Banjir di Mahakam Ulu

7 Fakta Dahsyatnya Banjir di Mahulu yang Masih 1 Provinsi dengan IKN Kaltim, Ribuan Rumah Terendam

Sejumlah fakta baru seputar banjir di Mahulu atau Mahakam Ulu, Kaltim, Kamis (16/5/2024) terungkap.

Editor: Doan Pardede
HO
BANJIR DI MAHULU - Sejumlah fakta baru seputar banjir di Mahulu atau Mahakam Ulu, Kaltim, Kamis (16/5/2024) terungkap. 

Kepala BPBD Mahulu, Agus Darmawan mengatakan berkaca dari pengalaman banjir di tahun-tahun sebelumnya, banjir ini adalah yang paling parah sepanjang sejarah. 

"Ini menurut cerita dari tahun-tahun sebelumnya ini yang paling parah sepanjang sejarah," katanya, Kamis (16/5/2024). 

Ia menyebut, sebelumnya Mahulu pernah mengalami bencana serupa di tahun 2005. 

Di mana pada tahun tersebut banjir yang melanda Mahulu mencapai ketinggian 2 meter.   

Baca juga: Pasokan Air Bersih di Mahakam Ulu Kaltim Semakin Menipis karena Dampak Banjir

"Bahkan ini banjir yang paling tinggi sejak 2005," ujarnya. 

Ia menyebut faktor penyebab tingginya banjir kali ini karena intensitas hujan yang cukup tinggi. 

Namun, sebelumnya BPBD telah memberikan imbauan kepada masyarakat tentang hal ini. 

"Kita susah memprediksi cuaca ya karena memang intensitas hujan di bulan ini tinggi. Intinya kami sudah memberikan peringatan sejak awal kepada masyarakat untuk mewaspadai terjadinya banjir," jelasnya. 

6. Penyebab banjir di Mahulu

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menyebut sejumlah lima kecamatan di kabupaten ini terendam banjir. 

Hal ini terjadi karena intensitas hujan yang tak kunjung berhenti sejak Senin 13 Mei 2024 lalu. 

Awalnya banjir bermula dari kecamatan paling hulu di Kecamatan Long Apari, kemudian tersebar ke empat kecamatan lainnya. 

Kepala BPBD Mahulu, Agus Darmawan membenarkan bahwa banjir yang melanda  kabupaten Mahulu ini karena intensitas hujan yang sangat tinggi. 

"Betul penyebab banjir ini karena curah hujan yang tinggi sehingga sungai Mahakam tak mampu menampung semua, jadi meluap," katanya, Rabu (15/5/2024). 

Banjir ini menyebar ke empat kecamatan yang ada di hilir Mahakam Ulu setelah pertama kali menimpa kecamatan Long Apari. 

"Jadi di Mahulu ini ada 5 kecamatan, di Long Apari sudah mulai surut tetapi hari ini berdampak ke kecamatan ilir seperti Long Pahangai, Long Bagun, Laham dan Long Hubung secara bergiliran," ujarnya. 

Terpantau ketinggian air di beberapa titik mencapai dada orang dewasa.

Namun, Ia mengaku belum memiliki data pasti terkait warga terdampak banjir karena pihaknya masih melakukan pendataan di lapangan.

"Ketinggian airnya mencapai dada orang dewasa, bisa dibilang hampir 50 persen warga terdampak," tuturnya. 

7. Kekurangan Personel Lapangan

Sampai saat ini BPBD masih terus melakukan pendataan di lapangan tentang jumlah kerugian masyarakat dari bencana ini. 

Ia menyebut salah satu kendalanya dalam menangani bencana banjir adalah kekurangan personel.

"Kami kekurangan personil jadi dibagi, dibantu juga oleh TNI-Polri," tuturnya.

"Kami dari BPBD telah mengambil langkah dengan menyiapkan sejumlah perahu karet untuk membantu mengevakuasi warga," tuturnya.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved