Truk Kontainer vs Motor di Balikpapan

Tabrakan Maut di Tanjakan Jalan MT Haryono Balikpapan, Sopir Truk Mengaku Tak Lihat Motor

Tabrakan maut di tanjakan Jalan MT Haryono Balikpapan, sopir truk mengaku tak melihat ada motor.

|
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Muhammad Zein Rahmatullah
Sopir truk kontainer Andi Suryanto saat ditemui di Mapolresta Balikpapan. Tangan kirinya dibalut perban akibat terbentur setir dan persneling akibat kecelakaan maut di tanjakan Mazda pada Rabu (27/3/2024) pagi. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Jalan MT Haryono Balikpapan yang damai pada Rabu (27/3/2024) pagi mendadak gaduh dengan suara benturan keras.

Sopir truk kontainer DN 8991 AU, Andi Suryanto (39) terlibat dalam kecelakaan yang berujung pada kerusakan sebuah ruko dan hilangnya nyawa seorang pengendara motor.

Ditemui di Mapolresta Balikpapan, tangan Andi Suryanto sudah dibalut perban.

Ia duduk menghadap petugas, mengisahkan detik-detik kejadian.

"Habis kencang mau nanjak, kaget lihat mobil jalan pelan di tengah. Saya banting setir ke kanan," ungkapnya. 

Baca juga: 5 Fakta Kecelakaan Maut di Tanjakan Mazda Balikpapan, 1 Orang Tewas, Sempat Terlihat Percikan Api

Setelah membanting setir dan truknya melompati jalur, lanjut Suryanto, ia mengaku tidak melihat motor dari arah berlawanan. 

Seingatnya, sambung pria asal Surakarta tersebut, hanya mendengar suara benturan yang cukup keras. 

"Saya cuma dengar ada suara 'duar', tiba-tiba sudah menabrak pagar (ruko)," ucap Suryanto. 

Usai kejadian, dirinya terbentur setir dan persneling sehingga membuat tangan kirinya terkilir. 

Setelah berhasil keluar dari ruang kemudi, dia meminta tolong salah seorang pekerja yang melintas untuk menghubungi kepolisian. 

"Saya mau cari kantor polisi sendiri, tapi nanti takut dikira kabur," imbuh Suryanto. 

Baca juga: Kronologi Kecelakaan di Tanjakan Jalan MT Haryono Balikpapan, Berawal dari Truk Hindari Mobil

Suryanto yang telah mengemudi sejak 1998 kembali ke Balikpapan tiga bulan lalu, setelah lima tahun di Solo Jawa Tengah.

Selama di Balikpapan, ia tinggal seorang diri di workshop.

Sementara keluarganya ada di Jawa.

"Saya bekerja untuk pemilik truk yang memiliki usaha ekspedisi, pagi tadi bawa keramik," ucapnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved