Profil Igor Tudor, Pelatih Baru Lazio yang Gantikan Maurizio Sarri Lengkap Rekam Jejaknya

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut profil Igor Tudor yang ditunjuk sebagai pelatih baru Lazio menggantikan Maurizio Sarri.

Ya, Igor Tudor telah tiba untuk menandatangani kontrak berdurasi 18 bulan dengan Lazio setelah Maurizio Sarri mengajukan pengunduran dirinya pekan lalu.

Klub Lazio juga telah mengumumkan secara resmi pelatih barunya Igor Tudor melalui Instagram @official_sslazio.

Sebelumnya, Lazio di bawah arahan Maurizio Sarri telah mengalami empat kekalahan berturut-turut, termasuk tersingkirnya babak 16 besar Liga Champions dari Bayern Munchen.

Baca juga: Hasil Liga Italia: Lazio Akhirnya Menang, Sukses Comeback 2-3 dari Frosinone

Asisten manajer Maurizio Sarri, Giovanni Martusciello, bertugas sebagai juru kunci dalam kemenangan tandang Serie A atas Frosinone setelah pengunduran Sarri, namun sudah diketahui bahwa Igor Tudor sedang dalam perjalanan.

Pelatih asal Kroasia itu mendarat di Roma malam ini dan terlihat sedang memegang syal Lazio di bandara, yang dipublikasikan di saluran media sosial resmi klub.

Diperkirakan akan berlangsung hingga Juni 2025 dengan opsi perpanjangan untuk musim berikutnya.

Tudor akan memimpin pertandingan Liga Italia Lazio berikutnya melawan Juventus – di mana ia bermain sebagai bek antara tahun 1998 dan 2007 – di kandangnya pada hari Minggu, 31 Maret, setelah jeda internasional.

Dia juga memiliki tugas menghadapi tim lamanya di dua leg semifinal Piala Italia bulan depan, karena Lazio ingin membawa kembali trofi yang mereka menangkan pada tahun 2019 ke Stadio Olimpico.

Baca juga: 3 Kandidat Pengganti Maurizio Sarri di Lazio, Semuanya Legenda

Profil Igor Tudor

Pelatih baru Igor Tudor lahir di kota Split, Kroasia pada 16 April 1978.

Saat ini, ia berusia 45 tahun.

Tudor merupakan mantan pemain Timnas Kroasia.

Dalam kariernya, ia mengawali bermain di Hajduk, tim di Kroasia.

Setelahnya, ia pernah memperkuat Juventus dan AC Siena yang merupakan tim Liga Italia.

Musim lalu, Igor Tudor memimpin Marseille finis di peringkat ketiga Ligue 1 di mana timnya tertinggal 22 poin dari juara Paris-Saint-Germain, namun mengamankan tempat kualifikasi Liga Champions UEFA.