Berita Bontang Terkini

3 Item Tambahan Direncanakan Pemkot Bontang untuk Mempercantik Wajah Kota di Jalan Ahmad Yani

Pemkot Bontang melanjutkan proyek penataan dan pembangunan drainase beserta trotoar di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara.

Penulis: Ata | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
ATASI BANJIR BONTANG - Tahun ini Pemerintah Kota Bontang menganggarkan Rp 12 miliar untuk melanjutkan proyek perbaikan trotoar dan drainase di Jalan Ahmad Yani, Keluruhan Api-Api, Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (1/2/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pemerintah Kota Bontang terus berupaya untuk mengatasi persoalan banjir di perkotaan Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

Pemerintah Kota Bontang melanjutkan proyek penataan dan pembangunan drainase beserta trotoar di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara, tahun ini.

Tentui saja, kata Anwar Nurdin, pemerintah kota kemudian menyiapkan anggaran senilai Rp12 miliar untuk rencana tersebut.

Dikutip dari https://pupr.ngawikab.go.id/, Drainase merupakan sebuah konstruksi yang menjadi media untuk mengalirkan air dari satu titik ke titik lain yang dinilai sangat penting untuk membantu proses pengaliran air seperti curah hujan, agar tidak terjadi genangana atau banjir.

Sistem drainase membantu pada berbagai konstruksi bangunan seperti rumah, gedung kantor, dan area perkotaan atau pemukiman untuk mengurangi genangan air atau banjir pada area tertentu. Sistem ini juga membantu mengalirkan air ke area badan air terdekat.

Tujuan pembuatan drainase adalah untuk mengurangi dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan agar lahan tersebut bisa berfungsi secara optimal sesuai dengan kegunaannya. Sistem ini juga dapat mengendalikan erosi tanah serta kerusakan pada jalanan dan bangunan yang ada di sekitarnya.

Baca juga: KPU Bontang Menghimbau Tidak Boleh Membawa Ponsel saat Mencoblos di Bilik Suara, Menjaga Kerahasiaan

Drainase dapat meminimalkan dampak negatif dari aliran limpasan untuk kualitas air sungai serta mengurangi genangan yang dapat menjadi sarang nyamuk-nyamuk penyebab penyakit.

Tujuan lainnya adalah untuk memperpanjang umur ekonomis sarana-sarana fisik antara lain: jalan, kawasan pemukiman, kawasan perdagangan dari kerusakan serta gangguan kegiatan akibat tidak berfungsinya sarana drainase.

Drainase terbagi menjadi dua jenis, yaitu drainase alami dan drainase buatan manusia. Drainase alami terbentuk karena adanya proses alam dan tanpa bantuan campur tangan manusia. Contoh drainase alami adalah aliran sungai.

Drainase buatan adalah yang dibuat oleh manusia secara garis besar adalah untuk membantu proses pengaliran air dari satu area ke area lainnya. Terdiri dari drainase bawah tanah, drainase permukaan tanah, drainase terbuka, drainase tertutup, drainase single purpose, dan drainase multi purpose.

Adapun fungsi dari drainase ini antara lain, sebagai salah satu metode pembebasan suatu area dari genangan air, banjir, atau erosi. Metode meminimalisir terjadinya penularan penyakit yang diakibatkan oleh sistem sanitasi yang buruk.

Kemudian mewujudkan terbentuknya sistem tata guna wilayah yang lebih baik dan optimal; Meminimalisir terjadinya kerusakan pada struktur tanah karena pembangunan konstruksi gedung, rumah maupun jalan; Melindungi alam dan lingkungan menjadi lebih baik khususnya untuk kualitas tanah, kualitas air dan kualitas udara.

Sejurus dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Bontang juga berupaya untuk mempercantik perkotaan Bontang, menata jalur drainase dengan memberikan asesoris yang memperindah kota.

Hal itu dibeberkan oleh Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang Anwar Nurdin kepada TribunKaltim.co pada Kamis (1/2/2024).

Pekerjaan akan menyasar trotoar dan drainase dari depan gerbang masuk Perumahan Halal Squre sampai disimpang 3, Jalan Pattimura.

"Panjangnya kurang lebih 700 meter," kata Anwar Nurdin via sambungan telepon seluler.

Spesifikasi Bangunan yang Dibuat

Anwar menjelaskan dengan anggaran besar itu, pemerintah menargetkan tidak hanya mengatasi persoalan banjir di kawasan tersebut, Tetapi juga mempercantik wajah kota.

Ada beberapa item tambahan yang rencananya juga akan terpasang di atas trotoar nantinya, Di antaranya,

1. Kursi panjang

2. Lampu hias dan

3. Jalur pedestrian difabel.

Sementara untuk spesifikasi drainase tidak jauh berbeda dengan pekerjaan sebelumnya yang sudah rampung akhir tahun lalu.

Infrastrukturnya dibangun dengan lebar 2 meter dan ketinggian 1,5 meter. Dengan konsep itu maka volume air yang dapat ditampung mencapai 2.100 kubik.

Meski demikian, Anwar mengungkapkan kondisi real di lapangan nantinya tetap akan disesuaikan dengan harga material saat ini.

Lantaran, kata dia, anggaran proyek ini tidak sebesar dengan kegiatan tahun lalu.

"Lebih kecil 5 miliar, yang di sisi kanan kemarin kan anggarannya Rp 17 miliar," bebernya.

Terkait target pengerjaan akan diusahakan secepatnya. Pihaknya saat ini tengah melengkapi dokumen proyek sebelum diserahkan ke bagian UKPBJ. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved