Berita Balikpapan Terkini
UMKM Papi Snacks Balikpapan Hadirkan Inovasi Kripik dengan Harga Terjangkau
Produk UMKM Papi Snacks menghadirkan inovasi kripik yang jarang ditemui.
Penulis: Ardiana | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Produk UMKM Papi Snacks menghadirkan inovasi kripik yang jarang ditemui.
Bagaimana tidak, usaha kuliner ini memberikan inovasi cemilan berupa kripik wortel, kripik terong, kripik pisang, hingga yang paling best seller, kripik pare.
Pare yang terkenal dengan rasa pahitnya ternyata dapat "disulap" menjadi cemilan kripik yang nikmat disantap.
Hal ini menjadi inovasi yang dihadirkan oleh pemilik UMKM Papi Snacks, Slamet Rianti.
Baca juga: Damayanti Minta UMKM di Car Free Day Samarinda Prioritaskan Produk Lokal
Ia mengaku, memulai usaha ini sejak 2019 lalu untuk menambah penghasilan sebagai pasangan rantauan.
Berbekal pengalaman membuat kripik saat di kampung dulu, Rianti mulai membuat produk cemilan yang berbeda dari biasanya.
Kripik pare menjadi salah satu produk pertamanya disamping kripik pisang. Siapa sangka? Kripik pare menjadi primadona yang kerap dipesan pelanggannya.
Banyak orang gak suka makan pare karena rasa pahitnya. Jadi ini solusi biar orang-orang bisa makan pare melalui kripik.
Baca juga: Tujuan UMKM di Car Free Day Samarinda Kena Sistem Gilir Setiap Minggu
"Alhamdulillah anak-anak terutama balita malah suka yang pare," ujarnya kepada TribunKaltim.co di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (2//2/2024).
Untuk diketahui, kripik pare, wortel, dan terong dibanderol seharga Rp 30 ribu per sampai 250 gram, dan Rp 15 ribu untuk 100 gram.
Sementara itu, untuk kripik pisang, dibanderol seharga Rp 12 ribu dengan berat 100 gram dan Rp 20 ribu untuk 250 gram.
Menurut Rianti, memberikan harga murah untuk produknya menjadi strategi untuk memperluas pasar, termasuk masyarakat kalangan menengah ke bawah.
"Aku kalau beli cemilan mahal-mahal pasti mikir. Nah itu juga kuterapkan di penjualanku," tambahnya.
Dalam sehari, produk kripik pare diproduksi 5hingga 10 kilogram. Sementara itu, kripik pisang dan wortel dapat diproduksi 5 kilo dalam seminggu.
Meski begitu, siapa sangka, bisnis cemilannya ini bahkan telah mendapatkan 4 reseller sejak 2019 lalu.
Baca juga: Pemberian Bantuan Beras di Kutai Barat, Ayonius Sebut Ini Bukan Unsur Politik
Bahkan, produknya juga dapat ditemui di oleh-oleh Mentari. Namun, ia mengaku, lebih mengandalkan reseller untuk kelancaran bisnisnya.
"Saya mengandalkan reseller. Karena kalau titip, modal saya gak punya jadi gak berani titip. Karena cash," tuturnya.
"Makanya saya berani kasi harga rendah, jadi cash, dan duitnya cepat mutar. Jadi meski untung dikit, pemasarannya lancar," bebernya.
Tak tanggung-tanggung, UMKM Papi Snacks juga pernah turut meramaikan HUT Kota Balikpapan dengan pemesanan 250 kilogram kripik pare melalui Kusuma Snack.
Bahkan, HUT kota Balikpapan tahun ini, UMKM tersebut akan kembali mendapatkan pemesanan untuk acara tersebut bulan depan.
"Tahun lalu itu sekitar 2000 pack. Dalam 10 hari selesai. Tapi minta bantuan tetangga juga sama dibantu suami," pungkasnya.
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Anjangsana HUT ke-80 TNI, Kodam VI/Mulawarman Tebar Kepedulian untuk Pejuang dan Rakyat |
![]() |
---|
Kontraktor Optimis Proyek Drainase di Balikpapan Baru Selesai Sebelum Kontrak Berakhir |
![]() |
---|
38 Personel Polda Kaltim Ikuti Tes Urine untuk Cegah Penyalahgunaan Narkoba |
![]() |
---|
Pelajar Balikpapan Belajar Pentingnya Melestarikan Orangutan di Samboja |
![]() |
---|
Pemkot Balikpapan Dorong UMKM Kreatif Daftarkan HAKI, Perlindungan Karya jadi Prioritas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.