Pilpres 2024
Penjelasan Arti Tobat Ekologis, Pernyataan Paus Fransiskus yang Dikutip Cak Imin saat Debat Cawapres
Penjelasan arti tobat ekologis, pernyataan Paus Fransiskus yang dikutip Cak Imin saat Debat Cawapres, Minggu (21/1/2024).
TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab arti tobat ekologis, pernyataan Paus Fransiskus yang dikutip Cak Imin saat debat cawapres Minggu (21/1/2024)
Pernyataan Muhaimin Iskandar yang biasa disapa Cak Imin yang mengutip pernyataan Paus Fransiskus tentang tobat ekologis menjadi sorotan.
Sebelumnya, Cak Imin mengawali dengan membacakan penggalan Al Quran surat Ar Rum ayat 41 yang kemudian diikuti dengan penjelasannya, cawapres 01 ini kemudian menambahkan kutipan tobat ekologis dari pernyataan Paus Fransiskus.
Simak update lengkap terkait kutipan Paus Fransisku tentang tobat ekologis yang disebut Cak Imin saat debat cawapres 2024.
Minggu (21/1/2024) Cak Imin mengutip pernyataan Paus Fransiskus tersebut dalam debat cawapres yang dilangsungkan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Baca juga: Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini, Elektabilitas Paslon Terkuat di Jatim, Jabar, Jateng dan DKI
Baca juga: Riwayat Pendidikan Gibran Rakabuming, Dinilai Offensive di Debat Cawapres hingga Songong Trending X
Baca juga: Gus Nadir Buka-Bukaan, Bongkar Arahan Gus Yahya dan KH Miftachul Achyar Menangkan Prabowo-Gibran
Awalnya, cawapres Anies Baswedan ini mengutip penggalan Al-Qur'an Surat Ar Rum Ayat 41 mengenai peringatan kerusakan di Bumi.
Selanjutnya, Cak Imin menjelaskan, penggalan ayat tersebut kurang lebih berbunyi: telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia.
Hingga kemudian Muhaimin iskandar membahas mengenai pembangunan berkelanjutan yang harus dilakukan.
Selanjutnya, Muhaimin mengutip pernyataan dari Paus Fransiskus.
"Bahkan Paus Fransiskus mengingatkan kita semua mengenai posisi yang agak rawan terhadap kita semua.
Kita harus melakukan tobat ekologis," ujarnya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul Muhaimin Kutip Tobat Ekologis, Apa Artinya?

Lantas apa yang disebut sebagai tobat ekologis?
Frasa tersebut muncul dalam ensiklik yang diterbitkan Paus Fransiskus pada 2015, yakni Ensiklik Laudato Si.
Baca juga: Dugaan Ganjar Pranowo Terbukti Benar, Kampanyenya Diikuti Jokowi, Kali Ini Giliran di Jawa Tengah
Ensiklik adalah surat edaran Paus untuk gereja yang berisi masalah penting, tetapi bukan ajaran definitif dari gereja shg dapat diperbarui sesuai dengan perkembangan zaman.
Dalam Ensiklik Laudato Si, Paus Fransiskus menyerukan pertobatan ekologis bagi seluruh manusia dalam hubungannya dengan alam sebagai ciptaan Tuhan.
Dilansir dari Jurnal Pendidikan Agama Katolik (JPAK) Volume 23 Nomor 1 April 2023, pertobatan ekologis menjadi anjuran dalam menanggapi persoalan ekologis yang terjadi atas Bumi.
Ensiklik tersebut muncul dari keprihatinan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Roma tersebut terhadap kerusakan ekologis.
Kerusakan ekologi yang terjadi di Bumi tak lepas dari ulah manusia itu sendiri.
Oleh karenanya, pertobatan ekologis berarti manusia perlu mengakui kesalahan, segala dosa, kejahatan, atau kelalaiannya lalu membentuk kesadarannya akan pentingnya dalam menjaga dan merawat ekosistem alam
Tobat Ekologis Dimulai dari Etika
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyebut, semua pihak harus melakukan "tobat ekologis" yang dimulai dari menjaga etika.
Baca juga: Apa Itu Demo Rompi Kuning di Prancis Imbas Greenflation? Disinggung Gibran Saat Debat Cawapres
Pernyataan itu Muhaimin sampaikan saat menutup debat cawapres dengan topik lingkungan hidup, pembangunan berkelanjutan, agraria, dan persoalan masyarakat adat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kita harus melakukan 'tobat ekologis'.
Tobat itu dimulai dari etika," kata Muhaimin di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul Muhaimin: Kita Harus "Tobat Ekologis", Dimulai dari Etika.
Menurut Muhaimin, dalam paradigma pembangunan berkelanjutan, tidak ada masyarakat yang ditinggal, baik itu kelompok petani, masyarakat adat, nelayan, maupun peternak dan kelompok sosial rentan lainnya.
"Pembangunan berkelanjutan jangan diabaikan malah ngurusi kekuasaan yang berkelanjutan," kata Muhaimin.
Ketua Umum PKB itu lantas mengutip Surat Ar Arum ayat 41 yang menyebutkan bahwa kerusakan di darat dan lautan akibat ulah manusia.
Ia juga menyinggung pesan dan peringatan dari Paus Fransiskus bahwa manusia berada dalam posisi rentan.
Berkaca dari persoalan dan pesan agama itu, Muhaimin Iskandar mengingatkan agar pembangunan maupun ekspllrasi sumber daya alam tidak boleh semena-mena.
Baca juga: Terjawab Siapa Thomas Lembong yang Disinggung Gibran di Debat Pilpres 2024 ke 4, Cek Profil/Biodata
"Taubat itu dimulai dari etika, sekali lagi etika, etika lingkungan dan etika pembangunan.
Jangan ugalan-ugalan, jangan ngangkangi aturan, jangan sembrono, ojo sekarep-nya dewe," tutur Muhaimin Iskandar.
Penjelasan Timnas AMIN
Jubir Timnas AMIN Tatak Ujiyati menjelaskan, tobat ekologis yang diserukan cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pada debat keempat tadi malam, Minggu (21/1/2024).
Dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Penjelasan Timnas AMIN soal Tobat Ekologi yang Diserukan Cak Imin, pihaknya menyebut, pembangunan yang terus menerus dapat merusak lingkungan.
Indonesia memang memiliki kekayaan alam tetapi sampai saat ini pemanfaatannya tidak bijak.
Akibatnya, memunculkan banyak masalah.
Seperti konflik agraria, kerusakan lingkungan, kemiskinan masyarakat, masyarakat adat, serta desa-desa juga tidak mandiri.
Tatak menilai, pembangunan yang dilakukan kini dan terus menerus nyata telah merusak lingkungan.
"Yang dimaksud dengan pertobatan ekologi itu adalah kita perlu memanfaatkan itu dengan lebih bijaksana sehingga mengurangi masalah-masalah lingkungan masalah konflik agraria masalah sosial dan kemiskinan," ujar dia dalam talkshow Tribun Network yang disaksikan via daring, Minggu (21/1/2024).
Baca juga: Terungkap Penyebab KH Suyuti Toha Pingsan Usai Doakan Prabowo Subianto Menang Pilpres 2024
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.