Berita Bontang Terkini

Kekerasan Perempuan dan Anak di Kota Bontang Terus Meningkat, Tips Mengatasi Trauma pada Anak

Kekerasan Perempuan dan Anak di Kota Bontang Terus Meningkat, Tips Mengatasi Trauma pada Anak

Penulis: Ata | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN/takasuu via KOMPAS.com
Kekerasan Perempuan dan Anak - Masyarakat datang melaporkan kasus kekerasan perempuan dan anak di Kota Bontang. Adapun nomor hotline pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak, ada di nomor 08115413355 dan 08115940777. Serta bisa menghubungi Call Center 112. 

TRIBUNKALTIM.CO - Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Bontang kembali meningkat di tahun 2023.

Jika dibandingkan dengan tahun 2022.

Dari data yang dihimpun TribunKaltim.co pada tahun 2022 terdapat 110 kasus kekerasan.

Dengan rincian pada anak 66 kasus dan perempuan 44 kasus.

Sementara di tahun 2023 lalu. Angka kekerasan ada sebanyak 128 kasus kekerasan. Dirincikan kekerasan pada perempuan 48 kasus dan anak 80 kasus.

Baca juga: Awal Tahun, DP3A Kutim Tangani 2 Kasus Kekerasan pada Anak dan Perempuan

Kepala Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bontang, dr Bahauddin mengatakan meningkatnya kasus di tahun lalu.

Dikarenakan banyaknya masyarakat yang mulai sadar dan berani melaporkan kasus kekerasan.

Mayoritas pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun 2023 dilakukan warga melalui sistem hotline mereka. dr Bahauddin mengklaim hotline pengaduan kekerasan perempuan dan anak sudah ter sosialisasi dengan baik.

Sehingga banyak warga langsung melaporkan jika terjadi kasus kekerasan.

Adapun nomor hotline pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak, ada di nomor 08115413355 dan 08115940777. Serta bisa menghubungi Call Center 112.

"Iya meningkat. Banyak yang melapor via hotline karena sudah banyak tahu dan sadar untuk melaporkan kasus kekerasan, " ujarnya. Selasa (9/1/2024).

Kata dia, ketika menerima laporan terjadinya kasus kekerasan perempuan dan anak.

Maka hal pertama yang akan dilakukan ada asesment dan wawancara terhadap korban. Sehingga mengetahui apa permasalahannya.

"Setelah itu baru kaki bisa menentukan langkah apa yang harus diambil, " pungkasnya.

TribunKaltim.co - Muhammad Ridwan


Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Psikolog, Adib Setiawan, S.si., M.Psi. dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk tentang mengatasi trauma pada anak.

Kemudian anak diajak bermain.

Baik bermain sepeda, bermain di halaman, bermain di luar ruangan, kemudian jalan-jalan.

Kemudian anak juga mendapatkan makanan dan gizi yang cukup.

Anak saat lapar kemudian tidak diberikan makanan, anak akan mengingat sampai dewasa jika tidak diberikan makanan yang layak.

Sehingga psikolog menganjurkan untuk memberikan makanan yang cukup.

Selain itu perlunya memberikan pendidikan yang cukup.

Karena pendidikan yang baik akan membuat anak memiliki cara berpikir yang baik.

Cara berpikir menjadi baik dan berkembang.

Sehingga memungkinkan anak untuk mudah memaafkan kedua orang tuanya.

Namanya orang tua pasti pernah punya salah kepada anak.

Tapi dengan pendidikan yang baik, sering diajak bermain, dengan orang tua meluangkan banyak waktunya terhadap anak kemungkinan anak akan lebih mudah melupakan trauma masa lalu.

Sehingga masa lalu yang menjadi trauma bisa saja tidak menjadi trauma pada anak.

Banyak generasi sekarang memiliki anak hanya untuk coba-coba saja.

Tentunya generasi sebelumnya seperti kakek nenek memberikan peran.

Memberikan peran bagaimana membantu anaknya yang memang belum bisa memberikan hal yang layak terhadap cucunya.

Yang kedua mungkin dari tante atau saudara kandung dari orang tua memberikan support.

Baik support psikologis maupun support kecil dan lain sebagainya.

Ataupun adanya pertemuan-pertemuan keluarga.

Hal ini juga akan membuat anak semakin berkembang.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunhealth.com dengan judul Tips untuk Mengatasi Trauma Anak Akibat Kekerasan, Psikolog: Imbangi dengan Kasih Sayang, 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved