Pilpres 2024

Siapa Agus Jabo yang Bikin Prabowo Minta Maaf karena Dulu Pernah Dikejar-kejar? Ini Profilnya

Terjawab siapa Agus Sabo Priyono, namanya disebut-sebut oleh capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Editor: Heriani AM
Youtube Partai Prima
Sosok Agus Jabo Priyono, Ketum Partai Prima. Terjawab siapa Agus Sabo Priyono, namanya disebut-sebut oleh capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. 

TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab siapa Agus Sabo Priyono, namanya disebut-sebut oleh capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Ulasan soal siapa Agus Sabo Priyono, yang disebut pernah dikejar oleh Prabowo Subianto sedang ramai dibicarakan.

  Agus Jabo bukan orang kemarin sore dalam hiruk-pikuk panggung politik nasional.

  Agus Jabo sebelumnya dikenal sebagai Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD), sebuah partai politik yang mewadahi berkumpulnya orang-orang yang anti terhadap Presiden Soeharto di era Orde Baru.

Baca juga: Terbaru! Terjawab Sudah Siapa Ketua Partai Prima dan Sepak Terjang, Inilah Biodata/Profil Agus Jabo

Baca juga: Profil Partai Prima dan Agus Jabo Priyono, Gugatannya Membuat PN Jakpus Putuskan Tunda Pemilu 2024

Baca juga: 3 Tokoh Elektoral Tinggi Gabung ke Prabowo-Gibran, Bisa Jadi Game Changer Pilpres 2024 1 Putaran

Agus Jabo juga dikenal sebagai salah satu aktivis dalam gerakan reformasi 1998 yang berhasil melengserkan Soeharto.

Dikutip dari situs resmi Partai Prima, Agus Jabo memulai perjalanannya di dunia pergerakan dengan menjadi kader Pelajar Islam Indonesia (PII) sejak SMA hingga kuliah di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah.

Pada 1996, Agus Jabo kemudian mendirikan PRD bersama kawan-kawan seperjuangan yang berkecimpung dalam gerakan reformasi yang melengserkan Soeharto.

Adapun keanggotaan PRD sebagian besar diisi oleh para mahasiswa dan aktivis dari berbagai kelompok masyarakat yang menentang keotoriteran Soeharto. 

PRD yang didirikan Agus Jabo beserta rekan-rekan seperjuangannya mengikuti Pemilu 1999.

Pemilu ini merupakan pesta demokrasi nasional pertama yang terbuka dan berlangsung secara demokratis usai rezim Orde Baru tumbang.

Setelahnya, PRD tak lagi mengikuti pemilu selanjutnya. Kini Agus Jabo beserta anggotanya masih berjuang agar bisa ikut dalam Pemilu 2024.

Massa kader dan simpatisan Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) menggeruduk kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Kamis (8/12/2022) setelah gagal jadi peserta Pemilu 2024. Kanan: Agus Jabo Priyono saat ditemui dalam Kongres VIII PRD di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Selasa (24/3/2015) lalu. Profil Partai Prima dan Agus Jabo Priyono, ketua umumnya. Gugatan Partai Prima membuat PN Jakarta Pusat memutuskan menunda Pemilu 2024.
Massa kader dan simpatisan Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) menggeruduk kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Kamis (8/12/2022) setelah gagal jadi peserta Pemilu 2024. Kanan: Agus Jabo Priyono saat ditemui dalam Kongres VIII PRD di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Selasa (24/3/2015) lalu. Profil Partai Prima dan Agus Jabo Priyono, ketua umumnya. Gugatan Partai Prima membuat PN Jakarta Pusat memutuskan menunda Pemilu 2024. (Kompas.com/Vitorio Mantalean-Abba Gabrillin)

Prabowo Minta Maaf

Prabowo Subianto menyapa sejumlah aktivis 98 di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (27/1/2024).

Mereka bergabung dengan di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di acara Suara Muda Indonesia Untuk Prabowo-Gibran.

Di antaranya aktivis 98 yang hadir ialah Budiman Sudjatmiko dan Agus Jabo.

Prabowo awalnya meminta maaf kepada Agus Jabo karena pernah mengejar-ngejar Ketua Umum Prima tersebut.

Menurutnya, Agus Jabo dulu bandel.

"Hadir juga Ahmad Muzani, Agus Jabo Ketua Prima, maaf dulu saya kejar-kejar Anda. Dulu. Atas perintah. Bandel sih dulu," ujar Prabowo.

Lalu, Prabowo menyapa Wagub Jawa Timur Emil Dardak yang turut hadir.

Emil merupakan Jubir Gibran.

Prabowo menanyakan kepada hadirin, apakah Emil pantas menjadi pemimpin padahal usianya masih muda.

"Emil Dardak, wagub. Dulu 34, ternyata mampu. Pantas enggak?" tanyanya.

Kemudian, barulah Prabowo menyapa Budiman Sudjatmiko.

Budiman merupakan aktivis 98 yang pernah ditahan di era Orde Baru.

Prabowo turut meminta maaf kepada Budiman karena pernah mengejarnya.

"Kemudian saudara Budiman Sudjatmiko. Ini juga sorry, Man, dulu kejar-kejar elu juga. Tapi gue udah minta maaf sama lo ya," imbuh Prabowo.

Baca juga: Alasan Media Inggris Ralat Elektabilitas Prabowo-Gibran, Belum 50 Persen, Update Survei Capres 2024

Pengakuan Budiman Aktivis '98

Budiman Sudjatmiko mengatakan Prabowo Subianto pernah mengaku sudah memulangkan semua aktivis korban penculikan pada tahun 1998 silam.

Hanya saja, Prabowo tidak mengetahui nasib korban penculikan yang hingga saat ini tidak pernah kembali ke rumah atau dinyatakan hilang.

Setidaknya ada 13 korban penculikan tahun 1997-1998 yang sampai saat ini masih hilang.

Hal tersebut Budiman sampaikan dalam program Gaspol!, seperti disiarkan YouTube Kompas.com, Rabu (26/7/2023).

Budiman menjelaskan, pada 2002 lalu, Budiman bersama salah satu korban penculikan yang dipulangkan ke rumah, Nezar Patria mewawancarai Prabowo.

"Ya kenapa tidak? Kenapa tidak kalau suatu saat kita bisa berbicara itu dengan Pak Prabowo? Meskipun saya 2002 sudah tanyakan itu. Saya lupa menyampaikannya (sekitar) 2002 saat saya sama Nezar mewawancara," ujar Budiman dalam program tersebut.

Budiman lalu mengungkapkan jawaban Prabowo saat itu.

Menurut dia, Prabowo mengakui dirinya memang menculik para aktivis.

Baca juga: Alasan Alif Turiadi Pasang Target Muluk Suara Prabowo-Gibran di Kukar, Menang Satu Putaran Pilpres

Akan tetapi, dia sudah mengembalikan semua korban penculikan ke rumahnya masing-masing.

Sementara, aktivis lain yang hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya, Prabowo mengaku tidak tahu nasib mereka.

"(Prabowo bilang) 'Yang saya ambil sudah kembali semua. Saya kembalikan semua. Saya tidak tahu kenapa sebagian tidak pernah kembali ke rumah. Tapi yang saya ambil saya sudah lepaskan semua'. Itu pengakuannya," tutur dia.

Budiman menyebut pertemuan di tahun 2002 itu adalah kali pertama dirinya bertemu dengan Prabowo.

Adapun, saat peristiwa penculikan terjadi pada tahun 1997-1998, Prabowo masih menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.

Kopassus diketahui membentuk tim kecil bernama Tim Mawar, yang melakukan operasi penculikan.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Profil Agus Jabo Priyono Ketua Umum Partai Prima, Ternyata Sosok Aktivis 1998 dan SAPA AKTIVIS 98, Prabowo Minta Maaf, Akui Pernah Kejar-kejar Budiman dan Agus Jabo.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved