Amalan dan doa

Hukum Merayakan atau Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Menurut Islam, Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Ucapan selamat ulang tahun disampaikan sebagai bentuk ikut berbahagia dalam momen pertambahan usia seseorang.

Editor: Nur Pratama
Capture Kanal youtube Adi Hidayat Official
Sosok Ustadz Adi Hidayat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Banyak muslim yang merayakan atau mengucapkan selamat ulang tahun kepada anak atau keluarga. 

Momen ulang tahun adalah momen yang spesial, dan biasanya disambut dengan antusias dan sukacita.

Mereka yang berulang tahun biasanya akan mendapat hadiah dari orang-orang terdekat serta ucapan selamat ulang tahun yang disertai dengan doa dan harapan.

Ucapan selamat ulang tahun disampaikan sebagai bentuk ikut berbahagia dalam momen pertambahan usia seseorang.

Nah, umat Muslim juga kerap memberikan ucapan selamat ulang tahun.

Selain bahasa Indonesia, ada pula ucapan selamat ulang tahun dalam bahasa Arab, misalnya barakallah fii umrik.

Lantah bagaimanakah sebenarnya hukum merayakan ulang tahun atau mengucapkan selamat ulang tahun menurut ajaran Islam?

Baca juga: Doa Sebelum Bekerja Agar Pekerjaan yang Dilakukan Dilindungi Allah dan Penuh Keberkahan

Apakah hal tersebut diperbolehkan atau justru dilarang?

Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Soal Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun

Ustaz Adi Hidayat memberikan penjelasannya terkait hal tersebut, dilansir video yang diunggah di YouTube Ceramah Pendek pada 25 Oktober 2017.

Ustaz Adi Hidayat menegaskan boleh memberi ucapan kepada mereka yang berulang tahun jika disertai dengan doa-doa yang baik.

Lain halnya jika memberikan ucapan semata-mata untuk merayakan pesta ulang tahun.

Disebutkan Ustaz Adi Hidayat, hal itu memang tidak dosa, namun hukumnya makruh.

Makruh berarti perbuatan yang dianjurkan untuk tidak dilakukan.

"Boleh tidak mengucapkannya? Apa yang dimaksud mengucapkan di sini? kalau (mengucapkan) untuk motivasi kebaikan itu boleh, sah," ujar Ustaz Adi Hidayat.

"Tapi kalau sekadar misalnya hal yang tidak ada manfaatnya, pesta dan sebagainya itu nggak ada manfaatnya," imbuhnya.

"Hukumnya makruh, dosa sih nggak, cuma makruh aja tidak disukai," ungkap Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat kemudian menceritakan kisah Nabi Muhammad SAW yang merayakan hari kelahirannya dengan meningkatkan ibadah.

Ia pun mengingatkan umat Muslim untuk senantiasa mencontoh apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

"Nabi Muhammad SAW puasa di hari Senin, ketika ditanya, 'kenapa anda puasa?' kata beliau, 'ini hari dimana saya dilahirkan'," kata Ustaz Adi Hidayat.

"Jadi, Nabi Muhammad SAW mensyukuri kelahirannya dengan meningkatkan ibadah, salah satunya dengan puasa," pungkasnya.

Penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang Hukum Ucapan Selamat Ulang Tahun dalam Pandangan Islam
Pemuka agama sekaligus dai asal Riau, Ustaz Abdul Somad, juga sudah pernah membahas terkait hukum mengucapkan selamat ulang tahun.

Penjelasan pendakwah yang akrab disapa UAS itu juga banyak beredar dalam video-video singkat baik di YouTube maupun media sosial.

Dalam sebuah tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Ustadz Abdul Somad Official berjudul "Hukum Mengucap Ulang Tahun", Ustaz Abdul Somad menjelaskan terkait hukum mengucapkan selamat ulang tahun, baik itu disampaikan dalam Bahasa Arab maupun bahasa lainnya.

Sebagaimana disampaikan Ustaz Abdul Somad, hal tersebut dilihat berdasarkan substansinya.

Misalnya saja seperti beberapa ucapan yang sering atau populer digunakan oleh orang banyak, yaitu HBD (Happy Birthday), selamat ulang tahun, barakallahu fii umrik, atau mabruk alfa mabruk.

"Pertama Happy, Happy itu kan senang," jelas Ustaz Abdul Somad.

Oleh sebab itu, merujuk pada kata 'Happy' dalam ungkapan Happy Birthday atau HBD memiliki substansi senang.

Kemudian ucapan dalam bahasa Indonesia, selamat ulang tahun yang memiliki substansi selamat.

"Selamat ini dari bahasa Arab, 'Allahumma inna nas-aluka salamatan'. Makanya disebut doa selamat," jelasnya.

Ucapan ketiga, lanjut UAS adalah ucapan barakallahu fii umrik yang memiliki arti 'semoga Allah memberkahi umurmu'.

Ucapan dalam Bahasa Arab ini memiliki substansi berkah.

Dan yang terakhir ucapan mabruk alfa mabruk sebagaimana dijelaskan oleh UAS bahwa sebenarnya kalimat ini kurang tepat.

"Sebetulnya yang tepat itu adalah mubarak, karena fi'il madhi-nya baraka-yubaarik," terang UAS.

Namun di seluruh negara Arab lebih populer penyebutan mabruk sehingga ucapan ini disebut sebagai ungkapan yang salah namun populer.

Hal ini sebagaimana dicontohkan dalam penggunaan kalimat Dzahir dan Batin di Indonesia, dimana kata Dzahir lebih populer dan sering dijumpai dengan tulisan 'lahir'.

Meski demikian, UAS tidak mempermasalahkan ungkapan mabruk alfa mabruk.

Dari penjabaran substansi masing-masing ungkapan, semuanya itu mengandung doa.

"Nah, dari empat ungkapan ini, senang, selamat, berkah, apa?" tanya UAS.

"Kalau digabungkan ketiganya ini senang selamat berkah, sebetulnya isinya ini apa? Doa, kan itu isinya," jelasnya.

Doa-doa ini bisa memberi memberi semangat untuk mereka yang berulang tahun.

Sementara itu, ditambahkan oleh UAS bahwa yang haram bukanlah mengucapkan selamat ulang tahun, melainkan tradisinya seperti meniup lilin.

Berikut ini 7 amalan baik yang bisa dilakukan di bulan Syawal.

Lengkap dengan doa setelah sholat tahajud agar selalu diberi keberkahan oleh Allah SWT.

1. Silaturahmi

Melansir Majelis Ulama Indonesia (MUI), Selasa (11/4/2024), bulan Syawal adalah momen untuk lebih memupuk silaturahmi.

Setelah melaksanakan salat Ied, umat Islam akan saling mengunjungi kerabat dan keluarga kita untuk mengucapkan selamat sekaligus saling mendoakan kebaikan dan memaafkan.

Keutamaan menyambung silaturahmi sebagaimana dalam sabda Rasullullah sallallohu alaihi wa salam dari sahabat yang mulia Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu Rasulullah sallallohu alaihi wa salam bersabda:

“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaknya ia menyambung silaturrahminya (dengan kerabat).”(HR. Bukhari)

2. Puasa Enam Hari

Puasa Syawal sebaiknya dilakukan secara berurutan. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa puasa ini boleh dilakukan kapan saja (selain hari yang dilarang untuk puasa) selama masih di bulan Syawal.

Amalan ini juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

“Siapa saja yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).

3. Tetap Menjaga Salat Wajib dan Sunah

Dalam hal ini Allah telah mengingatkan di dalam Alquran untuk menjaga salat wajib sebagaimana dalam Q.S Al-Baqarah ayat 238;

Artinya: Hendaklah kalian senantiasa menjaga salat-salat (yang telah diperintahkan)…

Maka amalan salat baik wajib maupun sunah yang telah rutin dilaksanakan di bulan Ramadan hendaknya dijaga seterusnya.

4. Menikah

Mengenai amalan ini berdasar pada riwayat yang disampaikan oleh ibunda kaum muslimin istri Rasulullah sallallohu alaihi wa salam yang tercinta ‘Aisyah Radhiyallahu Anha.

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawwal dan berkumpul denganku pada bulan Syawwal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim).

Imam An Nawawi memberikan penjelasan hadis di atas bahwa “Di dalam hadis ini terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal.”

5. Sedekah

Sedekah merupakan amalan yang dicintai Allah SWT. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ayat Al-Qur'an yang menyebutkan tentang sedekah, salah satunya dalam surat Al-Baqarah ayat 271,

“Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Baqarah: 271).

6. Puasa Ayyamul Bidh

Dikutip dari Baznas.go.id, malan sunah di bulan Syawal lainnya adalah puasa Ayyamul Bidh. Puasa sunnah ini dikerjakan setiap tangal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah) setiap bulannya.

Dalam riwayat Bukhari yang berasal dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash RA disebutkan, salah satu keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh adalah seperti berpuasa sepanjang tahun. Keutamaan ini juga dijelaskan dalam riwayat Abu Daud.

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

Artinya: “Puasa tiga hari di setiap bulannya adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari).

Puasa Ayyamul Bidh juga menjadi salah satu dari tiga hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi SAW. Sebagaimana tertulis dalam riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW memberikan tiga wasiat kepada salah seorang sahabatnya, Abu Darda.

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

Artinya: “Rasulullah SAW berpesan kepadaku tiga hal yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati, yaitu berpuasa setiap tiga hari pada setiap bulannya, mengerjakan dua rakaat salat duha, serta salat witir sebelum tidur.” (HR Bukhari dan Muslim).

7. Puasa Senin Kamis

Beberapa riwayat mengatakan puasa Senin dan Kamis merupakan salah satu puasa sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah ra :

“Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad).

Dikutip dari buku Puasa Senin-Kamis oleh Mahmud Ahmad Mustafa, hari Senin dan Kamis merupakan hari diperiksanya amal seseorang.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Amal-amal perbuatan itu diajukan (diaudit) pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin amal perbuatanku diajukan (diaudit) pada saat aku sedang puasa.” (HR Tirmidzi).

Ikuti berita menarik lainnya di saluran Whatsapp dan google news Tribun Kaltim

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul 7 Amalan Sunah Pahala Melimpah di Bulan Syawal, Termasuk Menikah, 

Artikel ini telah tayang di TribunTernate.com dengan judul Penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang Hukum Ucapan Selamat Ulang Tahun dalam Islam, 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved