Tribun Kaltim Hari Ini

Hilirisasi Pariwisata, Sekda Sri Wahyuni Sebut Trisula Asosiasi Mitra Dispar Kaltim jadi Pioneer

Hilirisasi sektor pariwisata bisa menjadi pembangunan berkelanjutan dan mendorong transformasi ekonomi Provinsi Kalimantan Timur

Penulis: Martinus Wikan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
PARIWISATA - Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengatakan potensi Kawasan Lahan Basah Mesangat-Suwi bisa jadi destinasi ekowisata yang menampilkan karakteristik Kaltim unik dan menarik bagi para pengunjung apalagi ada IKN di Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hilirisasi sektor pariwisata bisa menjadi pembangunan berkelanjutan dan mendorong transformasi ekonomi Provinsi Kalimantan Timur.

Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menegaskan, dalam Forum Perangkat Daerah (FPD) tentu ruang perangkat daerah bersama mitra kerja bisa menyelenggarakan kegiatan untuk bersinergi.

"Kita punya asosiasi kepariwisataan yang bisa memberikan masukan kepada Dinas Pariwisata Kaltim terkait rencana program kegiatan kedepan," ujarnya.

Baca juga: Kembangkan Wisata Unggulan, Dinas Pariwisata Kaltim Diminta Lakukan Pemetaan

Menurut Sekda, trisula yang menjadi mitra kegiatan Dinas Pariwisata, yaitu Asosiasi Himpunan Pramuwisata, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Jika perlu, libatkan Ikatan Hotel General Manager Asosiasi Indonesia. Terlebih penting lagi lanjutnya, Forum Perangkat Daerah tahun ini membahas program kegiatannya akan berlangsung di tahun 2025.

Asosiasi atau mitra kerja inilah yang menjadi pioneer di lapangan termasuk Komite Ekonomi Kreatif. Sehingga ketika menyusun rencana kerja, ujarnya, bukan hanya berdasarkan rutinitas atau melanjutkan yang sudah dilakukan Dinas Pariwisata.

Tetapi kegiatan bisa diperkaya dan diperluas berdasarkan saran atau masukan (reviuw) dari mitra-mitra instansi terkait. “Kita tidak bisa jalan sendiri untuk urusan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kita perlu rekan, mitra kita untuk sama-sama menggerakannya,” ujarnya.

Sekda juga mengungkapkan Pariwisata, dan hilirisasinya adalah sektor yang menjadi area utama intervensi menuju pembangunan yang berkelanjutan untuk melakukan transformasi ekonomi. "Karena itu, tidak bisa tidak, perhatian kita terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif sangat besar," tegasnya.

Baca juga: Dinas Pariwisata Kaltim Persiapkan Strategi untuk Dukung Pengembangan Wisata Susur Sungai Mahakam

Dia berharap Dinas Pariwisata memberikan bukti nyata bahwa apa yang dilakukan itu sudah sesuai on the track. Pariwisata dan ekonomi kreatif, tambahnya harus diterima manfaatnya dan benar-benar dirasakan masyarakat.

"Rasio antara belanja operasional dan belanja untuk penerima manfaat harus ideal, sehingga kita melakukan serapan anggaran dan merencanakan kegiatan efektif," tandasnya.

 

Tumbuhkan Ekonomi Kaltim
IKN Nusantara sejak ditetapkan 2019 hingga sekarang menunjukkan tren positif pembangunan di Bumi Etam.

Pertumbuhan ekonomi Kaltim bisa tembus 6,22 persen di atas nasional yang mencapai 5,05 persen pada 2023. “Ini mungkin sejarah bagi Provinsi Kaltim. Pertumbuhan ini, tidak lepas hadirnya IKN,” kata Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni.

Baca juga: Dinas Pariwisata Kaltim Bertemu Perwakilan Sarawak Gali Potensi Wisata Bali-Kaltim-Malaysia

Keberadaan IKN bukan hanya menggerakan ekonomi Kaltim, tetapi provinsi lain di Kalimantan hingga wilayah Tengah dan Timur Indonesia.

Menurut Sekda, pangsa ekonomi Kaltim sama akumulasi besaran pertumbuhan ekonomi di seluruh Kalimantan dan IKN. Jika di Kalimantan pertumbuhan ekonominya mencapai 100 persen, maka 48 persennya itu berasal dari Provinsi Kaltim.

Karena itu, capaian tersebut membuat Pemprov Kaltim optimis untuk menyusun rencana pembangunan semakin baik dan berdayasaing. "Capaian itu diikuti turunnya angka pengangguran yang tinggal 5,31 persen,” sebutnya.

Bahkan, kinerja serapan anggaran Pemprov Kaltim pada 2023 mampu mencapai 92 persen.

Selain itu, Provinsi Kaltim menjadi daerah tertinggi menggunakan e-katalog dengan belanja mencapai Rp4 triliun."E-katalog menjadi upaya Pemprov Kaltim memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya," pungkas mantan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim ini. (uws)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved