Berita Kaltim Terkini

Kelangkaan LPG 3 Kg Menimpa Kaltim, Bupati Gelar Sidak Pangkalan Hingga Pengecer Jual Rp50 Ribu

Bukan hanya menimpa Kota Balikpapan namun juga Samarinda, Berau hingga Kabupaten Penajam Paser Utara juga mengalami nasib yang sama

Penulis: Mir | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
ILUSTRASI - Bukan hanya menimpa Kota Balikpapan namun juga Samarinda, Berau hingga Kabupaten Penajam Paser Utara juga mengalami nasib yang sama. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

"Mulai produksi sampai distribusi, laporannya aman. Cuma kita tidak bisa memang tutup mata dengan realitas di masyarakat," katanya kepada Tribunkaltim.co.

Kabag Ekonomi Setkab Berau, Kamarudin - LPG di Berau dipastikan aman jelang idul adha. Peringatkan para agen untuk menjula sesuai HET
Kabag Ekonomi Setkab Berau, Kamarudin - LPG di Berau dipastikan aman jelang idul adha. Peringatkan para agen untuk menjula sesuai HET (Tribun Kaltim/Renata)

Dia menyadari, kenaikan harga elpiji 3 kg di tengah masyarakat terjadi lantaran ulah para penyalur yang tidak tertib dalam menilai kriteria penerima tabung gas subsidi tersebut. 

Catatan tersebut disampaikannya kepada enam agen penyalur di Berau.

Dirinya juga meminta unsur pemerintah untuk seragam dalam penentuan jumlah penerima gas subsidi. 

"Ini yang jadi catatan. Kami mau penerima subsidi itu adalah masyarakat yang sesuai dengan kategori yang disasar pemerintah," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Anugerah Semoga Jaya Adrian Bustani menyatakan, sejauh ini pihaknya tidak menemukan masalah berarti dalam proses distribusi gas melon dari agen ke 52 pangkalan resmi mitra perusahaan gas miliknya. 

Baca juga: Natal dan Tahun Baru, Patra Niaga Optimalkan Penyaluran BBM dan LPG di Kalimantan Timur

"Tidak ada masalah dalam proses distribusi, terhitung lancar saja," kata Adrian. 

Ihwal indikasi kecurangan yang dilakukan pangkalan "nakal', dia menegaskan, pihaknya selalu melakukan kontrol dalam setiap kali melakukan transaksi gas melon dengan pihak pengelola pangkalan. 

Ia juga memastikan telah memberikan peringatan pemberhentian kemitraan bila pangkalan mendistribusikan gas melon tidak ke pihak penerima yang seharusnya. 

"Sudah kami beri peringatan, masuk dalam komitmen kerja sama," terangnya. 

Adrian menerangkan, pihaknya mendistribusikan sebanyak 50 ribu tabung per bulan.

Tabung itu dididtribusikan ke 52 pangkalan mitra PT Anugerah Semoga Jaya, di mana setiap pangkalan diperbolehkan untuk menjual ke kios pengecer sebanyak 20 persen dari total jatah tabung. 

"Itu diperbolehkan, tapi gak boleh lebih dari itu," ujar dia. 

Dirinya memperkirakan kenaikan harga tabung gas melon saat libur Nataru lalu terjadi lantaran permintaan yang tinggi.

Kondisi tak normal tersebut kerap terjadi setiap perayaan hari besar. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved