Berita Nasional Terkini

Brigadir RAT 2 Tahun Kerja Jadi Ajudan Pengusaha tapi tak Diketahui Atasan, Kompolnas: Aneh

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyoroti kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) alias Brigadir RAT yang diduga bunuh diri.

Editor: Heriani AM
IST via Tribunnews.com
Terungkap dalam rekaman CCTV detik-detik Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) ternyata sempat menurunkan penumpang anak kecil serta seorang wanita sebelum ia tewas tertembak di dalam mobil Toyota Alphard pada Kamis (29/4/2024). Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyoroti kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) alias Brigadir RAT yang diduga bunuh diri. 

TRIBUNKALTIM.CO -  Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyoroti kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) alias Brigadir RAT yang diduga bunuh diri.

Kompolnas meminta atasan dari Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) yang tewas diduga bunuh diri, untuk diperiksa.

Poengki merasa heran karena pimpinan tersebut tidak tahu bahwa RAT bekerja menjadi pengawal seorang pengusaha di Jakarta.

“Pimpinan harus tahu. Justru pimpinannya harus diperiksa kalau sampai tidak tahu,” kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat dikonfirmasi, Rabu (1/5/2024).

Baca juga: Rekaman CCTV Detik-detik Brigadir RAT Ditemukan Tewas, Ada 13 Momen hingga Terdengar Suara Letusan

Kompolnas mempertanyakan kenapa seorang anggota Satlantas Polresta Manado bisa mendapat pekerjaan sampingan di Jakarta tanpa izin atasannya.

Sebab, menurut dia, seorang polisi jika sudah di luar jam dinasnya diperbolehkan memiliki usaha atau menambah penghasilan dengan syarat tidak boleh ada konflik kepentingan.

“Jika almarhum tugas di Jakarta tanpa sepengetahuan dan ijin atasan di Manado, hal tersebut juga aneh karena praktiknya sudah 2 tahun, kok atasan tidak tahu apa-apa? Padahal atasan wajib tahu dan terikat dengan aturan pengawasan melekat terhadap anggotanya,” tanya dia.

Sebagai informasi, Brigadir RAT, anggota Satlantas Polresta Manado mengakhiri hidupnya dengan cara menembakkan pistol ke kepalanya di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) sore.

Peluru yang menembus pelipis kepala bagian kanan menuju pelipis kirinya itu berasal dari senpi berjenis HS dengan kaliber sembilan milimeter.

Peluru itu juga membuat bagian atas mobil Toyota Alphard berlubang. Kabid Humas Polda Sulawesi Utara Kombes (Pol) Michael Irwan Thamsil mengatakan, Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) yang tewas bunuh diri sempat menjadi ajudan seorang pengusaha di Jakarta.

“Hasil pemeriksaan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulut demikian (Brigadir RAT menjadi ajudan pengusaha),” kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (30/4/2024).

Namun, pekerjaan yang dilakukan mendiang lebih dari dua tahun itu tak memiliki izin. Brigadir RAT disebut tak mengantongi surat tugas untuk menjadi ajudan seorang pengusaha.

“Hasil pemeriksaan dari Propam Polda Sulut menyatakan bahwa Brigadir RAT, tidak ada surat tugas dan izin dari kesatuan atau pimpinannya,” tutur Irwan.

13 Momen hingga Terdengar Letusan

Rekaman CCTV detik-detik Brigadir Ridhal Ali Tomi atau RAT ditemukan tewas, ada 13 momen hingga terdengar suara letusan.

Kasus tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi masih menuai perhatian publik.

Polisi pun membeberkan fakta berdasarkan rekaman CCTV di tempat kejadian perkara.

Terungkap fakta baru lainnya mengenai aktivitas yang dilakukan oleh Brigadir Ridhal Ali Tomi atau RAT sebelum akhirnya diduga mengakhiri hidup pada Kamis (25/4/2024).

]Baca juga: Mirip Kasus Ferdy Sambo? Kronologi Kematian Brigadir Ridhal Ali yang Tewas Tertembak di Dalam Mobil

Dari rekaman CCTV yang ditunjukkan Polres Metro Jakarta Selatan saat konferensi pers pada Senin (29/4/2024), terungkap Brigadir Ridhal sempat menurunkan seorang anak kecil dan wanita.

Anggota Labkrim Polri, Ipda Saji mengatakan, ada sekitar 13 momen rekaman CCTV yang dianalisa.

Lalu, momen Brigadir Ridhal menurunkan anak kecil dan wanita tersebut ada pada adegan keenam.

Di mana, anak kecil memakai baju biru dongker dan celana pendek turun pertama dari mobil tersebut.

Kemudian, diikuti oleh pria berbadan tegap dan memakai baju safari berwarna hijau army keluar dari pintu depan sebelah kiri.

Pria itu diduga merupakan seorang ajudan atau pengawal.

Anggota Satlantas Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) ditemukan tewas diduga karena bunuh diri dengan senjati api di dalam mobil Toyota Alphard hitam di Jalan Mampang Prapatan IV/ RT 010/02 Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).
Anggota Satlantas Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) ditemukan tewas diduga karena bunuh diri dengan senjati api di dalam mobil Toyota Alphard hitam di Jalan Mampang Prapatan IV/ RT 010/02 Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024). (Kolase Tribunnews/Ist)

"Lalu pria berbaju hijau army kami sebutnya pria 2, pria anak turun dari tengah kiri, kemudian perempuan mengenakan dress turun dari tengah kanan," kata Ipda Saji.

"Kemudian perempuan berbaju putih celana hijau turun dari tengah kiri. Di momen yang ketujuh ada indikator mobil Alphard menyala kemudian mundur," sambung dia.

Di adegan kedelapan, mobil berhenti mundur dan lampu indikator menyala setop.

Kemudian adegan kesembilan, mobil mundur kembali jalan belok ke kanan serta kaca mobil kanan tertutup.

Pria berbadan tegap itu kemudian membantu penumpang wanita yang merupakan ART atau baby sitter keluarga tersebut untuk turun mobil dari pintu tengah kiri.

Bersamaan itu, turun juga wanita muda lewat pintu tengah sebelah kanan.

Baca juga: Brigadir Ridhal Ali Tewas di Rumah Pengusaha di Jakarta, Istri Tidak Percaya Suami Bunuh Diri

Wanita muda itu turun tampak sambil menggendong seorang anak balita.

Tak lama menurunkan lima orang itu, Brigadir Ridhal memundurkan mobilnya dan selanjutnya mengendarai mobil Alphard hitam itu.

"Kemudian momen ke-10, mobil dimaksud berhenti mundur dan belok kanan lampu indikator setop menyala."

"Jadi ada dua kali berhenti, kemudian terjadi suara letusan atau letupan, sudah kami lakukan analisis," ucapnya.

Penyelidikan Kasus Tewasnya Brigadir Ridhal Dihentikan

Sebagai informasi, penyelidikan kasus Brigadir Ridhal ini dinyatakan selesai dan dihentikan.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro.

"Setelah kami sampaikan bukti-bukti yang ada dengan kolaborasi secara komprehensif, baik itu dari kedokteran forensik, laboratorium forensik, maupun dari siber, kami buka semua."

"Kami simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri. Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," ujarnya dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Senin (29/4/2024).

Baca juga: Polisi Bunuh Diri, Jenazah Brigadir RAT Ditemukan di Mobil di Depan Rumah Pengusaha Batu Bara

Bintoro menegaskan, tak ada orang lain selain anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara itu di tempat kejadian perkara (TKP).

Sehingga, Brigadir Ridhal dinyatakan tewas karena bunuh diri di dalam mobil Toyota Alphard dengan cara menembakkan senjata api (senpi) jenis HS dengan kaliber 9 milimeter.

"Disimpulkan bahwa jenazah yang ditemukan di dalam mobil pada halaman rumah di jalam Mampang Prapatan IV nomor 20, Tegal Parang Mampang, Jakarta Selatan, karena korban bunuh diri," kata Bintoro.

"Dengan cara menembakan senjata api HS kaliber 9 milimeter ke arah kepala demikian," tambahnya.

Namun, Bintoro belum membeberkan apa motif Brigadir Ridhal melakukan bunuh diri.

"Masih kami dalami, masih kami dalami untuk motif yang bersangkutan bunuh diri ini apa," tuturnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terkuak Fakta Baru Tewasnya Brigadir Ridhal, Sempat Turunkan Anak Kecil dan Wanita dari Mobil

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved