Liga Italia

Pengganti Pioli Jatuh Pada Pilihan Moncada, Bisa Bina Pemain Muda AC Milan dan Tak Menuntut Banyak

Pengganti Stefano Pioli jatuh pada pilihan Geoffrey Moncada, bisa bina pemain muda AC Milan dan tak menuntut banyak

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Sempre Milan
Pengganti Stefano Pioli jatuh pada pilihan Geoffrey Moncada, bisa bina pemain muda AC Milan dan tak menuntut banyak 

TRIBUNKALTIM.CO - AC Milan dikabarkan masih menimbang-nimbang calon pelatih pengganti Stefano Pioli.

Ada beberapa nama yang dikaitkan sudah dekat merapat ke Rossoneri seperti Sergio Cenceicao hingga Julen Lopetegui.

Terbaru, raksasa Liga Italia ini dikabarkan menjatuhkan pilihan kepada pelatih yang diinginkan Direktur Teknik, Geoffrey Moncada.

Pelatih tersebut adalah eks AS Roma, Paulo Fonseca.

Paulo Fonseca kini menjabat sebagai pelatih Lille tetapi kontraknya akan habis pada musim panas ini.

Baca juga: Rafael Leao Bujuk AC Milan Datangkan Rekannya di Timnas Portugal, Bisa Isi Posisi Theo dan Calabria

Calciomercato.com bahkan telah melaporkan Moncada telah terjun langsung demi bernegosiasi dengan pelatih asal Portugis itu walau pendekatan lanjutan baru bisa akan terjadi setelah kontraknya habis.

Fonseca adalah salah satu dari tiga sosok yang kabarnya disukai Moncada.

Dua lagi adalah eks gelandang Belanda, Mark van Bommel, dan pelatih Porto sekarang, Sergio Conceicao.

Moncada dilaporkan senang dengan Fonseca karena ia adalah profil pelatih yang dicari AC Milan.

Fonseca bisa memoles pemain muda dan menawarkan sepak bola menyerang.

Namun, ia juga bukan tipe pelatih yang meminta terlalu banyak dari manajemen suatu klub.

Fonseca pun punya pengalaman di Serie A dengan melatih Roma pada 2019-2021.

Ia berhasil membawa Roma ke peringkat kelima di klasemen dan juga semifinal Liga Europa.

Baca juga: AC Milan Penuhi Permintaan Bologna Demi Zirkzee, Saelemaekers dan Colombo Masuk dalam Kesepakatan

Sebagai pria yang menorehkan namanya di dunia sepak bola sebagai pencari bakat, Moncada jelas perlu pelatih yang bisa mengangkat seorang pemain muda jadi bintang.

"Kami bekerja dengan mempertimbangkan profil pemain tertentu," ujarnya soal cara kerja di belakang layar AC Milan pada Desember 2023.

"Kami menginginkan pemain yang kuat secara fisik, cepat, dan bertenaga."

"Kemudian semua juga tergantung pada bursa transfer, seberapa besar kami dapat mengembangkan skuad, solusi yang tersedia, anggaran dan lain-lain."

"Namun, yang terpenting adalah bekerja sama dengan para staf dan pelatih."

Moncada sendiri menjadi salah satu sosok yang pertama mengidentifikasi bakat besar Rafael Leao.

Ketika itu, sang direktur masih jadi pencari bakat di AS Monaco.

Media-media Italia juga mengatakan bahwa perburuan pelatih AC Milan ini harus dilakukan secepatnya agar klub punya pijakan solid memasuki bursa musim panas.

Baca juga: Update AC Milan - Rossoneri Belum Berhenti Berburu Pengganti Stefano Pioli

Sejarah, AC Milan tak Pernah Sukses dengan Pelatih Asing

Raksasa Liga Italia ini tak pernah sukses dengan pelatih non Italia.

Fabio Capello, Arrigo Sacchi, Carlo Ancelotti, Allegri, hingga Stefano Pioli adalah pelatih Italia yang berhasil memersembahkan gelar untuk AC Milan.

Kandidat pelatih AC Milan yang bukan dari Italia disebut-sebut rawan meraih hasil negatif, seperti yang ada dalam sejarah kepelatihan AC Milan.

AC Milan sebetulnya punya sejarah buruk dengan juru taktik non-Italia.

Hampir tidak ada sejarahnya AC Milan sukses dengan pelatih asing.

Yang terbaru, Sinisa Mihajlovic (2015-2016), Clarence Seedorf (2014), dan Leonardo (2009-2010) tidak mampu memberikan trofi.

Sebelum mereka, Fatih Terim (2001-2002) dan Oscar Tabarez (1996-1997) juga berakhir dipecat di tengah jalan padahal mereka sukses bersama tim asuhan sebelumnya.

Terim misalnya, mampu meraih treble bersama Galatasaray pada 1999-2000 dengan menjuarai Liga Turki, Piala Turki, dan Piala UEFA.

Baca juga: 3 Pelatih Asing Kandidat Kuat Pengganti Stefano Pioli, Bos AC Milan Ingatkan Soal Selera Milanisti

Pelatih asing terakhir yang bisa memberikan trofi buat AC Milan adalah Nils Liedholm.

Pada musim 1978-1979, dia membawa AC Milan menjuarai Liga Italia.

Pelatih asing lain yang sukses adalah Herbert Kilpin dan Lajos Czeizler,

Namun, kesuksesan Kilpin menjuarai Liga Italia sudah sangat lama terjadi yaitu pada 1900-1901 dan 1905-1906.

Sementara itu, Czeizler menjuarai Liga Italia dan Piala Latin 1950-1951 dengan didampingi pelatih lokal, Antonio Busini.

Terbaru, bursa pelatih AC Milan dikabarkan semakin mengerucut pada sosok juru taktik FC Porto, Sergio Conceicao.

Media-media Portugal meyakini tidak akan ada halangan buat semnAC Milan "membajak" mantan pemain Timnas Portugal itu dari FC Porto.

Pasalnya, akan ada pergantian presiden di klub Liga Portugal.

Jorge Nuno Pinto da Costa yang sudah menjadi presiden klub sejak 1982 akan digantikan Andre Villas-Boas.

Manajemen FC Porto yang baru diyakini tidak akan mempermasalahkan jika Conceicao hengkang.

Baca juga: Penandatanganan Besar Segera Terjadi, AC Milan Siapkan €55 Juta untuk Gelandang Monaco dan Bek Spurs

Sergio Conceicao memang sangat memikat buat direkrut AC Milan sebagai pelatih baru.

Rekam jejaknya di FC Porto terbilang luar biasa.

Menangani klub berjulukan Sang Naga itu sejak 2017, Conceicao meraih 10 trofi.

Mantan pemain sayap Lazio, Parma, dan Inter Milan itu menjadi pelatih tersukses kedua di Portugal setelah Jorge Jesus yang mengoleksi 12 piala.

Conceicao fleksibel dalam taktik di mana dia mampu memainkan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3 kendati diketahui merupakan pemuja skema klasik 4-4-2.

Kondisi bekerja dalam tekanan yang konstan seperti di AC Milan diyakini juga akan bisa diatasi Conceicao.

"Menjadi pelatih Porto berarti bekerja dengan tekanan konstan untuk selalu menjadi juara," kata jurnalis Portugal, Francisco Sebe, seperti dikutip dari SempreMilan.

"Sergio Conceicao menyukai lingkungan yang penuh tekanan dan dia adalah pelatih yang ambisius.

Baca juga: Peluang AC Milan Datangkan Antonio Conte Masih Terbuka, Faktor Gaji Jadi Ganjalan eks Inter Milan

"Jadi jika mengikuti jalan AC Milan, dia akan siap menghadapi tantangan yang datang."

Dengan latar belakang itu, bisa dimengerti AC Milan melakukan pendekatan serius kepada pria 49 tahun tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Paulo Fonseca Jadi Pilihan Utama untuk Melatih Milan"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved