Pilkada Kaltim 2024
Diisukan Gerindra Sorong Kader Jadi Cawagub Pilkada Kaltim 2024, Andi Harun: Jangan Rendahkan Partai
Diisukan Gerindra sorong kader jadi cawagub Pilkada Kaltim 2024. Ketua DPD Gerindra Kaltim, Andi Harun jangan rendahkan partai.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Pilkada Kaltim 2024 terkini.
Beredar isu Partai Gerindra menyiapkan kadernya jadi cawagub di Pilkada Kaltim 2024.
Ketua DPD Gerindra Kaltim, Andi Harun mengklarifikasi isu yang beredar di publik.
Terbaru Andi Harun menekankan para kadernya untuk tidak merendahkan partai.
Ya, Partai Gerindra Provinsi Kalimantan Timur menegaskan belum memberikan rekomendasi kepada siapapun kadernya untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) nantinya.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Walikota Andi Harun Susun Arah Kota Samarinda Dua Dekade dalam RPJPD 2025-2045
Baca juga: Info Pilkada Samarinda 2024: Posisi Cawawali Andi Harun Jadi Rebutan? Elektabilitas Capai 91 Persen
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Samarinda 2024: Elektabilitas Andi Harun 91,4 Persen, Cawawali tak Berpengaruh?
Saat ditemui, Kamis (18/4/2024) di sela agenda tugasnya Wali Kota Samarinda, ia tegas mengklarifikasi bahwa Partai Gerindra Kaltim belum merekomendasi siapapun, baik kader maupun tokoh politik yang namanya sudah muncul di publik menyatakan diri maju di Pilgub Kaltim maupun Kabupaten/Kota.
"Saya juga menyampaikan beberapa klarifikasi sebagai Ketua Partai Gerindra Kaltim, bahwa belum ada merekomendasikan kepada siapapun terkait Pilkada, baik itu Pilgub maupun Pilkada Kabupaten/Kota, jadi kalau ada pihak yang maju, itu masih pendapat pribadi atau personal, partai sama sekali belum rekomendasi siapapun," tegasnya.
Andi Harun juga membaca informasi yang beredar dari media bahwa Sekretaris Gerindra Kaltim Seno Aji yang digadang–gadang maju bersama Rudy Mas'ud di Pilgub Kaltim.
Baginya, Partai Gerindra yang telah menang mutlak mengusung pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah seharusnya memiliki mental pemenang.
Ia tak sependapat jika Gerindra seolah-olah meminta posisi tertentu di Pilgub Kaltim, karena menurut Andi Harun, jika ada kader secara pribadi menyatakan diri atau dinyatakan orang lain, itu sebatas pendapat pribadi.
Ia menyarankan ke semua kader jangan bercita-cita untuk duduk di nomor 2 dan harus maju sebagai orang pertama.
"Apalagi misalnya untuk Pilkada Gubernur, saya membaca berita, ada seolah-olah kandidat Gerindra meminta posisi 02 (Calon Wakil Gubernur), itu merendahkan Partai Gerindra, kita ingin dorong kader-kader dan figur kandidat yang terafiliasi dengan manifesto perjuangan Pak Prabowo Subianto dan partai itu yang kedepankan, kita usung," tegasnya.
"Kita sekarang punya Presiden terpilih, partai kita masuk 3 besar nasional, masa cita-citanya orang kedua," sambung politisi yang karib disapa AH ini.
Baca juga: Survei Elektabilitas Andi Harun di Pilkada Samarinda Unggul Telak 90 Persen
Ia juga menekankan, soal nanti bagaimana proses dinamika politik sampai batas akhir penentuan dari mandat DPP Partai Gerindra tak perlu pusing dipikirkan.
Yang terpenting saat ini semua kader ia persilahkan untuk memantaskan diri menawarkan programnya pada masyarakat dan tidak hanya masuk pada figur saja serta kultus pada popularitas.
"Pada akhirnya, keputusan ada di Ketua Umum Pak Prabowo Subianto dan DPP, itu platform di Partai Gerindra, karena belum ada keputusan dan petunjuk apapun, jangan jualan dulu nomor berapa-berapa. Maju saja dulu, toh nantinya di survei, semuanya," tukas AH.
"Misal di Samarinda ada Pak Helmy, Andi Harun, tidak harus saya yang maju, karena bukan pemilik tunggal partai, di Kukar Pak Seno, Pak Alif Turiadi, Pak Reza Fachlevi, boleh. Ya kan untuk maju, walau kita memiliki perahu tidak hanya berstatus kader," imbuhnya.
AH juga menekankan, bahwa dalam kontestasi politik memang banyak syarat, termasuk diketahui Pilkada yang sebelumnya dikatakannya berbiaya mahal.
Harus punya kesiapan logistik yang cukup, karena akan running beberapa bulan kedepan untuk terus memanaskan mesin politik.
"Jadi tidak hanya karena kader partai, ada juga termasuk syarat elektoral. Kalau memang surveinya unggul kenapa tidak maju nomor satu, tapi ketika survei dibawah barulah ada negosiasi dalam dinamika politik, kita kerjasama politik yang disebut koalisi, kini kita menunggu keputusan DPP," pungkas AH.
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Samarinda 2024: Elektabilitas Andi Harun 91,4 Persen, Cawawali tak Berpengaruh?
Sebelumnya diberitakan, Koalisi Indonesia Maju (KIM) pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu menjadi prioritas Partai Golkar di Bumi Etam untuk kembali diajak berkoalisi menyukseskan Pilkada serentak 2024.
Sebelum-sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Kaltim H. Rudy Mas'ud (Harum) menegaskan memang ada instruksi DPP Golkar ke pengurus daerah untuk memprioritaskan Koalisi Indonesia Maju di Pilkada daerah.
"Partai Golkar diberi mandat untuk menjaga Koalisi Indonesia Maju, tetap terjalin, di Kaltim masih sangat cair, tetapi saya tidak menampik koalisi ini di kegiatan Pilkada," ujarnya, Senin (15/4/2024).
Terkait isu Seno Aji, yang juga Sekretaris Partai Gerindra Kaltim mencoba merapatkan diri dan menjadi pasangan Harum di Pilkada 2024 mendatang, turut dijawabnya.
Rudy Mas'ud belum mau membeberkan siapa sosok KT 2 yang akan dipilihnya untuk mendampinginya di Pigub 2024.
"Seno Aji salah satu petinggi Partai Gerindra Kaltim, saya tidak tahu apakah dari Partai Gerindra mendorong beliau. (Yang jelas) Hari ini kita diminta untuk melaksanakan survei lapangan tahap pertama April, kedua Juli dan ketiga Agustus dengan 3 lembaga survei berbeda, dan nanti diputuskan DPP, tentunya Parpol semua ingin menang," ungkapnya.
"Saya sampai detik ini masih jomblo, semuanya menyesuaikan, tentunya nikah ini menyatukan dua insan berbeda perlu sounding dulu," sambung Rudy Mas'ud.
Ditanya kriteria, ia membeberkan bahwa standar saja dan siap bersama membangun Kaltim.
Provinsi ini juga menurut Rudy Mas'ud sangat heterogen, sehingga ia tidak akan berbicara soal kedaerahan.
"Karena Kaltim sebagai IKN (Ibu Kota Negara), semua suku, bahasa dan agama harus bisa terakomodir, kita tidak bicara feodal tapi secara nasional," tukasnya.
Ia ingin membangun ekonomi Kaltim secara inklusif, tidak ada perbedaan agama, suku, agama dan bahasa tentunya menuju Indonesia Emas, tetapi Kaltim juga harus emas.
"Masyarakat Kaltim harus siap, kita harus menyiapkan agar bisa berkompetisi, dengan segala konsekuensinya artinya Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ke depan harus bisa membawa Kaltim emas," tandasnya.
Seno Aji sendiri belum ingin berkomentar lebih jauh karena masih melakukan rapat Bapilu untuk membahas siapa-siapa saja kader internal Partai Gerindra yang akan maju di Pilkada 2024.
"Dari rapat itu, siapa kader yang akan maju kita petakan, sampaikan ke DPP (Dewan Pimpinan Pusat) kader A-B-C-D ini mau maju dimana akan maju, dan kalau fix serta ada daerah yang tidak ada kader maju barulah buka pendaftaran," ujarnya.
Terkait peluang koalisi, juga masih ada terbuka lebar bagi Gerindra untuk partai lainnya.
Namun demikian, keputusan akhir akan ditentukan oleh DPP Partai Gerindra, sesuai dengan arahan dan kebijakan partai.
"Masih ada, Insya Allah. Saya masih fokus di Kukar 1, memang ada angin-angin dan omon–omon ke Kaltim 2 (KT 2) kita jajaki, ya nanti kita lihat mana lebih bagus dan proporsional untuk partai serta masyarakat Kaltim itu yang kita ambil," pungkasnya. (*)
Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.