Berita Berau Terkini

Penyebab Ubur-ubur di Pulau Kakaban Berau Kaltim Hilang, Pemkab Menutup Akses Lokasi Wisata

Hilangnya keberadaan ubur-ubur di destinasi wisata Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur diakibatkan cuaca Kebupaten Berau panas

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
HO/Pemkab Berau
CUACA PANAS BERAU - Kegiatan penelitian di Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. Hilangnya keberadaan ubur-ubur di destinasi wisata Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur diakibatkan cuaca Kebupaten Berau yang semakin panas dan extrim. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Hilangnya keberadaan ubur-ubur di destinasi wisata Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur diakibatkan cuaca Kebupaten Berau yang semakin panas dan extrim.

Demikian dibeberkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Bina Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Berau, Samsiah Nawir kepada TribunKaltim.co pada Selasa (16/4/2024) sore di Berau, Kalimantan Timur.

Dia menjelaskan, penanganan ubur-ubur masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Berau.

Saat ini, hasil penelitian sementara menjelaskan ubur-ubur di Pulau Kakaban sementara bermutasi ke perairan yang lebih dingin.

Baca juga: Teliti Fenomena Hilangnya Ubur-Ubur di Pulau Kakaban, Disbudpar Berau Kembali Ambil Sampel 

Memang Kabupaten Berau ini sempat dinobatkan sebagai kabupaten dengan suhu terpanas nomor dua di tingkat kabupaten di Kalimantan Timur

Jadi suhu panas itu berdampak ke perairan di Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

"Nah sedangkan ubur-ubur itu hanya bisa hidup di suhu 32 derajat celcius," jelasnya.

Danau kakaban memiliki biota ubur-ubur.
CUACA PANAS BERAU - Danau kakaban memiliki biota ubur-ubur. Hilangnya keberadaan ubur-ubur di destinasi wisata Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur diakibatkan cuaca Kebupaten Berau yang semakin panas (Kompas Otomotif)

Solusi yang Diambil

Kepala Bidang Bina Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Berau, Samsiah Nawir, menjelaskan, pada bulan September tahun 2023 lalu, suhu di kawasan Kabupaten Berau tercatat mencapai 37 derajat celsius.

Guna menanggulangi persoalan tersebut makin meluas, kata dia, pihak Pemkab Berau menutup akses tempat wisata itu sementara waktu yang berlangsung hingga saat ini.

"Jadi memang kami tutup sampai sekarang, supaya tidak di ganggu dulu. Kami terus berkoordinasi dengan pihak pengurus disana,” lanjutnya.

Baca juga: Tanggapan Wabup Gamalis soal Penarikan Tarif Rp30 Ribu di Pantai Pulau Derawan Berau Kaltim

Meskipun begitu, pihaknya terus masih berupaya untuk menangani masalah tersebut.

Beberapa waktu lalu, cuaca menuju Pulau Kakaban Berau lumayan buruk dan menyebabkan penanganan masih terhambat.

Namun demikian, pihak Disbudpar Berau akan melakukan riset bersama pihak akademisi kembali guna mempercepat proses penanganan di destinasi wisata tersebut.

"Dinas akan bekerja sama bersama pihak Unmul untuk melakukan riset. Nanti kita lihat hasil risetnya. Kalau sudah clear semua baru akan kita huka kembali," pungkasnya.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved