Pilkada Kaltim 2024

7 Parpol Terima Proposal Isran Noor - Hadi di Pilkada Kaltim 2024, Mustahil Kolaborasi Sama Golkar

7 parpol terima proposal lamaran Isran Noor - Hadi di Pilkada Kaltim 2024. Mustahil daftar ke Golkar.

HO/Pemprov Kaltim
Isran Noor dan Hadi Mulyadi saat dilantik pada 2018 silam - Sedikitnya 7 parpol terima proposal lamaran Isran Noor - Hadi di Pilkada Kaltim 2024. Mustahil daftar ke Golkar. 

TRIBUNKALTIM.CO - Langkah politik Isran Noor dan Hadi Mulyadi semakin terang, usai batal maju Pilkada Kaltim 2024 lewat jalur independen.

Pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi dikabarkan gencar melakukan lobi politik ke seluruh parpol, terkecuali Golkar.

Setidaknya ada 7 parpol yang telah menerima proposal lamaran Isran Noor - Hadi di Pilkada Kaltim 2024.

Belum lama ini, Hadi Mulyadi yang mendaftar di PDIP mengatakan mustahil pihaknya mendaftar ke Golkar.

Selain Golkar, seluruh partai politik yang ada di Kaltim menjadi target Isran Noor dan Hadi Mulyadi mendapatkan tiket menuju gelanggang Pilkada Kaltim 2024.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Usai Kader NasDem, Giliran Politisi Golkar Masuk Bursa Cawawali Andi Harun di Pilkada Samarinda 2024

Baca juga: Pilkada Kaltim 2024, Isran Noor yang Putuskan Batal Maju Perseorangan, Terungkap Reaksi Hadi Mulyadi

Baca juga: Isran Noor dan Mahyudin Berburu Dukungan Parpol untuk Pilkada Kaltim 2024

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menarik minat petahana yakni Isran Noor–Hadi Mulyadi untuk ikut kontestasi Pilgub Kaltim 2024 melalui jalur partai politik atau parpol.

Bakal pasangan calon (paslon) petahana Isran Noor - Hadi Mulyadi yang kembali berpasangan di Pemilihan Gubernur (Pilgub Kaltim 2024) atau Pilkada Kaltim 2024 kini menempuh jalur partai politik (parpol).

Ya, Hadi Mulyadi yang kembali mendampingi Isran Noor di Pilgub Kaltim 2024, resmi mendaftar di partai banteng.

"Infonya kami (dengan Isran Noor) merupakan yang ketiga mengembalikan formulir. Saya dan Pak Isran sudah berpasangan," kata Hadi Mulyadi saat ditemui usai mengembalikan formulir di kantor DPD PDIP Kaltim, Jalan AW Sjahranie, Kota Samarinda, Rabu (15/5/2024).

Baca juga: Airlangga soal Duet Dico-Raffi Ahmad Tunggu Survei Pilkada Jateng 2024, Kalau Bagus, Bakal Terus

Untuk diketahui, PDIP dengan raihan 9 kursi pada Pemilihan Legislatif atau Pileg Kaltim 2024 lalu juga menjadi modal penting dalam berkolaborasi dan membangun kerja sama politik antarfigur maupun parpol.

Hadi juga menegaskan, dirinya bersama Isran Noor melamar ke PDIP dan hampir seluruh partai. Tercatat ada tujuh partai (PDIP, Gerindra, PKB, NasDem, Demokrat, PAN, PKS).

"PPP kami belum, karena pendaftaran belum dibuka. Kalau Golkar tidak perlu saya jelaskan, dan tidak mungkin mendaftar ke sana. Mendaftar ini juga atas arahan Pak Isran juga kami," ungkapnya.

Terkait langkah politiknya ke depan yang telah memutuskan melalui jalur politik, Hadi dan Isran akan taat pada mekanisme partai.

DPD maupun DPW yang hanya menerima secara administratif, akan terus diikuti mekanisme karena kepastian keputusan ada pada pengurus pusat.

"Kami tentu berharap PDIP mengusung kami. Untuk penerimaan hari ini, saya ucapkan terima kasih, mudah–mudahan bermanfaat untuk Kaltim dan kami siap kembali membangun provinsi ini," ujar Hadi.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPD PDIP, Marten Apuy menegaskan mekanisme di daerah hanya administratif, penentuan di DPP dan akan dirapatkan.

"Semua berkas pendaftaran dari tingkat provinsi maupun kabupaten/kota akan dikumpulkan di DPD baru mengkroscek apakah pengisiannya benar dan kelengkapan berkas kami periksa. Setelah itu, baru kami kirim ke DPP berkas para bacalon untuk diperiksa," beber Marten.

Membangun Kaltim

Terkait keputusan Isran-Hadi batal maju melalui jalur perseorangan atau independen pada Pilgub Kaltim tahun ini juga diungkap Hadi Mulyadi.

Menurutnya, keputusan ini karena keduanya tidak bisa berdua saja dalam membangun Provinsi Kaltim ke depan.

Itikad baik keduanya mendaftar jalur parpol yakni mengajak bersama–sama membangun Bumi Etam ke depan secara gotong–royong.

"Pak Isran yang memutuskan (tidak maju jalur perseorangan). Dalam pandangan beliau, kita harus bekerja sama dengan parpol yang sama–sama ingin membangun Kaltim. Apalagi kalau partai yang tidak ada calon dan membuka pendaftaran. Jauh sebelum memutuskan itu, Pak Isran mengatakan kalau ada yang membuka kami daftar," tegas Hadi, Rabu (15/5/2024).

Lebih lanjut kata Hadi, soal nanti DPP masing–masing partai akan memutuskan diusung atau tidak, terpenting baginya dan Isran Noor adalah telah beritikad baik untuk mendaftar melalui jalur parpol.

Baca juga: IKN Nusantara di Kaltim Proyek Politis, Alasan Prabowo Nilai Jakarta tak Lagi Ideal Jadi Ibu Kota

Ini bukan merupakan nilai tawar keduanya sebagai petahana maju melalui parpol, namun lebih mengedepankan kebersamaan dalam membangun Provinsi Kaltim.

Isran Noor, kata Hadi, beberapa kali ke Jakarta untuk berkomunikasi dengan pengurus–pengurus partai di tingkat pusat.

Artinya, komunikasi politik yang dilakukan keduanya bukan saja di daerah, namun hingga ke DPP partai.

"Kami sudah menunjukkan itikad baik, artinya partai membuka pendaftaran masa’ kami tidak mendaftar, sombonglah. Itikad baik, membangun bersama-sama, meski keputusan di pusat, di Kaltim hanya bersifat administratif kami tetap mendaftar," ungkapnya.

Terkait pengumpulan surat dukungan (surduk), paslon petahana ini telah mengumpulkan bahkan melebihi target 8,5 persen dari jumlah DPT di Kaltim yang ditetapkan KPU. Surduk ini menjadi kekuatan moral bagi keduanya untuk kembali maju pada periode keduanya.

"Pengumpulan surduk ini ternyata bukan untuk mendaftar tetapi mengukur seberapa besar animo masyarakat menginginkan beliau untuk kembali memimpin. Dari situ kami merasa masyarakat memang menginginkan kami kembali (menjabat)," kata Hadi.

Sebelumnya diberitakan, tahapan terkait pendaftaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada Provinsi Kaltim 2024 telah berjalan, dimulai dengan jalur perseorangan atau independen.

Dari jadwal yang telah ditetapkan KPU, penyerahan dokumen syarat dukungan pasangan calon perseorangan
kepada KPU Provinsi maupun Kabupaten/Kota berakhir pada Minggu (12/5/2024) lalu.

Fit and Proper Test

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP akan melakukan fit and proper test bakal calon kepala daerah yang sudah mendaftar.

Wakil Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPD PDIP, Marten Apuy menegaskan pihaknya memberikan peluang yang sama bagi para bacalon.

Untuk bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur ada empat figur. Mereka adalah Mahyudin, Rudy Mas'ud, dan Isran Noor–Hadi Mulyadi.

Terkait nama lain, ia menyebut masih menunggu satu nama figur lain yang sempat mengambil formulir yakni Seno Aji.

"Tugas kami di DPD menjaring sebanyak–banyaknya pemimpin di kabupaten/kota serta tingkat provinsi, memeriksa administrasi, keputusan terakhir ada di DPP. Kami hanya bisa merekomendasi yang mendaftar melalui DPD," jelasnya, Rabu (15/5/2024).

Baca juga: Tanpa Cak Imin, KH Marzuki Mustamar bisa Jadi Penantang Khofifah, Survei Terbaru Pilkada Jatim 2024

Nantinya fit and proper test atau uji kelayakan dilakukan DPP PDIP.

Menyinggung tentang kader internal DPD PDIP yang bakal diusung pada Pilgub 2024, Marten menegaskan bakal melakukan rapat internal.

"Kader internal belum, nanti akan dirapatkan dulu. Kami buka untuk eksternal dulu," singkatnya.

Kader internal bisa saja mendapat prioritas dan free pass untuk maju di Pilkada 2024 mendatang. Hal ini bergantung pada pengamatan DPP terkait beberapa faktor semisal salah satunya elektoral figur.

"Belum ada (rekomendasi di DPP), bisa saja juga pengamatan dari DPP langsung karena ada survei internal, dan melihat kader mana yang layak diusung (pada Pilgub 2024)," tandasnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved