Pileg 2024
Iwan Fals Tanggapi Komeng OTW Senayan Jadi DPD RI Usai Raih 1,8 Juta Suara: Negeriku Tambah Lucu Nih
Usai sebelumnya warganet salah fokus dengan gaya fotonya yang unik di surat suara Pemilu 2024, kini Komeng OTW kantor di Senayan, Jakarta.
TRIBUNKALTIM.CO - Nama pelawak Komeng masih menyita perhatian dalam gelaran Pemilu 2024.
Usai sebelumnya warganet salah fokus dengan gaya fotonya yang unik di surat suara Pemilu 2024, kini Komeng selangkah lebih dekat dengan kantor di Senayan, Jakarta.
Sebab, raihan suara Komeng yang tak tertandingi caleg DPD RI lainnya Dapil Jawa Barat.
Seperti diketahui selama ini, Komeng dikenal sebagai pelawak dengan karir yang baik selama bertahun-tahun bekerja.
Baca juga: Ada Cuma 10 Suara, Ini Sederet Caleg Artis Peraih Suara Terendah di Pemilu 2024, Komeng Terbanyak
Karirnya sebagai artis sekaligus pelawak sudah tak diragukan lagi.
Berdasarkan data real count di situs KPU, Rabu (21/2/2024) pukul 15.00 WIB, Alfiansyah Komeng atau Komeng memimpin dengan 1.873.351 suara.
Kabar pelawak Komeng kini melejit dan diprediksi bakal duduk di Senayan itu sampai juga ke telinga musisi Iwan Fals.
Musisi Iwan Fals menanggapi pelawak Alfiansyah Bustami alias Komeng yang maju jadi caleg DPD RI dari Provinsi Jawa Barat.

Iwan Fals memberi tanggapan setelah melihat Komeng viral usai hari pencoblosan pada 14 Februari 2024 lantaran fotonya di surat suara yang dianggap nyeleneh.
Apalagi, Komeng sendiri saat ini sudah meraup suara sementara melampaui 1 juta.
Dia menjadi caleg DPD RI dengan suara terbanyak di Jawa Barat.
“Wuiih Pak Komeng Viral,” tulis Iwan Fals melalui cuitan di akun X (dulu Twitter), dikutip pada Senin (19/2/2024), seperti dilansir Tribun Jatim dari Kompas.com
Meski tak menjelaskan sikapnya berkait pencalonan Komeng menjadi caleg DPD RI, Iwan Fals menyebut kehadiran Komeng dapat memberi suasana berbeda.
Komeng nyaleg di Pemilu 2024. (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)
Dengan latar belakang Komeng sebagai pelawak, Iwan Fals menyebut Komeng bisa memberikan sentuhan humor.
“Negeriku tambah lucu nih,” tulis Iwan Fals sembari menyematkan emoji badut.
Cuitan Iwan Fals ini lantas menuai respons beragam dari warganet.
Ada yang menyetujui komentar Iwan Fals sembari menambahkan bahwa kondisi di Indonesia memang butuh orang yang bisa membuat tertawa, khususnya dalam berpolitik.
“Sepertinya kita sedang butuh tertawa Bang,” tulis salah satu warganet membalas Iwan Fals.
“Nanggung bang, sudah kepalang jualan badut di Senayan,” tulis warganet lainnya.
Latar Belakang Komeng
Dikenal sebagai salah satu komedian senior, seperti apa latar belakang pendidikan Komeng?
Dikutip dari website Jari Ungu, Komeng diketahui sebagai lulusan S1 STIE Tribuana.
Komeng menempuh pendidikan dari tahun 2014 dan lulus di tahun 2018.
Sebelum akhirnya menyelesaikan pendidikan S1 di STIE Tribuana, Komeng diketahui pernah mengenyam pendidikan di beberapa universitas lainnya dengan beberapa jurusan.
"Memang saya suka berhenti-berhenti makanya enggak kelar-kelar," kata Komeng dikutip dari YouTube Abdel Achrian, seperti dikutip Tribun Jatim via Kompas.com
"Saya sinema pernah, perbankan pernah, ekonomi pernah. Tapi akhirnya yang diselesaikan ekonomi," imbuhnya.
Sebagai informasi, Komeng Lulus SMA tahun 2019 dari SMA Swasta Taman Madya IV.
Sementara itu, sebelum terjun ke dunia politik, Komeng dikenal sebagai penyiar radio dan komedian.
Baca juga: Hasil Real Count KPU Pilpres 2024 Terkini, Perolehan Suara Anies Baswedan di KawalPemilu
Pelawak berusia 53 tahun ini pernah tergabung dengan grup lawak Diamor, di mana di dalamnya juga beranggotakan Jarwo Kwat, Rudi Sipit.
Komeng pernah menjadi penyiar radio SK dan juga Bens Radio.
Sejak membawakan acara komedi Spontan, ucapannya 'Spontan Uhuy' menjadi jargon yang akhirnya melekat dengan namanya.
Lantas, berapa perkiraan gaji dan tunjangan yang diperoleh Komeng jika lolos melenggang ke Senayan?
Adapun gaji dan tunjangan DPD RI telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun 2008 tentang Hak Keuangan Administrasi Bagi Ketua Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah serta Mantan Ketua Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Beserta Janda/Dudanya.
Dalam Pasal 3 disebut bahwa gaji pokok tunjangan jabatan bagi ketua, wakil ketua, dan anggota DPD sama dengan gaji pokok dan tunjangan jabatan ketua, wakil ketua, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Rincian gaji dan tunjangan para anggota DPR telah diatur dalam Surat Edaran Setjen DPR RI No.KU.00/9414/DPR RI/XII/2010 tentang Gaji Pokok dan Tunjangan Anggota DPR RI dan dan Surat Menteri Keuangan Nomor S-520/MK.02/2015.
Berikut TribunBatam.id sajikan gaji dan tunjangan anggota DPD RI merujuk pada gaji dan tunjangan anggota DPR RI.
Gaji anggota DPR RI terdiri dari tiga kategori, yakni gaji anggota DPR, gaji anggota DPR merangkap wakil ketua, dan gaji anggota DPR merangkap ketua.
Anggota DPR RI menerima gaji pokok sebesar Rp 4,2 juta, gaji wakil ketua DPR RI yakni Rp 4,6 juta, dan gaji ketua DPR RI adalah Rp 5,04 juta.
Gaji tersebut belum termasuk sejumlah tunjangan yang akan diterima, antara lain:
- Uang sidang/paket sebesar Rp2.000.000
- Asisten anggota Rp2.250.000
- Tunjangan beras Rp 30.090 per jiwa, setiap bulan
- Tunjangan PPh Rp 2.699.813
- Tunjangan istri sebesar 10 persen dari gaji pokok
- Tunjangan dua anak sebesar 2 persen dari gaji pokok
- Tunjangan jabatan anggota Rp9.700.000 per bulan
- Tunjangan kehormatan anggota DPR Rp5.580.000 per bulan.
- Tunjangan komunikasi anggota DPR Rp15.554.000 per bulan.
- Bantuan listrik dan telepon Rp7.700.000 (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Komeng Melesat ke Senayan, Terkuak Latar Belakang Pendidikannya, Iwan Fals: Negeriku Tambah Lucu Nih.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.