Liga Italia

50 Tahun Perayaan Scudetto, Lazio Berencana Sambut Sven-Goran Eriksson di Stadion Olimpico

Lazio berencana menyambut mantan pelatih mereka Sven-Goran Eriksson di Stadion Olimpico bulan depan dalam perayaan 50 tahun Scudetto mereka.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Syaiful Syafar
corrieredellosport.it
Sven-Goran Eriksson (tengah) bersama Dejan Stankovic (paling kiri), Sergio Conceicao (dua dari kiri), Ivan De La Pena (dua dari kanan), dan Fernando Couto (paling kanan) saat mereka masih di tim Lazio pada musim 1999-2000. 

"Saya harus berjuang selama saya bisa. Dalam skenario kasus terbaik, (harapan hidup) satu tahun atau bahkan lebih, paling buruk bahkan kurang dari itu."

"Pada kenyataannya tidak ada yang bisa memastikannya, lebih baik tidak memikirkannya," tutur sosok kelahiran Sunne tersebut.

Mantan pelatih Lazio Sven-Goran Eriksson.
Mantan pelatih Lazio Sven-Goran Eriksson. (These Football Times)

Eriksson menceritakan, ia pernah tiba-tiba pingsan ketika sedang berlari dengan jarak 5 kilometer.

Setelah melakukan pemeriksaan, ia dinyatakan terkena stroke dan memiliki tumor.

"Saya tiba-tiba pingsan ketika sedang berlari sejauh 5 kilometer."

"Setelah konsultasi medis, saya mengetahui bahwa saya terkena stroke dan saya sudah memiliki tumor. Saya tidak tahu berapa lama, mungkin sebulan, mungkin setahun," ucap Eriksson.

Baca juga: Ingat Sven-Goran Eriksson? Eks Pelatih Lazio Peraih Scudetto Kini Putuskan Menjauh dari Sepak Bola

Meski divonis menderita kanker dan harapan hidupnya tidak lama lagi, Eriksson tetap berpikir positif.

"Anda bisa mengelabui otak Anda. Berpikir positif dan melihat segala sesuatunya dengan cara yang terbaik, jangan tersesat dalam kesulitan."

"Ini jelas merupakan yang terbesar dari semuanya, tetapi tetap mendapatkan sesuatu yang baik dari pengalaman ini," ucap Eriksson.

Profil Sven-Goran Eriksson

Nama Sven-Goran Eriksson mulai tenar di dunia sepak bola pada era 90an hingga awal 2000an.

Selama kurun waktu tersebut, Sven-Goran Eriksson malang melintang melatih klub Liga Italia Serie A, hingga beberapa tim nasional.

Pelatih asal Swedia itu pertama kali tiba di Italia pada 1984, menghabiskan tiga tahun bersama klub AS Roma.

Setelah itu, dia menghabiskan dua musim bersama Fiorentina sebelum berangkat ke Benfica, di mana dia menghabiskan tiga tahun.

Eriksson kembali ke Liga Italia Serie A pada tahun 1992, memimpin Sampdoria.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved