Berita Mahulu Terkini

Dinas Kesehatan Mahulu Akan Segera Keluarkan Surat Edaran Waspada DBD, Tunggu Tanda Tangan Bupati

Dinas Kesehatan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) mengaku akan segera mengeluarkan surat edaran waspada Demam Berdarah Dengue (DBD).

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Mathias Masan Ola
Istimewa
Dinkes Mahulu melakukan fogging atau pengasapan untuk membasmi nyamuk dan mencegah DBD. 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) mengaku akan segera mengeluarkan surat edaran waspada Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sementara, saat ini Dinas kesehatan Mahulu sementara menunggu tanda tangan dari bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh.

Surat edaran ini menjadi sebuah tanda penanganan serius dari dinas kesehatan dan pemerintah Kabupaten Mahulu dalam penanganan penyakit ini.

Baca juga: Dinas Kesehatan Kubar Tetapkan Kasus DBD sebagai Kejadian Luar Biasa

Hal itu dikatakan oleh Kadis kesehatan Mahulu, dr Petronela Tugan saat dikonfirmasi melalui WhatsApp oleh TribunKaltim.co.

"Hari ini kita sedang proses membuat edaran bupati untuk kewaspadaan pengendalian DBD," katanya, Minggu (18/2/2024).

Ia mengakui bahwa saat ini Dinas Kesehatan Mahulu sementara menyiapkan surat edaran bupati sebagai langkah mewaspadai penyebaran penyakit yang sedang tranding ini.

"Jadi mohon maaf kita nggak diam, kita sementara melakukan pencegahan," sebutnya.  Saat ini penyakit DBD sedang menjadi penyakit yang sedang ramai ditangani.

Mengingat keterbatasan fasilitas dan layanan kesehatan di Mahulu, Ia mengakui Dinkes Mahulu wajib menyiapkan pencegahan termasuk alat pemeriksaan gejala awal penyakit.

Baca juga: Berikut 5 Kecamatan Terbanyak Penderita DBD di Kutai Barat

Tak tanggung-tanggung, Dinkes Mahulu telah melakukan persiapan untuk menangani penyakit ini mulai dari awal tahun 2024.

"Seperti tadi kita siapkan untuk mengindari tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) kita siapkan surat edaran," katanya, Minggu (18/2/2024).

Hal ini sebelumnya memang telah dirancang oleh Dinkes Mahulu melihat intensitas curah hujan yang selalu meningkat, utamanya di awal tahun.  Ia memperkirakan curah hujan akan sangat meningkat di bulan Januari hingga Maret.

Menurutnya, curah hujan yang tinggi akan mengakibatkan potensi perkembangan nyamuk yang menyebabkan DBD akan memuncak.

Ia berharap penyakit ini bisa diatasi, mengingat seluruh kabupaten di Kalimantan Timur telah masuk zona merah DBD.  "Tapi semoga kita bisa mengatasi ini karena hampir seluruh kabupaten kota semua merah DBDnya," harapnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved