Pilpres 2024

Hasto Sebut PDIP Siap Jadi Oposisi, Jokowi dan Gibran Beri Respons Berbeda

Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto sebut PDIP siap jadi oposisi, Jokowi dan Gibran beri respons berbeda.

Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Doan Pardede
KOMPAS.com/Fika Nurul Ulya
Presiden Joko Widodo menjawab beberapa hal usai meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RS PPN) Panglima Besar Soedirman dan 20 Rumah Sakit TNI, di RSPPN, Jalan RC Veteran Raya, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024). Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto sebut PDIP siap jadi oposisi, Jokowi dan Gibran beri respons berbeda. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto sebut PDIP siap jadi oposisi, Jokowi dan Gibran beri respons berbeda.

Hasil Pemilu dan Pilpres 2024 belum diumumkan secara resmi.

Namun, pembahasan partai mana saja yang akan gabung koalisi atau memilih menjadi oposisi sudah ramai dibahas.

PDIP bahkan sudah menyebut siap jika harus menjadi oposisi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, memberikan respons atas pernyataan PDIP yang mengaku siap untuk menjadi oposisi apabila kalah dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Buntut Kekalahan Ganjar-Mahfud MD, Tengok Nasib Caleg PDIP di Tangan Megawati

Baca juga: Daftar 5 Pimpinan Dunia hingga Kader PDIP Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Usai Unggul Quick Count

Baca juga: Pilpres 2024: Kader PDIP Beri Selamat ke Gibran, Prabowo Banjir Ucapan dari Pemimpin Dunia

Jokowi menyebut hal tersebut sebaiknya ditanyakan kepada partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Ya ditanyakan saja kepada beliau-beliau yang ada di PDIP," kata Jokowi usai meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Jenderal Soedirman di Jalan Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).

Sementara itu, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mempersilakan apabila PDIP siap menjadi oposisi.

“Ya itu monggo (PDIP jadi oposisi),” jelasnya saat ditemui di Pura Mangkunagaran, Solo, Jawa Tengah, Senin, dikutip dari TribunSolo.com.

Sejauh ini, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih unggul dalam real count Pilpres 2024 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Kemudian, hasil quick count dari sejumlah lembaga juga menunjukkan hal yang sama, Prabowo-Gibran unggul dibandingkan dua kandidat lain, yaitu pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Bersama keluarga, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menggunakan hak suaranya dengan mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) 053, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).
Bersama keluarga, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menggunakan hak suaranya dengan mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) 053, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024). (Tribunnews.com/Fransiskus AdHiyuda)

Hasto Bicara Peluang PDIP Jadi Oposisi

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menegaskan pihaknya siap berjuang sebagai oposisi di luar pemerintahan dan parlemen, untuk menjalankan tugas check and balance.

Hasto menjelaskan, berkaca pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kekuasaan yang terpusat memunculkan kemampuan untuk melakukan manipulasi sehingga kekuasaan dan kritik dalam konteks kebijakan dan implementasinya dibutuhkan check and balance.

Baca juga: Terjawab Kenapa Prabowo Bercerai dengan Titiek Soeharto? Kisah Cinta dan Status di KTP Disorot

Berada di luar pemerintahan, sambungnya, adalah suatu tugas patriotik dan pernah dijalani PDIP pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 silam.

“Ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi."

"Bahkan, tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri,” kata Hasto dalam tayangan Satu Meja di Kompas TV, pada Rabu (14/2/2024) malam.

Lebih lanjut, politisi asal Yogyakarta ini menyebut, pada Pemilu 2009 terjadi manipulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) sehingga wakil rakyat di DPR membentuk hak angket.

Maka dari itu, lanjutnya, muncul suatu kesadaran perlindungan hak konstitusional warga negara untuk memilih meskipun hal itu terjadi lagi saat Pemilu 2024.

Bahkan, banyak pemilih di luar negeri tidak bisa melaksanakan hak pilihnya karena faktor teknis administratif sehingga perlawanan ini menyangkut hal yang fundamental.

“Kecurangan dari hulu ke hilir memang benar terjadi. Hanya saja kita berhadapan dengan dua hal."

"Pertama, pihak yang ingin menjadikan demokrasi ini sebagai kedaulatan rakyat tanpa intervensi mana pun. Kemudian, pihak yang karena ambisi kekuasaan dan ini diawali dari rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi,” terangnya.

Oleh karena itu, selain berjuang di luar pemerintahan atau di DPR, PDIP akan berjuang lewat jalur partai.

“Karena apa pun yang terjadi dalam dinamika politik nasional kami punya kewajiban untuk menyampaikan apa yang terjadi kepada rakyat,” terangnya.

Adapun, jalur ketiga yang akan ditempuh PDIP adalah berjuang bersama gerakan masyarakat sipil pro-demokrasi yang saat ini jumlahnya lebih banyak dibanding pada Pemilu 2009.

“Polanya mirip, apalagi kalau dilihat begitu kaget dengan hasil quick count dengan apa yang terjadi dalam dua bulan ini karena terjadi gap (jarak), kami akan analisis,” sambungnya.

Real Count Pilpres 2024

Real count Pilpres 2024 KPU secara nasional menunjukkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih terus unggul sampai pukul 16.00 WIB.

Prabowo-Gibran berhasil memperoleh suara sekitar 55 juta.

Lalu, urutan selanjutnya ditempati oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan perolehan suara sekitar 23 juta.

Kemudian, posisi terakhir ada Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang mendapatkan suara sekitar 16 juta.

Hingga pukul 16.00 WIB, total ada 71,14 persen suara yang masuk

Di mana, sudah ada sebanyak 585.681 dari 823.236 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang melaporkan hasil suara Pilpres 2024.

Berikut selengkapnya hasil sementara real count KPU Pilpres 2024 pada Senin pukul 16.00 WIB:

  • Prabowo-Gibran: 58,46 persen (55.693.236 suara).
  • Anies-Cak Imin: 24,32 persen (23.171.236 suara).
  • Ganjar-Mahfud: 17,22 persen (16.402.002 suara).

Real count Pilpres 2024 dapat dilihat di sini.

Quick Count Pilpres 2024

Berikut hasil quick count Pilpres 2024 sampai pukul 17.40 WIB:

1. Poltracking

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 25.13 persen
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka: 58.81 persen
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 16.36 persen
Data masuk: 100 persen

2. Populi Center

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 25.06 persen
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka: 59.08 persen
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 15.86 persen
Data masuk: 100 persen

3. Litbang Kompas

Anies Baswedan-Muhaimin: 25.25 persen
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka: 58.45 persen
Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 16.30 persen
Data masuk: 99.85 persen (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Respons Presiden Jokowi dan Gibran soal PDIP Siap jadi Oposisi

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved