Pilkada Kaltim 2024

Fakta Unik Surat Mandat DPP Golkar di Kaltim, 3 Orang Kakak Beradik Ditugaskan Maju di Pilkada 2024

Ada yang unik dari surat 'mandat' Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar kepada seluruh bakal calon Kepala Daerah yang diumumkan, Sabtu (6/4/2024).

Editor: Doan Pardede
Kolase Tribun Kaltim
Ada yang unik dari surat 'mandat' Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar kepada seluruh bakal calon Kepala Daerah yang diumumkan di acara silaturtahmi yang digelar di Ballroom Graha Golkar, Kantor DPP Partai Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat, pada Sabtu (6/4/2024). Khusus untuk Kaltim, 3 dari 12 nama yang ditugaskan untuk maju dan bertarung di Pilkada 2024 merupakan kakak beradik, yakni Hasanuddin Masud, Rahmat Masud, dan Rudy Masud. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ada yang unik dari surat 'mandat' Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar kepada seluruh bakal calon Kepala Daerah yang diumumkan di acara silaturtahmi yang digelar di Ballroom Graha Golkar, Kantor DPP Partai Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat, pada Sabtu (6/4/2024).

Khusus untuk Kaltim, 3 dari 12 nama yang ditugaskan untuk maju dan bertarung di Pilkada 2024 merupakan kakak beradik, yakni Hasanuddin Masud, Rahmat Masud, dan Rudy Masud.

Hasanuddin Masud ditugaskan maju di Pilkada Kukar, Rahmat Masud di Pilkada Balikpapan, dan Rudy Masud di Pilkada Kaltim 2024.

"Pertama DPP Partai Golkar mengundang (bakal) calon gubernur dan calon bupati serta calon wali kota se-Kaltim," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Kaltim, Muhammad Husni Fahruddin, Minggu (7/4/2024) saat dikonfirmasi Tribunkaltim.

Baca juga: Ibu vs Anak Berebut Mandat Airlangga di Pilkada Bontang 2024? Pilih Ketua DPR atau Eks Walikota

Diketahui Rudy Mas'ud merupakan Ketua DPD Partai Golkar Kaltim dan Anggota DPR RI terpilih 2024-2029.

Muhammad Husni Fahruddin yang akrab disapa Ayub juga menjelaskan alasan DPP Partai Golkar mengundang seluruh bakal calon kepala daerah di Jakarta.

Para figur yang diberi mandatory dinilai Ketua Umum Airlangga Hartarto beserta jajarannya, mampu serta memiliki kapasitas dan prestasi yang layak untuk didorong menjadi kepala daerah di Kaltim. 

"Nama-nama ini sudah melalui penelitian DPD Golkar dan DPP Golkar. Kemudian dikumpulkan langsung mendapat pengarahan dari Ketua Umum segera melakukan konsolidasi, dan ditarget menang 60 persen lebih se-Indonesia untuk kepala daerah," tegas Ayub.

"Alhamdulillah hadir semua (para bakal calon kepala daerah dari Kaltim). Bisa langsung bertatap muka dan berkonsolidasi (dengan jajaran DPP Golkar). Nah, (hanya) Ketua DPD Partai Golkar Kaltim sedang ibadah umroh tidak bisa hadir langsung, dan ikut hadir secara daring (online)," tandas Ayub.

Ada yang unik dari surat 'mandat' Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar kepada seluruh bakal calon Kepala Daerah yang diumumkan di acara silaturtahmi yang digelar di Ballroom Graha Golkar, Kantor DPP Partai Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat, pada Sabtu (6/4/2024). Khusus untuk Kaltim, 3 dari 12 nama yang ditugaskan untuk maju dan bertarung di Pilkada 2024 merupakan kakak beradik, yakni Hasanuddin Masud, Rahmat Masud, dan Rudy Masud.
Ada yang unik dari surat 'mandat' Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar kepada seluruh bakal calon Kepala Daerah yang diumumkan di acara silaturtahmi yang digelar di Ballroom Graha Golkar, Kantor DPP Partai Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat, pada Sabtu (6/4/2024). Khusus untuk Kaltim, 3 dari 12 nama yang ditugaskan untuk maju dan bertarung di Pilkada 2024 merupakan kakak beradik, yakni Hasanuddin Masud, Rahmat Masud, dan Rudy Masud. (Kolase Tribun Kaltim)

MEREKA YANG DIBERI PENUGASAN

1. Bakal Cagub Kaltim, Dr H. Rudy Mas'ud

2. Bakal Cawali Kota Samarinda, dr. Andi Satya Adi Saputra

3. Bakal Cawali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas'ud

4. Bakal Cabup Penajam Paser Utara (PPU), Andi Harahap

5. Bakal Cabup Paser, Hj. Syarifah Masitah Assegaf

6. Bakal Cabup Kutai Kartanegara; 

- H. Hasanuddin Mas'ud

- Dr. Muhammad Husni Fahruddin

7. Bakal Cabup Kutai Barat H. Ahmad Syaiful atau H. Acong Tering

8. Bakal Cabup Mahakam Ulu, Yohanes Avun

9. Bakal Cabup Kutai Timur, Kasmidi Bulang

10. Bakal Cawali Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam

11. Bakal Cabup Berau, Syarifatul Syadiah

Sekilas tentang Keluarga Masud

Keluarga Mas'ud Bersaudara atau "Mas'ud Brother" kini menjadi pembicaraan di kalangan elit politik Kalimantan Timur.

Bagaimana tidak, keluarga yang dikenal sebagai pengusaha minyak dan gas ini mulai terjun ke dunia politik.

Pada Pemilu 2019, kakak beradik Hasan Mas'ud dan Rudi Mas'ud maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Kaltim dan DPR RI.

Sosok Rudi Mas'ud melenggang ke Senayan (DPR RI) dan mencatatkan diri sebagai caleg DPR RI dengan raihan suara terbanyak 128.910 pemilih.

Dengan perolehan suara itu, Rudi dinyatakan lolos ke DPR RI dari Partai Golkar Dapil Kaltim. Keberhasilan Rudi diikuti sang kakak, Hassanuddin (Hasan) Mas'ud yang lolos ke DPRD Provinsi Kaltim Dapi Balikpapan. Hasan meraih 19.959 suara.

Sebelumnya, dua anggota keluarga Mas'ud lainnya, yakni Rahmad Mas'ud sudah terlebih berhasil terpilih sebagai Wakil Walikota Balikpapan mendampingi Walikota Rizal Effendi.

Adiknya, Abdul Gafur Mas'ud (AGM) belum lama ini dilantik menjadi Bupati Penajam Paser Utara.

Secara eksklusif kepada Tribun Kaltim, Rudi menceritakan, sebelum memutuskan terjun ke dunia politik, sudah diskusi dengan keluarga besar Mas'ud.

Diskusi untuk berbagi tugas, mengisi berbagai posisi strategis sebagai kepala daerah dan legislator di Karang Paci (DPRD Kaltim) sampai Senayan (DPR RI).

Baca juga: Golkar Tugaskan 12 Kader di Kaltim Berlaga di Pemilihan Kepala Daerah 2024, 3 dari Keluarga Masud

"Tujuannya, supaya simbiosis mutualisme. Kebijakan terintegrasi dan terkoneksi dari kabupaten/kota, provinsi sampai DPR RI. Syukur-syukur, aspirasi yang di Senayan bisa dibawa ke Kaltim," kata Rudi saat berbincang dengan Tribun, Sabtu (25/5) dini hari di galangan kapal tanker PT Barokah Perkasa Group, di Pulau Atas.

Rudi mencontohkan, pengalaman sang adik, AGM sebagai Bupati PPU yang mampu menelurkan kebijakan pendidikan gratis. Mulai sepatu sampai biaya sekolah, ditanggung negara.

Hal ini, sesuai cita-citanya, mendorong kemajuan pendidikan masyarakat Kaltim. Ia menilai, selama ini banyak calon pekerja di Kaltim kalah bersaing dengan pekerja luar, karena kurang kemampuan dan strata pendidikan.

"Hanya selembar legitimasi dari seorang Bupati bisa merasakan manfaat masyarakat di seluruh PPU. Bayangkan, jika ini bisa dirasakan di Kaltim, sebagai konstituen kami," katanya dengan nada lantang.

Karena itu, Rudi enggan disebut, bahwa keluarga besarnya hendak membangun dinasti politik di Kaltim.

Baginya, yang dinamakan dinasti politik itu diturunkan dari keturunan.

Sementara, mereka terpilih sebagai eksekutif dan leglislatif melalui pemilihan demokratis.

"Jadi, bukan dinasti. Mudahan keluarga ini punya kapasitas, kapabilitas, pengetahuan, loyalitas, integritas dan konektivitas," katanya.

Pengusaha tajir yang dikenal peduli dengan warga ini menepis anggapan terjun ke politik untuk mengembangkan apalagi menyelamatkan bisnis.

Sejak perusahaan yang ia bangun tahun 2000, PT Barokah Perkasa Group sudah jauh berkembang, sebelum terjun ke politik praktis 

Perusahaan miliknya yang bergerak di bidang transportasi bahan bakar penunjang eksplorasi migas lepas pantai, galangan kapal, dan penyimpanan bahan bakar memiliki 63 kapal tanker per 2018 yang beroperasi dari Sabang sampai Merauke.

"Apa lagi yang mau diselamatkan. Saya bukan orang yang gali tambang, saya ngga punya areal konsesi. Kami pure bussines men. Kami diminta keluarga mewakafkan diri untuk masyarakat Kaltim," tegas Rudi yang sejak awal antusias menjawab.

Rudi meyakinkan, keluarganya sudah jauh hari membentengi agar tak terjerembab dalam persoalan kasus rasuah (korupsi).

Ia menekankan, benteng itu dikarenakan semua keluarganya lebih-lebih yang terjun ke politik sudah mapan secara ekonomi.

"Alhamdulilah, riwayat keluarga saya, pastikan mapan semua. Jadi, berbuat bukan untuk diri sendiri, bukan kelompok, tapi masyarakat banyak," tutur Bapak 10 anak ini.

Bahkan, ia berucap, jauh-jauh hari keluarga sudah memintanya `pensiun' menjabat sebagai pimpinan di perusahaan agar bisa berfokus di politik.

Istilah yang ia ucapkan, dari kegiatan bisnis, yang bisa menikmati hanya sebagian orang di sekitar perusahaan. Jika terjun ke politik, dan mendapat legitimasi rakyat, ia bisa perjuangan rakyat Kaltim.

Ia berujar urusan politik dan bisnisnya tak akan terkoneksi. Ada aturan, legislator seperti dirinya, tak bisa terdaftar sebagai direksi suatu perusahaan agar tak ada konflik kepentingan. "Dan, kami akan keluar, kami akan fokus di jalur politik," katanya.

Baca juga: Hasto Tantang Jokowi Bersikap Gentleman, Janji di Depan Publik tak Ambil Alih PDIP dan Golkar

Bermanfaat untuk Masyarakat

Wakil Walikota Balikpapan sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Kota Balikpapan, H Rahmad Mas'ud ikut menjelaskan.

Alasannya terjun ke dunia politik dan birokrasi yaitu ingin berbuat lebih besar lagi untuk warga Balikpapan.

Dirinya yakin dengan terjun ke politik dan birokrasi dapat menjadi jembatan untuk kepentingan masyarakat melalui kebijakan-kebijakan dan komunikasi politik.

"Saya dan keluarga jujur terjun ke pemerintahan dan politik tidak mencari sesuatu, tapi ingin memberikan sesuatu yang lebih besar untuk masyarakat," ujarnya.

Rahmad menuturkan, terjunnya keluarga Mas'ud ke dunia politik dan pemerintahan hanya mengalir begitu saja.

Tidak di-setting dengan strategi tertentu. Menurutnya, dirinya beserta saudara dipilih oleh masyarakat bukan ditunjuk atau dipilih sendiri.

"Jadi, jika ada yang berpikiran kami sekeluarga ingin membangun dinasti politik, itu sungguh pikiran yang sangat dangkal," ucap Rahmad.

Dikemukakan, di politik dirinya hanya ingin mengabdi. Jika dari sisi pengusaha, Rahmad menegaskan secara finansial dan kesejahteraan sudah lebih dari cukup.

Bahkan selama di pemerintahan dirinya telah berkomitmen tidak mengambil gajinya dan tidak pernah bermain proyek di pemerintahan.

Selain itu, rumah dinasnya pun digunakan untuk kepentingan masyarakat sehingga dia tetap tinggal di rumah pribadi.

"Adik saya Gafur pun juga sudah komitmen tidak mengambil gaji selama menjabat. Itu bukti bahwa kami tidak mencari sesuatu di sini, tapi ingin memberikan sesuatu kepada masyarakat," jelasnya.

Rahmad menambahkan, terjun ke dunia politik dan pemerintahan mendapat dukungan penuh dari keluarga, terutama istrinya.

Dia tidak mungkin berada di jalur politik dan pemerintahaan saat ini jika sejak awal tidak mendapat dukungan dari keluarga.

Terkait pembagian waktu antara bisnis dan tugas jabatan, Rahmad menganggap tidak ada masalah. Semua berjalan dengan baik, apalagi perusahaan miliknya sudah berstatus profesional, sehingga manajemen perusahaan tetap berjalan. "Usaha dan tugas tetap jalan. Perusahaan di keluarga kami, khususnya saya sudah profesional. Dirutnya sudah orang luar, direksinya juga orang luar. Jadi gak ada masalah," terangnya.

Dia juga menjelaskan terkait biaya politik dalam bertarung pilkada maupun pemilu. Biaya politik harus digunakan sesuai peruntukkannya, dan sepanjang uang itu bukan uang curian, dan bukan uang orang yang dipakai.

"Uang yang digunakan hasil keringat sendiri, jadi apa yang mau disalahkan terkait cost politic? Uangnya juga uang kami, emang masalah buat loe. Segala perjuangan pasti ada yang dikorbankan, baik materi, waktu ataupun tenaga," paparnya.

Ia menegaskan, usahanya murni bisnis dan tidak ada kaitannya dengan uang negara apalagi dengan politik. Diakuinya, usahanya murni bisnis dan mengalir secara natural.

"Silahkan cek usaha saya. Saya jualan kok, saya dagang, usaha saya transportasi. Kalau ada yang mau sewa armada kami alhamdulillah, bukan main proyek. Dan saya garis bawahi, selama saya menjabat tidak pernah saya main proyek, bisa dicek," pungkasnya.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved