Pilkada 2024
Elektabilitas Ungguli Kandidat Lain yang Bakal Maju Pilgub Kaltim 2024, Begini Tanggapan Andi Harun
Elektabilitas ungguli kandidat lain yang bakal maju Pilgub Kaltim 2024, begini tanggapan Andi Harun.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, terlebih Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Provinsi Kalimantan Timur, mulai menghangat.
Selain partai-partai yang tengah memanaskan mesin politiknya, ada pula sejumlah figur yang digadang maju baik itu melalui jalur independen maupun diusung partai politik (parpol).
Nama-nama besar politikus lokal dan nasional mulai ramai dalam bursa Pilgub Kaltim 2024.
Sebut saja Isran Noor, Rudy Mas'ud, Mahyudin, Andi Harun, hingga figur nasional Tri Rismaharini, Djarot dan Ahok.
Beberapa di antara nama tersebut telah mengucapkan keinginannya maju dalam Pilkada Kaltim 2024 di berbagai platform.
Bahkan sudah ada yang mendapat rekomendasi usulan dari partai, yakni Rudy Mas'ud.
Baca juga: Golkar Jabarkan Kriteria Bakal Calon Wakil Gubernur Pendamping Rudy Masud di Pilgub Kaltim 2024
Sementara Isran Noor dan Mahyudin sudah menyatakan diri untuk maju di berbagai kesempatan saat bertemu media massa.
Meski demikian, berdasarkan hasil survei, Walikota Samarinda Andi Harun memiliki elektabilitas tertinggi dibandingkan kandidat lainnya.
Berbeda dengan Isran Noor dan Rudy Mas'ud, Andi Harun belum memastikan diri maju Pilgub Kaltim 2024.
"Dalam berpolitik saya selalu realistis karena tidak mudah ikut-ikut pilgub itu karena berbiaya mahal, yang penting kita doakan Kaltim dipimpin figur yang amanah," kata Andi Harun, Selasa (9/4/2024).
Sebagai informasi, berdarkan hasil survei terbaru Charta Politika Indonesia, nama Andi Harun mengungguli Isran Noor dalam tingkat keterpilihan (elektabilitas) untuk Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur atau Pilgub Kaltim.
Dalam rilis yang diterima TribunKaltim.co, Jumat (21/10/2022), ada sembilan nama dalam daftar elektabilitas Pilgub Kaltim.
Responden mendapat pertanyaan, "Seandainya pemilihan Gubernur Kalimantan Timur dilaksanakan hari ini siapakah yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih dari nama-nama di bawah ini?".
Hasilnya, nama Andi Harun yang saat ini menjabat walikota Samarinda menjadi pilihan tertinggi responden dengan 30,3 persen pada pertanyaan semi terbuka calon gubernur.
Di bawah Andi Harun ada nama Isran Noor dengan raihan 18,9 persen.
Kemudian Hadi Mulyadi dengan 13,1 persen, Rizal Effendi (mantan walikota Balikpapan) dengan 7,8 persen, Rudi Mas'ud (Ketua DPRD Kaltim) 7,6 persen, Fahmi Fadli (Bupati Paser) 2,4 persen, Basri Rase (Walikota Bontang) 2,4 persen, Ardiansyah Sulaiman (Bupati Kutai Timur) 1,1 persen, dan Safaruddin (Anggota DPR RI) dengan raihan 0,9 persen.
Sebanyak 0,8 persen memilih lainnya dan 14,9 persen menjawab tidak tahu atau tidak memberikan jawaban sama sekali.
Baca juga: Beda Sama Isran dan Rudy Masud, Andi Harun Belum Pastikan Maju Pilgub Kaltim, Tapi Survei Tertinggi?
Perusahaan konsultan politik Charta Politika Indonesia melaksanakan survei tentang preferensi sosial dan politik masyarakat Kalimantan Timur tahun 2022.
Survei tersebut dilaksanakan dalam periode 28 September 2022 – 4 Oktober 2022.
Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka (face to face interview) dan metode sampling (multistage random sampling).
Jumlah sampel 800 dengan margin of error 3,46 persen.
Adapun kriteria responden minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.
Wilayah survei meliputi seluruh kelurahan/desa di 10 kabupaten/kota di Kaltim.
Hasil survei juga merilis kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin.
Hasilnya tergolong rendah, berada di bawah angka 60 persen.
Kemudian kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah di Kalimantan Timur juga terbilang rendah, berada di bawah angka 60 persen.
Meski begitu, tingkat pengetahuan masyarakat Kaltim tentang Pemilu 2024 sudah berada atas 60 persen yang menyatakan tahu.
Hal ini mengindikasikan sosialisasi mengenai Pemilu 2024 sudah mulai merata di wilayah ini.
Baca juga: Maju Pilgub Kaltim lewat Jalur Independen, Isran Noor Lempar Guyonan: Percuma Melawan Saya
Rudy Mas'ud Bebas Pilih Calon Wakilnya di Pilkada 2024
Sekretaris DPD Partai Golkar Kaltim, Dr. Muhammad Husni Fahruddin yang karib disapa Ayub, mengatakanbahwa di partainya ada AD/ART yang harus dijalankan sebelum siapa figur yang bakal diusung di Pilkada, selain hasil survei dan kapabilitas.
Rapimda 2023 lalu di Kota Balikpapan mengumpulkan seluruh pengurus Kabupaten/Kota se-Kaltim, pengurus sayap organisasi yang akhirnya bulat menyatakan mengusung Ketua DPD Golkar Kaltim.
"Jadi memutuskan mendukung H. Rudy Mas'ud sebagai calon gubernur Kaltim (mserta menyerahkan sepenuhnya untuk mencari calon wakil gubernurnya. Sudah bulat (dukungannya), ditambah lagi kemenangan besar Golkar (Pemilu 2024)," jelas Ayub, Selasa (9/4/2024).
Keputusan Rapimda dan kemenangan pada Pileg 2024 dengan suara yang meningkat signifikan membuat DPP Golkar makin yakin mengusung H. Rudy Mas'ud.
Ayub juga yakin, Golkar akan mendapat sokongan dari partai lainnya pada Pilgub 2024 mendatang.
Peluang koalisi mencari bakal calon wakil gubernur pendamping Harum juga terbuka lebar.
Golkar menyadari tak bisa sendiri meski capaian di Pileg 2024 lalu bisa dikatakan, partai beringin merajai di berbagai tingkatan.
Butuh dukungan baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, karena membangun daerah tentu perlu kolaborasi dan sinergi.
"Kalau untuk Kaltim, pilgub ya. Kita yakini banyak partai yang koalisi ke Golkar, apalagi kita membuka diri untuk calon wakil gubernurnya. Kita berharap bisa bekerjasama dengan tokoh Kaltim, tokoh politikus untuk membesarkan Kaltim," terangnya.
Baca juga: 12 Nama Bakal Calon dari Golkar untuk Pilgub Kaltim dan Pilkada Kota Kabupaten di Kalimantan Timur
Mahyudin Harap Bisa Gandeng Golkar
Politikus Kalimantan Timur yang juga mantan Bupati Kutai Timur (2003–2005), Mahyudin memantapkan diri maju dalam kontestasi pemilihan gubernur pada Pilkada 2024 mendatang.
Pria yang masih menjabat sebagai wakil ketua DPD RI ini menyatakan sikap setelah mendapat restu dari sang ibunda.
Mahyudin mengatakan, beberapa waktu lalu dirinya belum memberi jawaban pasti.
Ia mengakui bahwa pilgub bukan urusan kecil karena menyangkut umat, masyarakat, dan daerah.
Oleh karena itu, perlu berdiskusi ke banyak pihak, utamanya sang ibu.
"Walau banyak ulama dan masyarakat yang menyarankan saya maju menjadi calon gubernur, tapi juga harus meminta pendapat ibu saya. Saya meminta petunjuk ibu, dan beliau sudah istikharah, dan jawabannya maju, Insyaallah ini baik," kata Mahyudin, Selasa (2/4/2024).
"Jadi tidak jadi itu soal nanti, itu garis tangan dan nasib, perintahnya untuk maju. Insyaallah baik. Jadi saya berketetapan hati ikut pada kontestasi Pilgub Kaltim pada Pilkada 2024 mendatang," sambungnya.
Mahyudin juga pede karena melihat track record-nya di kancah perpolitikan semasa ia menjadi pengurus partai Golkar.
Di Golkar, Mahyudin tercatat pernah menjabat berbagai jabatan pengurus hingga berniat maju sebagai calon ketua umum Golkar.
Dalam kiprahnya di Partai Golkar, Mahyudin sempat disebut-sebut sebagai bagian dari pandawa lima dalam internal DPP Partai Golkar, yang pada masanya mendorong sosok Aburizal Bakrie maju sebagai ketua umum partai beringin.
Melalui partai tersebut, Mahyudin merintis karir politiknya mulai menjadi anggota DPRD, menjadi kepala daerah, hingga Senayan.
Mahyudin tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur periode 2000-2001.
Kariernya naik hingga terpilih sebagai wakil bupati Kutai Timur pada 2001-2003 dan kemudian menjabat bupati Kutai Timur 2003-2005.
Kemudian terpilih sebagai anggota DPR RI 2009-2014 dan menempati Komisi VII 2009-2010, Badan Anggaran 2009-2011, Komisi I 2010-2011 dan Komisi III 2011-2014.
Tidak terhenti sampai di situ, Mahyudin kemudian ditetapkan sebagai wakil ketua MPR RI dari Partai Golkar periode 2014-2019.
"Tetapi karena saya latar belakang juga orang partai, ya mungkin akan mendaftar ke partai-partai juga, saya kira partai masih terbuka semua dan belum ada calon, mungkin yang kelihatan mencalonkan sendiri Golkar," ujarnya.
Tetapi, dirinya tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan Golkar.
"Komunikasi dengan Pak Rudy Mas'ud saya intensif juga, bagaimana pun juga beliau juga junior saya di Partai Golkar Kaltim, kira-kira begitu," kata Mahyudin.
Baca juga: BREAKING NEWS: Golkar Usung Rudy Masud Maju Pilgub Kaltim 2024, Rahmad Masud Bakal Calon Walikota
Isran Noor Tak Masalah Tidak Ada Parpol
Mantan Gubernur Kaltim periode 2018-2023 lalu Isran Noor percaya diri kembali maju di Pilgub 2024 mendatang walau tidak didukung partai.
Diketahui Isran Noor memilih maju jalur perseorangan atau independen bersama Hadi Mulyadi yang merupakan pasangannya saat Pilgub 2018.
Selain Isran Noor, ada dua nama yang menyatakan kesiapan maju sebagai kandidat dalan Pilgub Kaltim pada November 2024 mendatang.
Rudy Mas’ud dan Mahyudin menyatakan kesiapan menantang petahana di Pilgub 2024.
"Dua saja cukup, tiga nggak bagus, Prabroro sudah menang. Gubernur harus dua kali. Ini guyon saja, nggak usah serius," kata Isran Noor saat memberikan sambutan pada acara Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kaltim di Kompleks GOR Kadrie Oening, Samarinda, Senin (1/4/2024).
Dapat dikatakan, Isran Noor memberi sinyal akan kembali menjadi kontestan pada Pilgub Kaltim.
Pengalaman dan capaian dalam membangun Kaltim pada periode 2018-2023 menjadi andalannya, sehingga ia PD dan optimistis akan memenangi Pilgub 2024.
"Tapi percuma melawan saya, nggak bisa ngalahkan aku (saya). Tapi itu hak mereka," ucapnya berkelakar.
Pilgub 2018 lalu, Isran Noor bersama Hadi Mulyadi diusung Partai Gerindra, PKS dan PAN.
Kini perbedaan mencolok sangat terasa ketika mantan Ketua DPW NasDem Kaltim ini menyatakan sikap maju melalui jalur independen dan harus berupaya mengumpulkan KTP.
Namun demikian, Isran Noor menyatakan tak masalah dan tetap akan maju di Pilgub 2024.
Menurutnyaz apapun hasil dari Pilgub mendatang adalah cerminan dari kehendak rakyat dan harus menerima apapun hasil yang akan terjadi.
"Jika ada yang punya calon gubernur selain saya misalnya, ada jagoan lainnya tidak apa-apa," jelas Isran Noor. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.