Berita Nasional Terkini
Google Doodle Turut Memperingati Hari Bumi 22 April 2024, Tampilkan Keindahan Alam di Planet Bumi
Tampilan Google Doodle hari ini menampilkan kondisi bumi di berbagai negara sebagai bentuk memperingati Hari Bumi 2024.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNKALTIM.CO - Tampilan Google Doodle hari ini menampilkan kondisi bumi di berbagai negara sebagai bentuk memperingati Hari Bumi 2024.
Google Doodle ikut merayakan Hari Bumi Sedunia 2024 dengan menampilkan foto-foto udara dari berbagai lokasi di seluruh dunia, yang menyoroti "keindahan alam" planet ini.
Doodle ini berfungsi sebagai pengingat akan upaya yang sedang berlangsung oleh orang-orang, komunitas, dan pemerintah untuk melindungi keanekaragaman hayati dan sumber daya Bumi.
Untuk dapat melihatanya Anda cukup membuka beranda Google, maka Doodle Hari Bumi 2024 akan segera muncul.
Foto-foto yang ditampilkan Google Doodle hari ini merupakan daerah yang dilindungi di 6 negara yang berbeda.
Baca juga: 35 Ucapan Selamat Hari Bumi 2024 Terbaru yang Bisa Digunakan untuk Caption di Media Sosial
Seperti diketahui, tanggal 22 April diperingati sebagai Hari Bumi di seluruh dunia.
Tahun ini Hari Bumi jatuh pada Senin, 22 April 2024.
Momen ini ditetapkan untuk merayakan keindahan alam semesta dan untuk mempertimbangkan tindakan yang dapat kita ambil untuk melindungi bumi, planet tempat kita tinggal.
Melansir laman web Universitas Tarumanagara, Hari Bumi pertama kali dirayakan pada tahun 1970 sebagai respons terhadap kekhawatiran masyarakat akan polusi dan kerusakan lingkungan yang semakin meningkat.
Gerakan tersebut mendorong disahkannya undang-undang lingkungan yang penting di Amerika Serikat, termasuk Undang-Undang Udara Bersih dan Spesies Terancam Punah, serta pendirian lembaga lingkungan seperti Environmental Protection Agency (EPA).
Banyak negara kemudian mengadopsi undang-undang serupa.
Dan pada tahun 2016, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memilih Hari Bumi sebagai hari penandatanganan Perjanjian Iklim Paris.
Dilansir dari situs resmi Earth Day, tema Hari Bumi 2024 adalah “Planet vs. Plastics”.
Ini menekankan komitmen untuk mengakhiri penggunaan plastik demi kesehatan manusia dan planet kita, menuntut pengurangan 60 persen produksi semua plastik pada tahun 2040.
Tema ini menyerukan untuk mengadvokasi kesadaran luas mengenai risiko kesehatan dari plastik, penghapusan segera semua plastik sekali pakai, mendesak untuk Perjanjian PBB yang kuat tentang Polusi Plastik, dan menuntut akhir dari tren fast fashion.
Nah, bagi Anda yang penasaran terkait lokasi negara-negara yang ada pada Google Doodle hari ini, simak ulasan berikut yang dilansir dari Hindustan Times dan India Times.
6 Lokasi yang Ada di Google Doodle Hari Bumi 2024
1. Kepulauan Turks dan Caicos

Pulau-pulau tersebut merupakan rumah bagi kawasan keanekaragaman hayati yang penting dengan upaya konservasi yang bertujuan untuk mengatasi tantangan lingkungan yang sedang berlangsung.
Termasuk melindungi sumber daya alam dan terumbu karang serta memulihkan spesies yang terancam punah seperti iguana batu di Kepulauan Turks dan Caicos.
2. Taman Nasional Scorpion Reef di Meksiko dikenal sebagai Arrecife de Alacranes.

Juga dikenal sebagai Arrecife de Alacranes, ini adalah terumbu karang terbesar di selatan Teluk Meksiko dan cagar biosfer UNESCO.
Kawasan perlindungan laut berfungsi sebagai perlindungan bagi kompleks karang dan beberapa spesies burung dan penyu yang terancam punah.
3. Taman Nasional Vatnajökull, Islandia

Didirikan sebagai taman nasional pada tahun 2008 setelah puluhan tahun melakukan advokasi.
Situs Warisan Dunia UNESCO ini melindungi ekosistem di dalam dan sekitar gletser terbesar di Eropa.
Perpaduan gunung berapi dan es glasial menghasilkan lanskap dan flora langka.
4. Taman Nasional Jaú, Brasil

Juga dikenal sebagai Parque Nacional do Jaú, ini adalah salah satu cagar hutan terbesar di Amerika Selatan dan Situs Warisan Dunia UNESCO.
Terletak di jantung hutan hujan Amazon, hutan ini melindungi sejumlah besar spesies, termasuk margay, jaguar, berang-berang raksasa, dan manatee Amazon.
5. Uni Afrika meluncurkan Tembok Hijau Besar di Nigeria pada tahun 2007

Dimulai pada tahun 2007, inisiatif yang dipimpin oleh Uni Afrika ini memulihkan lahan yang terkena dampak penggurunan di seluruh Afrika.
Seperti menanam pohon dan tumbuh-tumbuhan lainnya sambil menerapkan praktik pengelolaan lahan berkelanjutan.
Hal ini juga memberikan peningkatan peluang ekonomi, ketahanan pangan, dan ketahanan iklim bagi masyarakat dan komunitas di wilayah tersebut.
6. Cagar Alam Kepulauan Pilbara, Australia

Terletak di salah satu Cagar Alam Pulau Pilbara.
Merupakan salah satu dari 20 cagar alam di Australia yang membantu melindungi ekosistem yang rapuh, habitat alami yang semakin langka, dan sejumlah spesies yang terancam atau terancam punah.
Termasuk berbagai spesies penyu laut, burung pantai, dan burung laut.
Saat ini, lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia akan memperingati Hari Bumi.
Sebuah pengingat untuk mempraktikkan kebiasaan berkelanjutan sepanjang tahun, dan untuk melanjutkan upaya yang diperlukan untuk menghemat air, listrik, dan sumber daya lainnya.
Sejarah Hari Bumi
Hari Bumi diperingati setiap tahunnya pada 22 April.
Peringatan Hari Bumi atau Earth Day ini tidak lepas dari gerakan lingkungan modern yang terjadi pada tahun 1970.
Dilansir laman resmi Earth Day, Hari Bumi dicanangkan oleh aktivis lingkungan di Amerika Serikat (AS), Gaylord Nelson pada 1970.
Di tahun 1960-an hingga 1970-an awal, AS mengalami gejolak ekonomi dan politik.
Bukan cuma itu, polusi udara juga terjadi di mana-mana, sebab pabrik-pabrik banyak menghasilkan asap dan lumpur yang tak terkontrol.
Namun kala itu belum banyak orang yang sadar akan bahaya polusi udara bagi kesehatan.
Akhirnya pada 1962, Rachel Carson menerbitkan buku berjudul Silent Spring yang menyoroti masalah lingkungan, terutama bahaya pestisida di pedesaan Amerika.
Buku tersebut berhasil memunculkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang sehat.
Pada Januari 1969, mulai bermunculan aktivis-aktivis lingkungan, terlebih mereka menyaksikan kerusakan akibat tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara, California.
Salah satunya adalah Gaylord Nelson yang juga merupakan Senator.
Ia sudah mengkhawatirkan memburuknya lingkungan di AS sejak lama.
Pada 1969 Nelson memimpin gerakan lingkungan modern dan mengembangkan gagasan tentang Hari Bumi.
Nelson kemudian mengumumkan konsep Hari Bumi pada sebuah konferensi di Seattle, pada musim gugur tahun 1969.
Dia mengundang seluruh masyarakat untuk terlibat.
Denis Hayes, seorang aktivis muda yang pernah menjabat sebagai presiden mahasiswa di Universitas Stanford, terpilih sebagai koordinator nasional Hari Bumi.
Diketahui, dia bekerja dengan pasukan sukarelawan mahasiswa dan beberapa anggota staf dari kantor Senat Nelson untuk mengatur proyek tersebut.
“Hari Bumi berhasil karena respons spontan di tingkat akar rumput.
Kami tidak punya waktu atau sumber daya untuk mengorganisir 20 juta demonstran dan ribuan sekolah dan komunitas lokal yang berpartisipasi. Itu adalah hal yang luar biasa tentang Hari Bumi.
Itu mengatur dirinya sendiri," kata Nelson.
Pada Hari Bumi pertama pada 22 April 1970, aksi unjuk rasa diadakan di Philadelphia, Chicago, Los Angeles dan sebagian besar kota Amerika lainnya.
Sejak saat itu, Hari Bumi terus diperingati hingga hari ini dan kampanye Hari Bumi masih terus dilakukan di seluruh dunia. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.