Idul Fitri 2024

Apa Boleh Puasa Syawal tapi Tidak Berurutan? Penjelasan dan Dilengkapi Bacaan Niatnya

Ada ibadah dapat dikerjakan, seperti puasa Syawal selama 6 hari yang memiliki keistimewaan yang luar biasa.

Editor: Nur Pratama
Dik Tribunnews via Tribun Timur
Ilustrasi puasa Syawal. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini telah masuk 7 Syawal 2024 / 1445 H.

Ada ibadah lain yang dapat dikerjakan, seperti puasa Syawal.

Adapun puasa Syawal ini bersifat sunnagh.

Puasa Syawal dikerjakan di bulan Syawal selama enam hari.

Dilansir dari laman Muhammadiyah, dalam Keputusan Munas Tarjih ke-26 di Padang tahun 2003 j.o. Keputusan Muktamar Tarjih XXI di Klaten tahun 1980 tentang Puasa Tathawu’, disebutkan bahwa dalil puasa Syawal berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ayub Al Anshari, Tsauban, dan Ibn Majah.

Baca juga: Puasa Syawal Kapan? Jadwal, Bacaan Niat dan Penjelasan Puasa Syawal 2024 Lengkap

Dari Abi Ayyub al-Anshari r. a. (diriwayatkan) … bahwa Rasulullah S.A.W bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. [HR Jama’ah ahli hadis selain dan an-Nasa’i].

Dari Tsauban, dari Nabi Muhammad S.A.W (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh], maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun. [HR Ahmad].

Di dalam riwayat Ibnu Majah dinyatakan [bahwa Rasulullah S.A.W bersabda]: Barangsiapa berpuasa Ramadan dan enam hari sesudah Idul Fitri, maka itu sama pahalanya dengan puasa genap setahun.

Dan barangsiapa melakukan satu kebaikan, maka ia akan memperoleh (pahala) sepuluh kali lipat. Mengenai tata cara puasa sunnah Syawal, berdasarkan Tarjih Muhammadiyah membolehkan dilakukan berurutan langsung enam hari atau acak.

Dengan kata lain, puasa Syawal dilaksanakan antara tanggal 2 sampai dengan 30 Syawal.

Cara pelaksanaannya bisa dengan berturut-turut pada minggu yang sama, atau bisa secara terpisah pada minggu lain, tapi masih di bulan Syawal.

Tata Cara Puasa Syawal

a. Membaca niat
Sebelum memulai puasa, niatkan dalam hati untuk berpuasa Syawal dengan bacaan doa sebagai berikut:

أَنَّيْ نَوَيْتُ صَوْمَ سِتَّةِ أَيَّامٍ مِنْ شَهْرِ شَوَّالِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

"Annay niawajtu shauma sittati ayyamin min syahri Syawwali sunnatan lillahi ta'ala."

Artinya: "Saya niat berpuasa enam hari pada bulan Syawal sebagai amalan sunnah karena Allah Ta'ala."

b. Waktu Puasa Syawal
Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari berturut-turut pada bulan Syawal setelah Idul Fitri.

c. Ketentuan Puasa Syawal
Makan sahur puasa Syawal sama seperti puasa lainnya, boleh makan sahur sebelum fajar.

Doa Puasa Syawal

Doa puasa Syawal dapat dibaca setiap kali akan memulai puasa Syawal atau pada saat berbuka puasa.

Berikut ini adalah doa puasa Syawal dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya:

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى صِيَامِ هَذِهِ الأَيَّامِ الْمَشْهُودَةِ ، وَاجْعَلْهَا مِنَ الْقَبُولِ ، وَأَعِنِّي عَلَى قِيَامِ اللَّيْلِ فِيهَا ، وَاجْعَلْهَا لِي فَرْحًا وَمَغْفِرَةً وَعِتْقًا مِنَ النَّارِ

"Allahumma a'inna ala shiyami hadzihil ayyamil masyhudati, waj'alhaa minal qobuuli, wa a'inna ala qiyamil laili fiihaa, waj'alhaa li farhan wa maghfiratan wa 'itqon minan naar."

Artinya: "Ya Allah, tolonglah aku dalam menjalankan puasa enam hari yang mulia ini, jadikanlah puasaku diterima, tolonglah aku untuk menjalankan ibadah malam di dalamnya, jadikanlah itu sebagai kesenangan, pengampunan, dan pembebasan dari neraka bagi saya."

Puasa Syawal juga memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri bagi yang melakukannya.

Keutamaan Puasa Syawal Puasa Syawal memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

Pahala yang Besar

Melakukan puasa Syawal akan mendapat pahala yang besar dari Allah SWT.

Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan kemudian mengikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun."

Menghapus Dosa

Puasa Syawal dapat membantu menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan sebelumnya.

Hal ini disebutkan dalam hadis riwayat Muslim, "Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian mengikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seperti ia telah berpuasa sepanjang tahun.

Menambah Ketaqwaan

Puasa Syawal dapat meningkatkan ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT dan membantu memperkuat ikatan dengan-Nya.

Dengan berpuasa, seseorang akan lebih menyadari pentingnya menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik.

Berikut ini 7 amalan baik yang bisa dilakukan di bulan Syawal.

Lengkap dengan doa setelah sholat tahajud agar selalu diberi keberkahan oleh Allah SWT.

1. Silaturahmi

Melansir Majelis Ulama Indonesia (MUI), Selasa (11/4/2024), bulan Syawal adalah momen untuk lebih memupuk silaturahmi.

Setelah melaksanakan salat Ied, umat Islam akan saling mengunjungi kerabat dan keluarga kita untuk mengucapkan selamat sekaligus saling mendoakan kebaikan dan memaafkan.

Keutamaan menyambung silaturahmi sebagaimana dalam sabda Rasullullah sallallohu alaihi wa salam dari sahabat yang mulia Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu Rasulullah sallallohu alaihi wa salam bersabda:

“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaknya ia menyambung silaturrahminya (dengan kerabat).”(HR. Bukhari)

2. Puasa Enam Hari

Puasa Syawal sebaiknya dilakukan secara berurutan. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa puasa ini boleh dilakukan kapan saja (selain hari yang dilarang untuk puasa) selama masih di bulan Syawal.

Amalan ini juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

“Siapa saja yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).

3. Tetap Menjaga Salat Wajib dan Sunah

Dalam hal ini Allah telah mengingatkan di dalam Alquran untuk menjaga salat wajib sebagaimana dalam Q.S Al-Baqarah ayat 238;

Artinya: Hendaklah kalian senantiasa menjaga salat-salat (yang telah diperintahkan)…

Maka amalan salat baik wajib maupun sunah yang telah rutin dilaksanakan di bulan Ramadan hendaknya dijaga seterusnya.

4. Menikah

Mengenai amalan ini berdasar pada riwayat yang disampaikan oleh ibunda kaum muslimin istri Rasulullah sallallohu alaihi wa salam yang tercinta ‘Aisyah Radhiyallahu Anha.

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawwal dan berkumpul denganku pada bulan Syawwal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim).

Imam An Nawawi memberikan penjelasan hadis di atas bahwa “Di dalam hadis ini terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal.”

5. Sedekah

Sedekah merupakan amalan yang dicintai Allah SWT. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ayat Al-Qur'an yang menyebutkan tentang sedekah, salah satunya dalam surat Al-Baqarah ayat 271,

“Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Baqarah: 271).

6. Puasa Ayyamul Bidh

Dikutip dari Baznas.go.id, malan sunah di bulan Syawal lainnya adalah puasa Ayyamul Bidh. Puasa sunnah ini dikerjakan setiap tangal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah) setiap bulannya.

Dalam riwayat Bukhari yang berasal dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash RA disebutkan, salah satu keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh adalah seperti berpuasa sepanjang tahun. Keutamaan ini juga dijelaskan dalam riwayat Abu Daud.

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

Artinya: “Puasa tiga hari di setiap bulannya adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari).

Puasa Ayyamul Bidh juga menjadi salah satu dari tiga hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi SAW. Sebagaimana tertulis dalam riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW memberikan tiga wasiat kepada salah seorang sahabatnya, Abu Darda.

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

Artinya: “Rasulullah SAW berpesan kepadaku tiga hal yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati, yaitu berpuasa setiap tiga hari pada setiap bulannya, mengerjakan dua rakaat salat duha, serta salat witir sebelum tidur.” (HR Bukhari dan Muslim).

7. Puasa Senin Kamis

Beberapa riwayat mengatakan puasa Senin dan Kamis merupakan salah satu puasa sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah ra :

“Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad).

Dikutip dari buku Puasa Senin-Kamis oleh Mahmud Ahmad Mustafa, hari Senin dan Kamis merupakan hari diperiksanya amal seseorang.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Amal-amal perbuatan itu diajukan (diaudit) pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin amal perbuatanku diajukan (diaudit) pada saat aku sedang puasa.” (HR Tirmidzi).

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul 7 Amalan Sunah Pahala Melimpah di Bulan Syawal, Termasuk Menikah, 


Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Bolehkah Puasa Syawal Dilakukan Tidak Berurutan? Simak Penjelasan Berikut Ini, 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved