Amalan dan Doa

Puasa Arafah Dikerjakan Tanggal Berapa? Lengkap Dalil, Niat dan Keutamaannya Bagi Umat Islam

Allah SWT memuliakan orang-orang yang berbuat kebaikan dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, salah satunya dengan melaksanakan Puasa Arafah.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Canva.com
PUASA ARAFAH - Ilustrasi. Kumpulan informasi terkait Puasa Arafah, kapan dikerjakan, dalil, niat hingga keutamaannya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Allah SWT memuliakan orang-orang yang berbuat kebaikan dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, salah satunya dengan melaksanakan Puasa Arafah.

Seperti diketahui, Puasa Arafah jatuh pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah, atau 1 hari sebelum Hari Raya Idul Adha. 

Rasulullah menegaskan bahwa Puasa Arafah memiliki keutamaan yang luar biasa bagi siapa pun yang menunaikannya.

Puasa Arafah dianjurkan bagi umat muslim yang sedang tidak melakukan ibadah haji.

Sebaliknya, bagi jemaah haji yang sedang berada di Arafah diharamkan untuk berpuasa.

Mengutip dari laman Baznas, pahala yang akan diterima oleh umat muslim ketika menjalankan Puasa Arafah dapat disimak dalam hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Abu Qatadah r.a berikut:

“Puasa hari Arafah adalah puasa yang aku harapkan dengan puasa tersebut Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa di tahun yang telah lewat dan dosa-dosa di tahun yang akan datang.” (Diriwayatkan juga oleh Imam Muslim).

Selain dapat menghapus dosa selama dua tahun, puasa sunnah tersebut juga memiliki keutamaan terkabulnya doa.

Artinya, bagi umat muslim yang melakukan Puasa Arafah dan berdoa kepada Allah, maka Allah SWT akan mengabulkannya.

Hal ini dikarenakan waktu puasanya dilakukan bertepatan dengan pelaksanaan ibadah wukuf yang dijalankan oleh para jamaah haji di Padang Arafah. 

Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah bersabda:

“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ala kulli syai-in qadiir (Tidak ada Ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian, Allah Maha Menguasai segala sesuatu.” (HR Tirmidzi).

Puasa Arafah Dikerjakan Tanggal Berapa?

Tahun ini Puasa Arafah jatuh pada hari Minggu, 16 Juni 2024 atau bertepatan dengan 9 Dzulhijjah 1445 H.

Meskipun sejauh ini belum ada ketetapan resmi dari pemerintah mengenai kapan jatuhnya Idul Adha 2024.

Sementara, PP Muhammadiyah menetapkan 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024.

Dengan demikian, Idul Adha 2024 (10 Dzulhijjah) versi Muhammadiyah pun jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.

Sebelum Idul Adha, ada puasa-puasa sunnah yang biasa dijalankan umat muslim.

Diantaranya puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah jelang Idul Adha 2024. Berikut rinciannya:

1 Dzulhijjah = Sabtu, 8 Juni 2024

2 Dzulhijjah = Minggu, 9 Juni 2024

3 Dzulhijjah = Senin, 10 Juni 2024

4 Dzulhijjah = Selasa, 11 Juni 2024

5 Dzulhijjah = Rabu, 12 Juni 2024

6 Dzulhijjah = Kamis, 13 Juni 2024

7 Dzulhijjah = Jumat, 14 Juni 2024

8 Dzulhijjah = Sabtu, 15 Juni 2024 ( Puasa Tarwiyah)

9 Dzulhijjah = Minggu, 16 Juni 2024 ( Puasa Arafah)

Niat Puasa Arafah Beserta Artinya

Untuk menjalankannya, sebelum memulai puasa Arafah dianjurkan untuk mengucap niat puasa Arafah di malam harinya dengan sungguh-sungguh.

Serta semua ibadah ini hanya mengharap keberkahan dari Allah SWT.

Lafadz dari niat puasa Arafah perlu diperhatikan, karena jika berbeda melafadzkan maka akan memilik makna yang berbeda pula.

Berikut niat puasa Arafah beserta artinya yang penting untuk dilafalkan:

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya berniat puasa sunah Arafah karena Allah ta’ala.”

5 Keutamaan Mengerjakan Puasa Arafah

Hari Arafah juga disebut sebagai hari pengampunan dosa dan pembebasan dari siksa neraka.

Oleh karena itu, menjalankan puasa Arafah mempunyai banyak keistimewaan di antaranya,

1. Dapat menebus dosa selama dua tahun

Sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan Abu Qatadah al-Anshari ra.

 Dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari ‘Arafah.

 Maka Baginda bersabda:

“Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Imam Muslim)

2. Sebuah amalan yang disukai Allah SWT

“Tidak ada satu amal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).”

Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?”

Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.”

(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits senada juga diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad)

3. Sunnah Rasulullah SAW

Sebagaimana dalam hadist riwayat menjelaskan:

“Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa asyura, puasa hari arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan shalat dua rakaat sebelum subuh.” (HR. An Nasa’i dan Ahmad)

4. Dijauhkan dari siksa api neraka

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

“Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim.”

(Hadits Riwayat Bukhari 6/35, Muslim 1153 dari Abu Sa’id Al-Khudry, ini adalah lafadz Muslim. Sabda Rasulullah : “70 musim” yakni : perjalanan 70 tahun, demikian dikatakan dalam Fathul Bari 6/48.)

5. Mendapat syafaat di hari kiamat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat pada hari kiamat. Puasa mengatakan ‘Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah ia syafaat karenaku,

“Al-Qur’an pun berkata, ‘Aku menghalanginya dari tidur pada malam hari maka berilah ia syafaat karenanya.” Rasulullah mengatakan, “Maka keduanya akan memberikan syafaat.” (HR. Ahmad, Hakim)

Demikian informasi lengkap terkait Puasa Arafah.

Semoga kita senantiasa senang dalam hal ibadah kepada Allah SWT demi mendapatkan keberkahan berlipat dalam beribadah di bulan Dzulhijjah.  (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved