Pilpres 2024
Kubu Prabowo-Gibran sebut akan Libatkan Jokowi, Susun Kabinet hingga Tentukan Arah Kebijakan
Kubu Prabowo-Gibran sebut akan libatkan Jokowi, bukan hanya susun kabinet tetapi juga tentukan arah kebijakan.
TRIBUNKALTIM.CO - Meski belum ada pengumuman pemenang Pilpres 2024, namun dari hasil quick count, pasangan Prabowo-Gibran unggul dibandingkan dua paslon lainnya.
Kubu Prabowo-Gibran yakin akan memenangkan Pilpres 2024 dan melanjutkan Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Nantinya, dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, Jokowi juga akan dilibatkan.
Seperti apa keterlibatan Jokowi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kelak, simak penjelasan Dewan pakar TKN Prabowo-Gibran.
Baca juga: Surya Paloh Bahas Panggilan Jokowi dan Upaya Hak Angket dengan Anies - Cak Imin, Sepaham Sama PDIP?
Baca juga: Jokowi dan Koalisi Prabowo-Gibran Bakal Cegah Hak Angket, Pengamat Singgung Situasi Nasdem dan PKB
Baca juga: TKN Pastikan Jokowi Cawe-Cawe di Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran, Dinilai Sebagai Pimpinan Koalisi
Dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, tampaknya Jokowi masih akan punya peran.Â
Bahkan Jokowi bukan hanya akan dilibatkan dalam dalam penyusunan postur kabinet di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang.
Menurut anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, selain terlibat dalam penyusunan kabinet, Jokowi juga akan diberikan peran dalam menentukan arah kebijakan pemerintahan yang akan datang.
Dradjad menyebut faktor popularitas menjadi alasan mengapa peran Jokowi begitu signifikan di pemerintahan Prabowo-Gibran nanti.
"Jadi dengan peranan yang sebegitu besar, apalagi Mas Gibran juga menjadi Wapresnya, saya rasa wajar kalau Beliau mempunyai peranan yang signifikan nanti di dalam pembentukan pemerintahan maupun kebijakan yang akan datang," ujar Dradjad dalam Kompas Petang di Kompas TV, Jumat (23/2/2024).
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Dradjad bahkan mengungkapkan peran Jokowi di pemerintahan baru nanti tidak sebatas sampai di masa transisi saja.
Faktor "keberlanjutan" yang sejak awal diusung Prabowo-Gibran diklaim menjadi alasannya.
"Saya rasa tidak ya (sampai di masa transisi), seperti yang saya sampaikan, kita melanjutkan pondasi dari capaian Pak Jokowi.
Kemudian kami juga akan melanjutkan IKN, melanjutkan hilirisasi, dan sebagainya," ujar Dradjad.
Selain Jokowi, Dradjad melanjutkan, Prabowo-Gibran juga akan melibatkan semua ketua umum partai politik pengusung maupun pendukung keduanya untuk menyusun struktur kabinet.
Baca juga: AHY Jadi Menteri, Buku Merah SBY yang Soroti Cawe-cawe Presiden Jokowi Jadi Viral, Respons Demokrat
Parpol tersebut meliputi, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, Prima, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Jadi mereka (ketua umum) yang akan membahas.
Kemudian setelah itu baru diputuskan nama-namanya, nanti baru akan kelihatan berapa dari parpol, berapa dari non-parpol, dan sebagainya," imbuh dia.
”Mereka yang berwenang menyusun kabinet itu adalah Pak Jokowi, karena beliau transisi.
Dia juga kasarnya sekarang adalah pemimpin koalisi.
Kemudian tentu (capres dan cawapres) Pak Prabowo dan Mas Gibran, lalu kemudian para ketua umum partai,” kata Dradjad Wibowo.
Baca juga: Jejak Konflik Kepengurusan Demokrat antara AHY dan Moeldoko, Kini Sama-sama di Kabinet Jokowi
Kubu Prabowo-Gibran sudah mulai merancang postur kabinet pada bidang ekonomi dengan melibatkan Jokowi, meskipun hasil penghitungan suara belum selesai, sebagaimana diberitakan Kompas.id, Kamis (22/2/2024).
Alasan mengapa mereka sudah mulai merancang anggota kabinet sektor perekonomian karena situasi pada masa mendatang diprediksi akan mengalami masa yang cukup menantang di dalam dan luar negeri.
Adapun pelibatan Jokowi dalam merancang anggota kabinet di bidang ekonomi lantaran pemerintahan mendatang dianggap memerlukan sosok dengan kompetensi dan kemampuan berpikir strategis dalam merumuskan kebijakan ekonomi.
Selain itu, proses merancang anggota kabinet sektor perekonomian akan mengutamakan aspek kompetensi, kapabilitas, kapasitas, integritas, sampai prestasi dan rekam jejak.
Dalam merancang anggota kabinet sektor perekonomian itu, mereka bakal mengutamakan prinsip merit.
Tetapi, memang pasti akan ada perhitungan berapa dari parpol (partai politik), berapa nonparpol. Itu pasti ada,” ujar Drajad.
Baca juga: PDIP Jawab Status Jokowi dan Gibran di Partai, Usai Presiden Persilakan PDIP Ambil Barisan Oposisi
Budiman Sudjatmiko: Wajar
Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko menganggap wajar jika Presiden Joko Widodo terlibat dalam penyusunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Sebab, Prabowo memiliki semangat untuk melanjutkan berbagai kebijakan Jokowi.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, maka dari itu, Jokowi bisa saja menjadi penasihat dalam pembentukan kabinet Prabowo-Gibran.
"Karena semangatnya melanjutkan, saya pikir Pak Jokowi akan punya posisi yang mungkin lebih sifatnya penasihat, advisory.
Saya kira itu wajar-wajar saja," ujar Budiman saat ditemui di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (23/2/2024).
Baca juga: Lantik AHY Jadi Menteri, Jokowi tak Lagi Dibayangi Megawati, Peringatan bagi PDIP, Nasdem, PKB
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
| Update Hasil Real Count KPU Pilpres 2024, Prabowo-Gibran Kuasai Suara Pulau Jawa, Minus DKI Jakarta |
|
|---|
| TKN Buka Pintu Buat Kubu Ganjar dan Anies yang Mau Gabung, Syaratnya Ikuti Aturan Prabowo-Gibran |
|
|---|
| Beredar Daftar Kabinet Indonesia Emas, TKN: Jokowi, Prabowo-Gibran, dan Ketum Parpol Jadi Penentu |
|
|---|
| Bocor Susunan Kabinet Indonesia Maju Prabowo-Gibran di Sosial Media, Gibran: Saya Rasa Nggak Bener |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240223_Jokowi_Prabowo-Gibran.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.