Pilkada Kaltim 2024
7 Parpol Terima Proposal Isran Noor - Hadi di Pilkada Kaltim 2024, Mustahil Kolaborasi Sama Golkar
7 parpol terima proposal lamaran Isran Noor - Hadi di Pilkada Kaltim 2024. Mustahil daftar ke Golkar.
"Kami tentu berharap PDIP mengusung kami. Untuk penerimaan hari ini, saya ucapkan terima kasih, mudah–mudahan bermanfaat untuk Kaltim dan kami siap kembali membangun provinsi ini," ujar Hadi.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPD PDIP, Marten Apuy menegaskan mekanisme di daerah hanya administratif, penentuan di DPP dan akan dirapatkan.
"Semua berkas pendaftaran dari tingkat provinsi maupun kabupaten/kota akan dikumpulkan di DPD baru mengkroscek apakah pengisiannya benar dan kelengkapan berkas kami periksa. Setelah itu, baru kami kirim ke DPP berkas para bacalon untuk diperiksa," beber Marten.
Membangun Kaltim
Terkait keputusan Isran-Hadi batal maju melalui jalur perseorangan atau independen pada Pilgub Kaltim tahun ini juga diungkap Hadi Mulyadi.
Menurutnya, keputusan ini karena keduanya tidak bisa berdua saja dalam membangun Provinsi Kaltim ke depan.
Itikad baik keduanya mendaftar jalur parpol yakni mengajak bersama–sama membangun Bumi Etam ke depan secara gotong–royong.
"Pak Isran yang memutuskan (tidak maju jalur perseorangan). Dalam pandangan beliau, kita harus bekerja sama dengan parpol yang sama–sama ingin membangun Kaltim. Apalagi kalau partai yang tidak ada calon dan membuka pendaftaran. Jauh sebelum memutuskan itu, Pak Isran mengatakan kalau ada yang membuka kami daftar," tegas Hadi, Rabu (15/5/2024).
Lebih lanjut kata Hadi, soal nanti DPP masing–masing partai akan memutuskan diusung atau tidak, terpenting baginya dan Isran Noor adalah telah beritikad baik untuk mendaftar melalui jalur parpol.
Baca juga: IKN Nusantara di Kaltim Proyek Politis, Alasan Prabowo Nilai Jakarta tak Lagi Ideal Jadi Ibu Kota
Ini bukan merupakan nilai tawar keduanya sebagai petahana maju melalui parpol, namun lebih mengedepankan kebersamaan dalam membangun Provinsi Kaltim.
Isran Noor, kata Hadi, beberapa kali ke Jakarta untuk berkomunikasi dengan pengurus–pengurus partai di tingkat pusat.
Artinya, komunikasi politik yang dilakukan keduanya bukan saja di daerah, namun hingga ke DPP partai.
"Kami sudah menunjukkan itikad baik, artinya partai membuka pendaftaran masa’ kami tidak mendaftar, sombonglah. Itikad baik, membangun bersama-sama, meski keputusan di pusat, di Kaltim hanya bersifat administratif kami tetap mendaftar," ungkapnya.
Terkait pengumpulan surat dukungan (surduk), paslon petahana ini telah mengumpulkan bahkan melebihi target 8,5 persen dari jumlah DPT di Kaltim yang ditetapkan KPU. Surduk ini menjadi kekuatan moral bagi keduanya untuk kembali maju pada periode keduanya.
"Pengumpulan surduk ini ternyata bukan untuk mendaftar tetapi mengukur seberapa besar animo masyarakat menginginkan beliau untuk kembali memimpin. Dari situ kami merasa masyarakat memang menginginkan kami kembali (menjabat)," kata Hadi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.