Idul Fitri 2024

Lebaran 2024, Perajin Ketupat di Kutai Kartanegara Raup Cuan Berlipat

Lebaran 2024 membawa berkah bagi perajin ketupat meraup cuan berlipat. Seperti dialami para perajin ketupat di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Pedagang musiman membuat selongsong ketupat yang dijualnya di Pasar Tangga Arung, Tenggarong, Selasa (16/4/2024). Selongsong ketupat berbahan daun kelapa muda yang dijual Rp10 ribu - Rp15 ribu per ikat atau 10 biji ketupat tersebut banyak dicari warga menjelang tradisi Lebaran ketupat setiap H+7 Idul Fitri untuk melengkapi hidangan khas Lebaran. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG- Lebaran 2024 membawa berkah bagi perajin ketupat meraup cuan berlipat. Seperti dialami para perajin ketupat di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Yatim, perajin ketupat di Kutai Kartanegara, bergegas berangkat dari rumah bersama anaknya untuk memasarkan ketupat buatanya di lapak emperan Pasar Tangga Arung, Tenggarong, Kutai Kartanegara.

Usaha ini, sudah ditekuni Yatim hampir lima tahun lamanya. Dengan mengandalkan kebolehannya menganyam janur kelapa untuk dijadikan ketupat.

Baca juga: Pengrajin Ketupat di Balikpapan Kantongi Rp3 Juta per Hari pada Momen Lebaran 2024

Berkat kepiawaiannya itu, turut mendatangan pundi-pundi rupiah. Khususnya dalam momentum Idulfitri. Per hari, Yatim bisa menganyam janur yang dijadikan hingga 1 karung berisikan 500 biji ketupat.

"Sehari biasa sampai 1 karung, itu dibuat dari sekitar 500 batang janur yang kita ambil dari pemasok langsung," ujarnya kepada TribunKaltim.co, Selasa (16/4/2024).

Dengan keuntungan per hari, Yatim bisa mengantongi cuan hingga Rp1,5 juta dari 1 karung ketupat yang ludes terjual. Namun demikian, Yatim mengaku omzet penjualan ketupat tahun ini tak selaris biasanya.

"Kalau dijualnya per ikat Rp15 ribu itu isi 10 ketupat. Dengan pendapatan yang kita kantongi bisa sampai Rp1,5 juta. Kalau tahun sebelumnya bisa Rp3 juta, kali ini memang lebih sepi," ulasnya.

Sebagaimana diketahui, tradisi lebaran ketupat dilakukan pada hari ke-8 di bulan Syawal. Tradisi ini menandakan sudah dilakukannya puasa sunnah enam hari pertama di bulan Syawal.

Baca juga: Terjawab Kapan Lebaran Ketupat 2024, Lengkap Sejarah dan Daerah Mana Saja yang Merayakannya

Pada momen Lebaran Ketupat, masyarakat akan makan bersama-sama di musala, masjid, atau lapangan seraya memanjatkan doa.

Selain ketupat, hidangan khas pada momen ini adalah lodeh, opor, atau rendang.

Bagi masyarakat Kutai Kartanegara, merayakan Hari Raya Idul Fitri belum lengkap jika melewati perayaan Lebaran Ketupat.

Bahkan mayoritas masyarakat Kukar memilih belum sepenuhnya beraktifitas ataupun kembali ke perantauan untuk sekedar berlebaran ketupat yang dirayakan tepatnya sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah.

Tahun ini, perayaan Lebaran Ketupat dilaksanakan pada Rabu (17/4/2024).

Baca juga: Lebaran Ketupat Kapan? Tradisi Jawa yang Menyebar di Seluruh Wilayah Indonesia Hingga ke Luar Negeri

Persiapan-persiapan pun mulai dilakukan, seperti merajut janur kuning untuk pembuatan cangkang ketupat.

Arif Hidayat (41), warga Timbau, Kecamatan Tenggarong mengungkapkan, lebaran ketupat bukan semata momen sakral namun juga sebagai ajang silaturahmi dan bermaaf-maafan bagi masyarakat sesama perantau yang belum sempat bertemu pada momen Hari Raya Idul Fitri.

“Ada satu hal kenapa Lebaran Ketupat selalu dirindukan, yakni ketupat disajikan dengan aneka olahan masakan seperti opor, kaldu, soto, hingga menu khas kutai lainnya," kata pria yang merantau ke tanah jawa itu. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved