Berita Viral
8 Fakta Dokter Gadungan PSS Sleman hingga Timnas U19, Terungkap Cara Elwizan Kelabui Banyak Klub
Inilah sederet fakta dokter gadungan Elwizan Aminuddin yang kini ditangkap usai pernah menangani PSS Sleman hingga Timnas U19.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah sederet fakta dokter gadungan Elwizan Aminuddin yang kini ditangkap usai pernah menangani PSS Sleman hingga Timnas U19.
Terungkap berbagai fakta, profesi sebenarnya Elwizan Aminudin hingga cara mengelabui banyak klub menjadi dokter gadungan.
Ya, dokter gadungan Elwizan Aminuddin akhirnya berhasil ditangkap Polresta Sleman.
Setelah 2 tahun buron, Elwizan berhasil ditangkap di rumahnya di Cibodas pada Rabu (24/1/2024).
Baca juga: 3 Alasan Wanita di Semarang Nekat Kirim 600 Order Fiktif dan Truk Sedot WC ke Rumah Mantan Kekasih
Simak fakta-fakta lengkapnya berikut ini.
1. Profesi Dokter Gadungan Sebenarnya

Elwizan Aminudin yang berhasil ditangkap sebenarnya berprofesi sebagai kondektur bus.
Selain berprofesi sebagai kondektur bus kota, Elwizan Aminuddin juga memiliki usaha warung klontong.
"Sebelum dia bekerja sebagai dokter gadungan di beberapa tim sepak bola itu, dia bekerja sebagai kondektur bus kota di daerah Tangerang, juga sambil usaha jual kelontong," ujar Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian dalam jumpa pers di Mapolresta Sleman, Selasa (30/01/2024) dikutip dari Kompas.com.
2. Penangkapan Elwizan Berkat Partisipasi Masyarakat
Penangkapan ini dibenarkan Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi.
Dalam keterangan persnya, Yuswanto mengungkapkan bahwa penangkapan Elwizan berkat partisipasi dari masyarakat.
"Atas partisipasi dari masyarakat, Alhamdulillah kami berhasil melakukan penangkapan terhadap salah satu tersangka yang melakukan kegiatan pemalsuan dokumen yang menyatakan bahwa seolah-olah dia adalah seorang dokter," kata Ardi, dikutip dari TribunJogja.
Baca juga: Nasib STY di Timnas Indonesia, Enggan Latih Negara ASEAN Lagi, Dapat Tawaran Latih Negara Lain
3. Cara Elwizan Aminuddin Kelabui Sejumlah Klub
Riski menjelaskan tersangka Elwizan Aminudin memalsukan ijazah dokter dengan cara sederhana.
Tersangka awalnya men-download ijazah dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh. Kemudian ijazah tersebut diedit.
"Dia download dia edit. Dimasukan diubah nama dan dimasukan fotonya," ungkapnya.
Bermodalkan ijazah palsu tersebut, tersangka Elwizan Aminudin melamar ke tim-tim sepak bola yang bermain di Liga Indonesia sebagai dokter tim.
4. Gaji saat Jadi Dokter Gadungan
Selama menjadi dokter tim PSS Sleman, Elwizan Aminudin mendapatkan gaji Rp 15 Juta perbulan.
Bahkan, Elwizan Aminudin juga pernah mendapatkan gaji termasuk bonus saat di PSS Sleman sebesar Rp 25 juta.
5. Cara Elwizan Aminuddin Menangani Pemain Cedera
Saat menjadi dokter sejumlah tim sepak bola Liga Indonesia dan Timnas Indonesia U-19, pelaku mengandalkan Google untuk melakukan penanganan medis kepada setiap pemain yang mengalami cedera.
"Ya (penanganan medis) Dia hanya mempelajari dari google," bebernya.
6. Alasan Menjadi Dokter Gadungan
Disebutkan, pelaku melakukan aksinya dengan memalsukan ijazah dan menjadi dokter tim sepak bola karena motif ekonomi.
7. Kronologi Kasus
Ardi mengatakan bahwa perkara dokter gadungan ini bermula pada Februari 2020, kala itu PT PSS memang membutuhkan dokter untuk klub PSS Sleman.
Lalu, Elwizan dihubungi manajemen untuk diminta bekerja sebagai dokter.
Elwizan kemudian melamar sebagai dokter dengan mengirimkan soft copy ijazah sebagai dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh.
Kemudian pada Februari 2020, Elwizan diterima dan menandatangani kontrak kerja dengan PT PSS.
Namun pada bulan November 2021, tersiar kabar jika Elwizan bukanlah seorang dokter.
PT PSS pun langsung berkirim surat ke Unsyiah Banda Aceh, tempat di mana Elwizan mengaku kuliah.
Pada 30 November 2021, PT PSS menerima jawaban yang menerangkan bahwa Elwizan bukanlah alumni atau lulusan dokter di sana.
Lalu pada awal Desember 2021, Elwizan yang masih terikat kontrak dengan PT PSS tiba-tiba pamit ke Palembang dengan alasan orangtuanya sakit.
Setelah pamit pergi, Elwizan tidak pernah kembali lagi.
PSS Sleman lantas melaporkan peristiwa pemalsuan surat-surat dan penipuan ini ke Polresta Sleman pada 3 Desember 2021.
"Atas kejadian tersebut PT PSS mengalami kerugian sebesar Rp 254.100.000, atas gaji dan bonus yang telah diberikan kepada tersangka," tambah Ardi.
Baca juga: Gerakan Salam 4 Jari Itu Apa? Viral di Medsos, Ajakan untuk tak Pilih Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga sudah menkonfirmasi jika ijazah milik Elwizan ternyata tidak terdaftar.
"Lalu kami cek berdasarkan ijazah-nya di Kampus FK USK (Universitas Syiah Kuala) Banda Aceh secara informal lewat akademik, ternyata juga tidak terdaftar," perwakilan Satgas Covid-19 LIB, dr Alfan, Kamis (2/12/2021)
"Diperkuat juga dengan cek bersama rekan-rekan dokter alumni FK USK Banda Aceh ternyata ada kejanggalan pada ijazah dr EA," ujar tambahnya.
Saat ditelusuri Tribunnews, nama Elwizan juga tak terdaftar di direktori anggota IDI.
8. Tipu 9 tim
Tercatat, Elwizan telah memperdaya sejumlah tim papan atas Liga Indonesia.
Tidak tanggung-tanggung, ada 9 tim yang pernah dan sedang berlaga di Liga 1 menjadi korban penyamarannnya.
Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, membeberkan sembilan tim tersebut yakni Persita Tangerang, Barito Putra, Timnas U-19 Indonesia, Bali United, Madura United, Sriwijaya FC, Kalteng Putra, dan terakhir PSS Sleman. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribuntoraja.com dengan judul Sosok Elwizan Aminudin, Dokter Gadungan Tipu 9 Tim Liga 1 Bahkan Tangani Timnas U19.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter Gadungan yang Pernah Tangani PSS Sleman Ternyata Kondektur Bus, Belajar Ilmu Medis dari Google", Klik untuk baca: https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/01/31/045000778/dokter-gadungan-yang-pernah-tangani-pss-sleman-ternyata-kondektur-bus.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.