pioli menyatakan bahwa akan menguntungkan bagi Krunic dan tim jika ia mencari klub lain.
Fenerbahce telah menyatakan ketertarikannya terhadap Krunic selama beberapa bulan.
Namun, mereka tidak bersedia memenuhi harga yang diminta AC Milan, yaitu setidaknya €6 juta.
Menurut pakar transfer Matteo Moretto, Fenerbahce masih kurang €2-3 juta dari jumlah yang dibutuhkan untuk mengamankan kesepakatan.
Akibatnya, AC Milan sedang menjajaki opsi lain.
Al-Shabab dari Arab Saudi termasuk di dalamnya, sementara pihak Rusia dan Yunani juga meminta informasi tentang situasi Krunic.
Krunic saat ini berusia 30 tahun dan kontraknya dengan AC Milan berjalan hingga Juni 2025.
Rade Krunic merupakan gelandang yang memiliki kemampuan unik, yakni dapat bermain di segala penjuru posisi lapangan tengah.
Sebut saja trequartista dan regista menjadi dua peran yang sejauh ini telah diemban tuntas oleh mantan pemain Empoli tersebut.
Baca juga: Geoffrey Moncada Buktikan Kapasitasnya, Datangkan Filippo Terracciano ke AC Milan, Senin Tes Medis
Ia merupakan 'ban serep' ketika satu di antara andalan regista atau trequarstista AC Milan berkendala untuk bermain.
Pemain kelahiran Bosnia, 7 Oktober 1993 itu memiliki fisik yang prima.
Dengan tinggu 184 cm, pemain yang terkenal lugas itu memiliki kemampuan untuk berduel di lapangan tengah.
Tak heran jika Pioli juga kerap mempercayakan posisi gelandang serang kepada Krunic.
Mengingat ia mempunyai kemampuan untuk berduel dan daya jelajah yang tinggi dalam 'memonitor' setiap jengkal permainan.
Lantas, dari sekian banyak tugas yang bisa diemban oleh Rade Krunic, posisi natural seperti apa yang dimiliki oleh pemain 27 tahun tersebut?
Usut punya usut, Krunic mengaku memiliki posisi ideal seorang Mezzala.
"Bahkan pelatih tahu bahwa peran alami saya adalah sebagai mezzala," terangnya, dikutip dari laman Sempre Milan.
"Tidak ada satu pun dalam formasi kami, tapi saya bisa melakukannya dengan baik sebagai gelandang dan sebagai playmaker atau pemain sayap. Itu tergantung pada permainan, jelas keputusan selalu ada pada pelatih.”
Namun bagi Krunic, posisinya tersebut tak penting. Ia lebih mengutamakan kebangkitan AC Milan di Liga Italia dan Eropa.
Baca juga: Alasan Kemesraan Pioli dan Krunic Berakhir, Pioli Minta Anak Emasnya Angkat Kaki dari AC Milan
Tak pelak hal itu membuktikan bahwa seorang Rade Krunic tak pernah mengeluh untuk mengemban tugas apapun di lapangan tengah.
Mulai dari gelandang bertahan hingga membantu penyerangan.
Lantas peran Mezzala sendiri seperti apa?
Posisi bermain Mezzala berbeda dari mediano (gelandang bertahan) atau centrocampista (gelandang tengah), namun mendekati gelandang serang.
Pemain yang berperan sebagai Mezzala, dianggap sebagai pemain langka, karena menyerupai bunglon: samar-samar dalam sebuah pertandingan, karena posisi bermainnya ada di antara lini tengah dan depan, dan biasa beroperasi sebagai half-winger (gelandang setengah pemain sayap).
Peran Mezzala mulai terlihat di sepak bola pada era 1970-an, dan menjadi salah satu elemen penting dalam taktik zona mista, evolusi taktik catenaccio.
Zona Mista memiliki arti mixed zone atau dalam arti harafiah, tempat di mana biasanya wartawan berkumpul pasca pertandingan untuk melakukan doorstop, atau wawancara kepada pemain yang pasti melewati area tersebut.
Tapi, dari sudut pandang taktik, zona mista merupakan istilah yang terkenal pada era 1970-an hingga pertengahan 1990-an.
Dalam aplikasinya, zona mista mengacu kepada sistem zonal (daerah) yang mengharuskan pemain bergerak seirama, kolektif, dan terorganisir ketika bertahan maupun menyerang.
Apabila ada satu pemain yang meninggalkan zonanya, maka pemain lain akan menggantikannya.
Itulah kenapa zona mista disebut sebagai evolusi taktik catenaccio, karena memiliki kesamaan dari segi kolektivitas bermain.
Taktik yang biasa digunakan dalam sistem bermain zona mista adalah 3-5-2 dan 4-3-3, yang juga melibatkan libero, bek sayap, penyerang sayap, dan tentunya, mezzala.
Karakteristik mezzala di masa lalu tidak diwajibkan membantu tim dalam fase bertahan.
Namun, mereka juga harus tetap bergerak seirama untuk menjaga keseimbangan zonal marking zona mista.
Ketika menyerang, seorang mezzala biasanya pintar mencari posisi terbaik untuk melibatkan dirinya dalam proses serangan.
Biasanya, mezzala selalu bergerak di area yang sempit di antara kawalan lawan, apalagi di masa lalu saat berhadapan dengan tim yang masih memeragakan catenaccio. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
AC Milan Tolak Kedatangan Lucas Vazquez pada Jendela Transfer Musim Panas Lalu |
![]() |
---|
Derby Lazio vs Roma, Melihat Kembali Rekor Pertemuan Sarri vs Gasperini |
![]() |
---|
Penyebab AC Milan Batal Datangkan Lucas Vazquez dari Real Madrid |
![]() |
---|
Urutan Eksekutor Penalti AC Milan, Adrien Rabiot Gusur Rafael Leao |
![]() |
---|
Tanpa Striker Baru, AC Milan Tidak Punya Pilihan Selain Tetap Memasang Santiago Gimenez |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.