Berita Balikpapan Terkini

Hadir saat Pandemi Covid-19 Melanda, UMKM Buen Kanam Produksi Beragam Camilan Jadul nan Sehat

Hadir saat pandemi Covid-19 melanda, UMKM Buen Kanam Balikpapan Kini produksi beragam camilan jadul nan sehat.

Penulis: Ardiana | Editor: Diah Anggraeni
Tribun Kaltim
Pemilik UMKM Buen Kanam Balikpapan, Adhayanti saat memamerkan beberapa produk buatannya. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Hadir di Balikpapan sejak 2020 lalu, Buen Kanam terus berupaya menghadirkan beragam camilan jadul yang sehat.

Pemilik usaha Buen Kanam, Adhayanti mengatakan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) miliknya berdiri saat pandemi Covid-19 melanda.

Saat itu dirinya tengah berupaya mencari penghasilan lain di tengah krisis ekonomi akibat pandemi.

"Basic-nya kerajinan dulu. Karena masa pandemi cukup mengurangi pendapatan, jadi banting setir membuat produk yang sekarang," ujarnya, Jumat (3/5/2024).

Baca juga: Dapur dan Kamar Mandi Warga Balikpapan Ambruk Akibat Longsor, Ketua RT Sempat Mengira Gempa Bumi

Nama Buen Kanam dipilih karena mengandung arti sangat enak (dalam bahasa Banjar disebut nyaman banar).

Usaha tersebut memiliki ragam produk camilan jadul tapi sehat, seperti stik bawang Dayak, keminting, amplang kangkung, hingga permen asam yang cocok menjadi oleh-oleh khas Balikpapan

"Produk kemintingnya itu berupa kue jadul dari Balikpapan yang dihadirkan dengan versi berbeda dengan motif kerang. Karena Kota Balikpapan dikenal dengan hasil lautnya," tambahnya. 

Produk camilan sehat itu pun kini telah tersedia di 8 outlet di Balikpapan.

"Yang paling cepat terjual habis itu produk stik bawang dayak dan keminting," ujarnya. 

Adhayanti membeberkan, dirinya mampu memproduksi sekitar 130 pcs dalam sebulan.

Produknya itu lantas dititipkan di toko oleh-oleh.

"Stik bawang dayak ini setahu saya tak ada kompetitor. Minuman sudah ada, camilan belum ada," jelasnya. 

Baca juga: Cara Irvan Taufik dalam Meningkatkan Pendidikan di Balikpapan Kaltim, Membangun Sekolah Baru

Sementara itu, produk keminting dan permen asam diproduksi 3 kali dalam seminggu dan disebar di beberapa outlet dengan jumlah 100 pcs. 

"Amplang kangkung sudah keluar pulau juga penjualannya," ungkapnya. 

Untuk diketahui, produk stik bawang dayak, keminting dan amplang kangkung dibanderol dengan harga Rp 25 ribu.

Sementara untuk produk permen asam bisa dinikmati hanya dengan membayar Rp 15 ribu. 

"Ada beberapa rencana untuk membuat produk baru, dengan bahan bawang Dayak. Tapi juga masih mikirin strategi pemasarannya, termasuk kemasan dan lain-lain," pungkasnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved