PKM Kampung Bugis Berau Ingin Menjadi Badan Layanan Umum Daerah

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Seiring dengan perpindahannya di gedung baru, Kepala Puskesmas Kampung Bugis Bachri ingin agar puskesmas Kampung Bugis diubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Itu dinilai perlu dilakukan agar pihaknya bisa lebih berinovasi berdasarkan permasalahan yang dihadapi di wilayah kerjanya. 

"Kami bisa berinovasi dengan bagus apabila PKM sudah BLUD, seperti RSUD. Ketika kami butuh tenaga kesehatan, kami bisa rekrut sendiri," ucapnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (21/5/2024).

Selama ini pelayanan yang dilakukan pihaknya masih berdasarkan standar pelayanan masyarakat (SPM) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau.

Menurutnya, berdasarkan hasil monitor pihaknya pada hari pertama pelayanan setelah pindah ke gedung baru terpantau lancar.

"Saya monitor baik saja pelayanan hari pertama di gedung baru," ucapnya. 

Baca juga: PKM Kampung Bugis Tutup Sementara Pasien Dialihkan ke PKM Tanjung Redeb

Baca juga: Target Penyelesaian Pembangunan Puskesmas Kampung Bugis Berau, Hallijah Sebut Januari 

Pihaknya juga berterimakasih kepada PKM Tanjung Redeb, selama masa peralihan ke lokasi baru mereka bersedia untuk menerima pasien di wilayah kerja PKM Kampung Bugis.

Selama tutup sementara, secara pribadi dirinya juga membuka pengaduan via pesan WhatsApp. 

"Kita usahakan juga bisa konsultasi secara online. Jadi tinggal mengambil obat ke PKM," ucapnya. 

Kendati begitu, masyarakat diminta untuk sadar dengan kesehatannya sendiri. Tidak perlu menunggu sakit baru memeriksakan diri ke PKM.

Hal itu juga untuk membantu pihaknya dalam memantau seluruh masyarakat di wilayah kerjanya, yakni di Kelurahan Kampung Bugis, Gayam dan Karangambun. 

Untuk sementara, akreditasi PKM Kampung Bugis masih ditingkat Utama. Pihaknya telah menjalani penilaian akreditasi dari surveyor untuk akreditasi selanjutnya.

Baca juga: Pemindahan Puskesmas Kampung Bugis ke Jalan Mangga II Berau, Ditargetkan Selesai Tahun Ini

Namun, hasilnya belum diumumkan. Setelah penilaian di lapangan kami diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan dan revisi, seperti beberapa dokumen yang belum lengkap. 

"Insya Allah hasilnya terbaik, target kami dapat Paripurna. Untuk ke paripurna membutuhkan 80 poin, saat ini ditingkat Utama kita adalah 75 poin," tutupnya. (*)