Amalan dan doa

Besok Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024, Ini Bacaan Niat Puasa Syawal jika Digabung Ayyamul Bidh

Hari ini telah masuk 14 Syawal 1445 H besok sudah masuk jadwal puasa Ayyamul Bidh April 2024.

Editor: Nur Pratama
Freepik designed by pikisuperstar
Ilustrasi puasa Syawal. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini telah masuk 14 Syawal 1445 H besok sudah masuk jadwal puasa Ayyamul Bidh April 2024.

Jadwal puasa Ayyamul Bidh di Bulan Syawal 1445 H jatuh pada tanggal 24, 25, 26 Mei 2024.

Lantas bagaimana bacaan niatnya? Apakah membaca niat puasa Syawal atau puasa Ayyamul Bidh?

Simak berikut penjelasannya.

Diketahui di Bulan Syawal setelah perayaan Idul Fitri 1 Syawal, umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa sunnah sebanyak 6 hari.

puasa Syawal tersebut boleh dilaksanakan berurutan atau tidak berurutan.

Baca juga: Apa Boleh Mengerjakan puasa Syawal di Hari Jumat? Ini Penjelasan Lengkap Ustaz Abdul Somad

Misalnya melaksanakan puasa Syawal di hari puasa Senin Kamis, maka otomatis mendapatkan pahala berlipat yaitu pahala puasa Syawal dan puasa Senin Kamis.

Begitu juga saat melaksanakan puasa Syawal di hari puasa Ayyamul Bidh, maka juga akan mendapatkan keutamaan keduanya.

Bacaan niat puasa Syawal gabung puasa Ayyamul Bidh

Dilansir tribunnews.com, para ulama menyebut menggabungkan niat dua ibadah dengan at-Tasyrik fin Niyah atau Tadakhul an-Niyah.

Para ulama menyebutnya “at-Tasyrik fin Niyah” atau “Tadakhul an-Niyah” (menggabungkan niat).

Terdapat kaidah yang diberikan para ulama dalam masalah menggabungkan niat,

إذا اتحد جنس العبادتين وأحدهما مراد لذاته والآخر ليس مرادا لذاته؛ فإن العبادتين تتداخلان

"Jika ada dua ibadah yang sejenis, yang satu maqsudah li dzatiha dan satunya laisa maqsudah li dzatiha, maka dua ibadah ini memungkinkan untuk digabungkan. (‘Asyru Masail fi Shaum Sitt min Syawal, Dr. Abdul Aziz ar-Rais, hlm. 17).

Dari kaidah di atas, beberapa amal bisa digabungkan niatnya jika terpenuhi dua syarat.

Pertama, amal itu jenisnya sama. Salat dengan salat, atau puasa dengan puasa.

Kedua, ibadah yang maqsudah li dzatiha tidak boleh lebih dari satu. Karena tidak boleh menggabungkan dua ibadah yang sama-sama maqsudah li dzatiha.

ibadah maqshudah li dzatiha atau ibadah yang berdiri sendiri atau diperintahkan secara khusus, seperti salat dan puasa wajib, salat Dhuha, salat witir, dan puasa Syawal.

Kedua adalah laisa maqshudah li dzatiha, yaitu ibadah yang tidak berdiri sendiri, yang penting amalan tersebut ada pada kesempatan tertentu, apa pun bentuknya.

Contoh jenis ibadah ini adalah salat tahiyatul masjid, puasa Senin-Kamis, dan puasa Ayyamul Bidh.

Dari keterangan di atas, puasa syawal termasuk ibadah maqsudah li dzatiha sementara puasa Ayyamul Bidh adalah laisa maqsudah li dzatiha.

Jadwal puasa Ayyamul Bidh

Selasa, 25 Mei 2021/13 Syawal 1442 H : puasa Ayyamul Bidh hari ke-1

Rabu, 26 Mei 2021/14 Syawal 1442 H: puasa Ayyamul Bidh hari ke-2

Kamis, 27 Mei 2021/15 Syawal 1442 H: puasa Ayyamul Bidh hari ke-3

Bacaan niat puasa syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَي

(Nawaitu shauma ghadin ‘an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Terjemahannya, "Aku berniat puasa besok dari enam hari Sy,,awal, sunnah karena Allah Ta’ala."

Niat puasa ayyamul bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta’ala.

“Saya niat berpuasa besok pada (ayyamul bidh) hari-hari putih sunah karena Allah Ta’ala.

Keutamaan puasa syawal

Nabi Muhammad SAW bersabda "Barangsiapa berpuasa penuh di Bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam (6) hari di bulan Syawal, maka Pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun" (HR. Muslim).

Keutamaan puasa Ayyamul Bidh

puasa Ayyamul Bidh diartikan sebagai puasa pada 3 hari bulan bersinar terang, sehingga malam tampak putih bercahaya.

Melansir Tribunnews.com, dalam kitab 'Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari dijelaskan bahwa sebab dinamai Ayyamul Bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi.

Ketika Nabi Adam diturunkan ke bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam.

Kemudian Allah memberikan wahyu untuk berpuasa selama tiga hari yaitu tanggal 13, 14, 15.

Ketika hari pertama puasa, sepertiga badannya menjadi putih.

Hari kedua, sepertiganya menjadi putih dan hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.

Melakukan puasa putih sama halnya dengan puasa sepanjang tahun.

Ini seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari nomor 1979).

Adapun anjuran untuk melaksanakan puasa putih adalah sebagai berikut:

Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan)

Amalan Utama di Bulan Syawal

Ada sejumlah amalan yang dapat mendatangkan pahala berlimpah apabila dikerjakan semata-mata karena Allah Subhanahu wata'ala.

Simak amalan-amalan yang bisa dikerjakan pada bulan Syawal sebagaimana dilansir baznas-sumedang.org:

1. puasa Syawal 6 Hari

puasa enam hari di bulan Syawal memiliki keutamaan seperti puasa sepanjang tahun.

Sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang berasal dari Abu Ayub Al Anshari, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر

“Barang siapa berpuasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun.” (HR Muslim, Imam Ahmad juga meriwayatkan dari hadits Jabir).

2. puasa Senin Kamis

Beberapa riwayat mengatakan puasa Senin dan Kamis merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.

Sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah ra:

“Rasulullah Shallallahu alaihi awasallam sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad).

3. puasa Ayyamul Bidh

Amalan sunnah di bulan Syawal lainnya adalah puasa Ayyamul Bidh.

puasa sunnah ini dikerjakan setiap tangal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah) setiap bulannya.

Dalam riwayat Bukhari yang berasal dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash RA disebutkan, salah satu keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.

4. Silaturahmi

Syawal adalah bulan yang baik untuk menyambung tali silaturahmi.

Anjuran dan perintah untuk menjalin tali silaturahmi disebutkan dalam sebuah hadis dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasulullah menjawab:

تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ

Artinya: “Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari no. 5983)

5. Bersedekah

Sedekah merupakan amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk dilakukan kapanpun.

Sedekah sebaiknya dilakukan segera sebagai salah satu bentuk ungkapan syukur atas nikmat Allah SWT.

Amalan ini sangat dicintai Allah Subhanahu wata'ala, sehingga diberikan balasan dan pahala yang berlipat ganda bagi setiap muslim yang mengerjakannya.

Dengan melaksanakan sedekah, maka kita akan memiliki rasa empati yang tinggi, terhindar dari sifat kikir dan selalu bersyukur, serta membukakan pintu rezeki dari arah manapun.

Jadi sedekah tidaklah mengurangi harta.

Sebaliknya, sedekah malah akan membuka pintu rezeki selebar-lebarnya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

Artinya : “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558, dari Abu Hurairah)

6. Melangsungkan Pernikahan

Amalan lain yang dianjurkan pada bulan Syawal adalah melangsungkan pernikahan atau membangun rumah tangga.

Menikah pada bulan Syawal merupakan salah satu sunah Rasul yang pada masa dahulu ditujukan untuk menepis kepercayan sesat dari orang-orang jahiliyah yang menganggap pernikahan di bulan Syawal dapat membawa kesialan atau bencana.

Sebagaimana hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu Anha:

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim).

7. Iktikaf

Iktikaf adalah aktivitas berdiam diri di masjid dalam satu tempo tertentu dengan melakukan amalan-amalan (ibadah-ibadah) tertentu untuk mengharapkan ridha Allah.

Kebiasaan iktikaf yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan disunahkan untuk terus dikerjakan pada bulan Syawal.

Berbagai amalan dan ibadah dapat dilakukan selama melaksanakan iktikaf untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata'ala dengan berzikir, melaksanakan salat lima waktu dan salat sunnah, serta membaca Alquran.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Keistimewaan Bulan Syawal dan 7 Amalan Utama yang Dapat Dilakukan, Ada puasa Syawal 6 Hari, 


Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Niat puasa Ayyamul Bidh Digabung dengan puasa Syawal 1442 Hijriah, Ini Pahala yang Didapat, 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved